TAREKAT DAN POLITIK: Studi Living Sufism Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan
Published: Nov 28, 2018
Pages: 231-271
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Tarekat (Tariqa) is a Sufi brotherhood that contains and practices sufistic principles. In Sufism, there is a distinc- tive concept, namely zuhud. Zuhud is the emptiness of the desire for something, which means limiting the desire to get something worldly or pleasure (profane). At this point, it can be seen that in the Sufistic tradition it should be to avoid the desire for something profane, including politics. However, Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan as a tarekat appeared to be actively involved in politics, even the founder and murshid of the Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan became the main figure in politics in Lombok. This is important to note, because on the one hand the Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan is a tarekat but on the other hand it appears to be actively involved in politics. Therefore, the authors are interested in discussing more about the Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan and its con- tribution to politics in Lombok. This article will explain the study of living sufism of the Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan.
Keywords:
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Copyright
- Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Aceh, Abu Bakar, Pengantar Ilmu Tarekat, Semarang: Ramdhani, 1993.
Ambari, Hasan Muarif, Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.
Anwar, Samsul dan Hulami Alamin (ed.), NW Studies: Pendidikan, Sosial, dan Dakwah, Ciputat: Himmah NW Press, 2015.
Adnan, Afifuddin, Diktat Pelajaran Ke-NW-an untuk Madrasah dan Sekolah Menengah NW, Pancor: Biro Dakwah Yayasan Pendidikan Hamzanwadi, 1983.
Baharuddin, Nahdlatul Wathan dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Genta Press, 2007.
Bertens, K., Filsafat Barat Kontemporer Perancis, Jakarta: Gramedia, 2006.
Bruinessen, Martin Van, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,
Yogyakarta: Gading Publishing, 2015.
_____, “Tarekat dan Politik: Amalan untuk Dunia atau Akhi- rat?” Majalah Pesantren, Vol. IX, No. 1, 1992.
_____, Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia, Bandung: Mizan, 1992.
Buckhardt, Titus, Mengenal Ajaran Kaum Sufi, terj. Azyumardi Azra dan Bahtiar Efendi, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984.
Budiwanti, Erni, Islam Sasak: Wetu Telu Versus Waktu Lima, Yogyakarta: LKiS, 2000.
_____, "The Impact of Islam on the Religionof the Sasak in Bayan, West Lombok," Kultur, Vol. I, No. 2, 2001.
Dahlan, Fahrurrozi, Tuan Guru Eksistensi dan Tantangan Peran dalam Transformasi Masyarakat, Jakarta: Sanabil, 2015.
Dahri, Harapandi (dkk.), Reposisi Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalam Tarekat Mu’tabarah di Indonesia, Jakarta: Penamadani, 2010.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren Studi tentang Pan- dangan Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1990.
_____, “Santri Abangan dalam Kehidupan Orang Jawa: Tero- pong dari Pesantren." Prisma, V, Juni 1978.
Ecklund, Judith Marriage, Seaworms and Song: Ritualizet Responses to Cultural Change in Saasak Life, USA: Cornel University, 1977.
Fudholi, Moh., “Konsep Zuhud al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyah.” Jurnal Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 1, No. 1, Juni 2011.
Firdaus, M., dan Ahmad Muzayyin (ed.), Visi Kebangsaan Religius: Kiprah dan Perjuangan, Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sebagai Pendidik, Pejuang, Pendiri Tarekat, Pendiri Organisasi Masyarakat Terbesar Lombok, dan Politisi Muslim, Jakarta: Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta, 2014.
Fealy, Greg, Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1967, terj.
Farid Wajidi dan Mulni Adelina Bachtar, Yogyakarta: LkiS, 1998.
Fitriani, Mohamad Iwan, “Kepemimpinan Kharismatis-transformatif Tuan Guru dalam Perubahan Sosial Masyarakat Sasak-Lombok Melalui Pendidikan,” Al-Tahrir, Vol. 16, No. 1, Mei 2016.
Hamdi, Saipul, Nahdlatul Wathan di Era Reformasi: Agama, Konflik Komunal dan Peta Rekonsiliasi, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2014.
Hardiman, F. Budi, Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleier- macher sampai Derrida, Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Hasyim, Syafiq, Mutiara dari Timur: Biografi Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid, Jakarta: Gramedia, 2003.
