Pemberdayaan Perempuan Melalui Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) di Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.14421/musawa.1.171.86-94Keywords:
SPAK Yogyakarta, Antikorupsi, Gerakan dan PerempuanAbstract
Gerakan Saya Perempuan Anti korupsi (SPAK) Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari aktivitas kegiatan pencegahan antikorupsi yang dicanangkan oleh KPK. Pada awalnya sasaran dari aktivitas di Yogyakarta adalah masyarakat umum, kemudian dipersempit untuk perempuan penegak hukum dan disabilitas. Perempuan memiliki peran yang penting dalam kegiatan pencegahan antikorupsi karena tanggungjawabnya dalam pengaturan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan penggalian data melalui observasi dan wawawancara dengan anggota SPAK. Hasil penelitian menunjukan bahwa Aktivitas SPAK Yogyakarta merupakan bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang mencakup 4 aspek, yaitu: kuasa, partisipasi, penyadaran, akses dan kesejahteraan. Pemberdayaan SPAK Yogyakarta tersebut merupakan sebuah proses panjang mengingat kegiatan yang dilakukannya sebatas training dan sosialisasi sebagai bagian dari pendidikan anti korupsi, yang untuk mencaapai perubahan sistem sosial anti korupsi harus dibutuhkan waktu dan energi yang cukup untuk proses training dan sosialisasi. Namun, kegiatan yang dilakukan sudah mampu memberikan penyadaran kepada aktor untuk melakukan tindakan pencegahan pada level diri, keluarga dan masyarakat untuk memiliki kuasa, akses, partisipasi dan kesejahteraan dalam tindakan pencegahan anti korupsi. Hal ini menjadi motivasi bagi SPAK Yogyarta untuk menjalankan kegiatannya secara terus menerus menuju negara dan masyarakat anti korupsi.
[The movement of “I am Anticorruption woman” (SPAK) Yogyakarta is one part of anticorruption prevention activities proclaimed by the Corruption Eradication Commission (KPK). At first, the targets of activity in Yogyakarta were the general public, then narrowed down for women in law enforcement and women with disability. Women play an important role in anti corruption prevention activities because they are responsible to manage the household’s economy. This research uses the qualitative method to collect the data through observation and interview. The result of this research shows that SPAK Yogyakarta activity is part of community empowerment covering four aspects, namely: power, participation, awareness, access, and prosperity. The empowerment of SPAK Yogyakarta is a long process due to the activities which are limited in training and socialization as part of anticorruption education, whereas to achieve the change of anti-corruption social system, it requires sufficient time and energy to organize the training and socialization process. However, the activities undertaken are able to provide awareness for the actors to take preventive action at the personal, family, and community level to have the power, access, participation, and prosperity in anticorruption prevention measures. It becomes the motivation for SPAK Yogyarta to run its activities continuously towards an anticorruption state and society.]
Downloads
References
Alatas, Syed Hussein. Korupsi: Sifat, Sebab,dan Fungsi. Yogyakarta: LP3ES, 1999.
Alatas, Syed Hussein. Sosiologi Korupsi Sebuah Penjelajahan dengan Data Kontemporer terj. Al Gozie Usman. Yogyakarta: LP3ES, 1986.
Azuhri, Muhandis. “Pemberdayaan Perempuan dalam Membangun Budaya Anti Korupsi.” Jurnal Muwazah Vol. 3, No.2 (2011).
Black, James A. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama, 2009.
Furchan, Arief. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional, 1992.
Qoriroh, Feni dan Maya Mustika Kartika Sari. “Partisipasi Aktivis Saya Perempuan Anti Koupsi (SPAK) Dalam Upaya Pendidikan Anti Korupsi Di Surabaya.” Kajian Moral Dan Kewarganegaraan Vol. 03 No. 04 (2016): 6. Knight, Jack. Institutions and Social Conflict. USA: Cambridge University Press, 1992.
Komisi Pemberantasan Korupsi. Saya Perem puan Anti Korupsi. Jakarta: KPK, 2010.
Moelong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 1999.
Muryanti. Perempuan Pedesaan: Kajian Sosio logis Pekerja Rumah Tangga (PRT). Yogyakarta: Bimasakti Publishing, 2012.
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press, 2007. Rappaport, Julian, Carolyn Swift, dan Robert
Hess, eds. Studies in empowerment: steps toward understanding and action. New York: Haworth Press, 1984.
Ritzer, George. The WileyBlackwell Companion to Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Klitgard, Robert. Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.
Sarjono, Jonatan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Sajogyo dan Pudjiwati Sajogyo. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: UGM Pers, 2007.
Soehadha, Moh. Metodologi Penelitian Sosiologi Agama. Yogyakarta: Bidang. Akedemik UIN Sunan Kalijaga, 2008.
Soetomo. Pemberdayaan Masyarakat Mung kinkah Muncul Anti Tesisnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Scott, W.Richard. Institution and Organization: Ideas and Interest, Standford University: Sage Publication, 2008.
Umami, Fita Khoirul. Peran Forum Penanganan Korban Kekerasan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Sumber Online
Stefanus Osa. “Perempuan dalam Pusaran Korupsi.” Kompas.com. 27 Februari 2018. https://nasional.kompas.com/read/2016/08/29/15524491/perempuan.dalam. pusaran.korupsi.?page=1
Basaria Panjaitan. “KPK: Hanya 4% Ibu yang Ajarkan Kejujuran pada Anak-nya,” Okenews. 26 Oktober 2017. https://news.okezone.com/read/2018/03/19/337/1874852/kpk-hanya-4-ibu-yang-ajarkan-kejujuran-pada-anaknya
Anti-Corruption Cleaning House. “Temu Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi Di Yogyakarta.” Diakses pada 26 oktober 2017, dari https://acch.kpk.go.id/id/berkas/saya-perempuan-antikorupsi/spak-yogya/ temu-nasional-saya-perempuan-anti-korupsi-di-yogyakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).