Pengaruh Kontestasi Politik Desa terhadap Konflik Ahmadiyah di Gegerung-Lombok Barat

Authors

  • Mohamad Baihaqi Mahasiswa Magister Studi Agama dan Resolusi Konflik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jkii.v5i1.1135

Keywords:

Ahmadiyah, politik desa, konflik, kekerasan

Abstract


Penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah di Gegerung-Lombok terjadi pada 2005-2006 dan 2010. Pada tahun itu kontestasi pemilihan kepala desa bakal dilaksanakan. Beberapa bulan menjelang pemilihan kepala desa, salah satu tokoh agama kerap menyampaikan ceramah yang bernada provokatif. Belakangan diketahui bahwa tokoh agama tersebut berafiliasi dengan salah satu kontestan calon kepala desa. Penelitian ini mengungkapkan bahwa konflik dan kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah di Gegerung terjadi secara instrumental yang disebabkan oleh adanya kepentingan politik tokoh agama dan salah satu kandidat dalam pemilihan kepala desa setempat. Sekaligus menunjukkan bahwa konflik dan kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah tidak hanya disebabkan oleh faktor perbedaan keyakinan antara Jemaat Ahmadiyah dan warga Desa Gegerung-Lombok Barat. Bukan pula terjadi semata karena adanya fatwa MUI dan peraturan diskriminatif bupati Lombok Barat. Keduanya tidak berhubungan secara langsung sebagai pemicu konflik dan kekerasan. Konflik dan kekerasan terhadap Ahmadiyah di Desa Gegerung justru terjadi karena adanya campur tangan politisi dan tokoh agama di yang menjadikan perbedaan sebagai komoditas politik.

[The attack on the Jemaah Ahmadiyah in Gegerung-Lombok occurred in 2005-2006 and 2010 in conjunction with the contestation for the headman election. A few months before the village headman election, one of the religious leaders often delivered provocative lectures. It was later discovered that this religious figure was affiliated with one of the village head candidate contestants. This research focuses on whether there is a relationship between the political situation in Gegerung Village and the presence of the Jemaah Ahmadiyah? Does this relationship have a correlation with conflict and violence? Using the descriptive analysis method, this research aims to reveal the relationship between the potential situation of Gegerung Village and the existence of the Jemaah Ahmadiyah and its correlation with conflict and violence. The results showed that the conflict and violence against the Jemaah Ahmadiyah in Gegerung occurred instrumentally due to the political interests of religious leaders and one of the candidates in the local village head election. In addition, the researcher also found that the conflict and violence against the Jemaah Ahmadiyah was not only caused by factors of differences in beliefs between the Ahmadiyah congregation and residents of Gegerung Village-West Lombok, nor was it simply due to the MUI fatwa and the discriminatory regulations of the West Lombok Regent. Both are not directly related as triggers of conflict and violence. The conflict and violence against Ahmadiyah in Gegerung Village actually occurred because of the interference of politicians and religious figures who made differences as a political commodity.]

Downloads

Download data is not yet available.
Abstract viewed: 357 times | PDF downloaded = 326 times

References

Abdillah, Masykuri. Konflik Komunal di Indonesia. Jakarta: Inis, 2003.

Arqi, M Amin, Tutu Chusniyah, Aji Bagus Priyambodo. Persepsi Ancaman Sebagai Prediktor Intoleransi Politik Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Jamaah NW Pancor Lombok Timur, Makalah Prosiding Seminar Nasional Psikologi Indigenius Indonesia. Universitas Negeri Malang, 27-08-2018 (tidak diterbitkan)

Bertrand, Jacques. Nasionalisme dan konflik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Ombak, 2012. Ter. Achmad Munjid

Gaffar, Abdul. Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) dalam Perspektif Kekerasan Negara: Dua Kasus dari Surabaya Jawa Timur dan Lombok NTB. Jurnal Sosiologi Islam. Vol. 3no. 2 Oktober 2013

Lay, Cornelis. Kekerasan Atas Nama Agama: Perspektif Politik. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Volume. 13. Nomer 1. Juli 2009.

Nurhikmah. Satu Dekade Jadi Rumpun Terasing: Narasi Identitas dalam Kekerasan JAI di Lombok. Yogyakarta: Tesis Universitas Sanata Dharma, 2013.

Mursalin, Ayub dan Bakhtiar Hasan. Konflik Komunal Mengatasnamakan Agama di Indonesia: Analisis Terhadap Konflik Ahmadiyah dalam Pemberitaan Media 2005-2011. Jurnal Kontekstualita. Vol. 26, No.1, 2011

Suprapto. Semerbak Dupa di Pulau Seribu Satu Masjid. Jakarta: Penerbit Kencana, 2013.

Taher, Elza Peldi (Ed). Merayakan Kebebsan Beragama: Bungan Rampai 70 Tahun Djohan Effendi. Jakarta: Penerbit Kompas, 2009.

Tockary, R. Catatan Singkat Tentang Etnis Agama di Indonesia dimuat dalam Konflik Komunal di Indonesia Saat Ini. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah, 2003.

Umam, Fawaizul. Tera Ulang Peran Profetik Tuan Guru dalam Konteks Kebebasan Beragama di Pulau Lombok, Jurnal Ulumuna, vol. XIII, no. 2 Desember 2009.

Wahab, Abdul Jamil dan Fakhruddin. Menakar Efektivitas SKB tentang Ahmadiyah dan Faktor Penyebabnya: Studi Kasus Konflik Ahmadiyah di Desa Gereneng Lombok Timur. Jurnal Harmoni vol. 17, Nomer 2.

Zuhro, R. Siti, Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Bali. Yogyakarta: Ombak, 2009.

____________, Demokrasi Lokal: Peran Aktor dalam Demokratisasi. Yogyakarta: Ombak, 2009.

Zulkarnaen, Iskandar. Gerakan Ahmadiyah. Yokyakarta: LkiS, 2002

Laporan Advokasi Lembaga Studi Kemanusiaan (LENSA) NTB 2010

H. Maskum, Kepala Desa Gegerung Periode 2001-2006

Jauzi, Jemaat Ahmadiyah Lombok

Sahudin, Kepala Desa Gegerung Periode 2006-2011

Ahmad Saleh, Jemaat Ahmadiyah Lombok

Marzuki, Warga Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Lombok Barat

Downloads

Published

2020-11-28

How to Cite

Baihaqi, M. (2020). Pengaruh Kontestasi Politik Desa terhadap Konflik Ahmadiyah di Gegerung-Lombok Barat. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 5(1), 47–68. https://doi.org/10.14421/jkii.v5i1.1135

Issue

Section

Articles