Howel, Julia Day, “Sufism and the Indonesian Islamic Revival.”
The Journal of Asian Studies 60, No. 3, August 2001.
Indra, Sadip dan Siti Nurjanah, “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan,” Jurnal Yaqzhan, Vol.
, No. 2, Desember 2016.
Jamaluddin, “Islam Sasak: Sejarah Sosial Keagamaan di Lombok (Abad XVI-XIX),” Indo-Islamica, Vol. 1, No. 1, 2012.
Majid, Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul: Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru, Tt.
_____. Hizib Nahdlatul al-Wathan: Hizib Nahdlatul al-Banat, Jakarta: Nahdlatul Wathan Jakarta, 2002.
_____, Tarekat Hizib NW, tt.
Masnun, Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Gagasan dan Gerakan Pembaharuan Islam di Nusa Teng- gara Barat, T.tt.: Pustaka al-Miqdad, 2007.
Macdougall, John M., “Criminality and the Political economy of scurity in Lombok.” Henk Schulte Nordholt, Gerry van Klinken (ed.), Local Politics in Post-Suharto Indonesia, Leiden: Brill, 2007.
Mu’min, Ma’mun, “Pergumulan Tarekat dan Politik (Peran Kyai Haji Muhammad Siddiq dalam Tarekat dan Politik Kudus)," Jurnal Fikrah, Vol. 2, No. 1, Juni 2014.
Mukhtaruddin, Organisasi Nahdlatul Wathan di Daerah Tinggat II Kabupaten Lombok Barat, Semarang: Balai Penerbit Aliran Kerohanian, 1997.
Muslim, Muslihun, Kiprah Nahdlatul Wathan: Dinamika dan Pemikiran NW dari Generasi Pertama hingga Generasi Ketiga, Jakarta: Benia Publising, 2014.
Mufid, Ahmad Syafi’i, Tangklukan, Abangan, dan Tarekat: Kebangkitan Agama Jawa, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006.
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1984.
Nasution, Harun, Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1985.
Nur, Muhammad, dkk., Visi Kebangsaan Religius: Refleksi Pemikiran dan Perjuangan TG. H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (1904-1997), Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2004.
Rahman, Fazlur, Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Riyadi, Agus, “Tarekat Sebagai Organisasi Tasawuf,” Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, November 2014.
Rusli, Ris’an, Tasawuf dan Tarekat: Studi Pemikiran dan Pengalaman Sufi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik Islam (Mystical Dimension of Islam), terj. Sapardi Djoko Damono (et. al.), Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000.
Shodiq, Ja’far, Pertemuan antara Tarekat dan NU: Studi Hubungan Tarekat dan NI dalam Konteks Komunikasi Politik 1955-2004, Yogyakarta: LKiS, 2008.
Sudirman, Orientasi Sufistik Cak Nur: Komitmen Moral Seorang Guru Bangsa, Jakarta: Paramadina, 2001.
Sukarnawadi, Abdul Aziz, Sabda Sufistik: Upaya Memahami Nilai-nilai Keindahan Islam Melalui Pendekatan Tasawuf dan Tarekat, Yogyakarta: Mahameru Press, 2009.
Tahir, Masnun, “Tuan Guru dan Dinamika Hukum Islam di Pulau Lombok.” Jurnal Asy-Syir’ah, Vol. 42, No. I, 2008.
Tim Penyusun Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat, Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat, Jilid 1. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI., 1977.
Trimingham, J. Spencer, The Sufi Orders of Islam, New York: Oxford University Press, 1973.
Wacana, Lalu, Sejarah Nusa Tenggara Barat, Mataram: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian Pencatatan Kebudayaan Daerah Mataram, 1978.
Wawancara dengan TG. Syafridin Pengembur (murid langsung TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid, tokoh agama, tokoh masyarakat, pembai’at tarekat hizib), Pengembur, 27 Juli 2018 pukul 17.05
Wawancara dengan TGH. Nasrullah, 10 Februari 2018, pukul 11.42.
Wawancara dengan Ust. Ali Fikri Pancor, 26 Juli 2018, pukul 17.35.
Wawancara dengan H. Samsul Islam Kutaraja, 2 Agustus 2018, pukul 15.20.