Pendampingan Bank Sampah Melati Bersih Berbasis Pemberdayaan Bagi Masyarakat Urban

Authors

  • Muhtadi Muhtadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jpm.2017.012-01

Keywords:

facilitator role, empowerment, bank sampah.

Abstract

Problems of waste management in urban areas requires the participation of public awareness. Community or residents can participate in managing the garbage, especially in their respective environments. Citizens can change the behavior of earlier indifference turns to participate in managing the waste problem. The waste problem is not only the responsibility of governments, and but requires the participation of the broadest community to also find solutions to manage waste from the source of the problem into something more beneficial both economically and environmentally the type of research is descriptive research with quantitative approach. This research was conducted at the Bank Sampah Melati Bersih (an organization community) in South Tangerang City. This study population is a member of the Bank Sampah Melati Bersih in South Tangerang City. The sample in this research were 30 people who manage trash in housing. Processing data using Spearman correlation test analysis. The results of the research are (1) characteristics of individuals relate to real behavioral changes in trash management in a residential neighborhood. (2) Trash companion role of Bank Sampah Melati Bersih tangible associated with behavioral changes in waste management in a residential neighborhood. 

Problematika tentang pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi. Masyarakat atau warga dapat ikut mengelola sampah terutama di lingkungan masing-masing. Warga masyarakat dapat mengubah perilakunya dari tadi masa bodoh berubah untuk ikut mengelola permasalahan sampah. Permasalahan sampah tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan tetapi menuntut partisipasi masyarakat seluas-luasnya untuk juga mencari solusi dalam mengelola sampah dari sumber masalah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat baik secara ekonomis maupun lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.. Penelitian ini dilakukan pada Bank Sampah Melati Bersih di Kota Tangerang Selatan.  Populasi penelitian ini adalah anggota Bank Sampah Melati Bersih di Kota Tangerang Selatan. Sampel penelitian adalah 30 warga yang mengelola sampah di perumahan. Pengolahan data dengan menggunakan analisis uji korelasi Spearman. Hasil penelitiannya: (1) karakteristik individu berhubungan nyata dengan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah di lingkungan perumahan. (2) peran pendamping dari Bank Sampah Melati Bersih berhubungan nyata dengan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah di lingkungan perumahan.

Author Biography

Muhtadi Muhtadi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstract viewed: 1073 times | PDF downloaded = 1282 times

References

Agusta, I., Tetiani A., & Fujiartanto. (2014). Teori dan Kebijakan Desa Untuk Indonesia dalam Indeks Kemandirian Desa Metode, Hasil, dan Alokasi Program Pembangunan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Dwiyantari, S. (2005). “Peran Pekerja Sosial Dalam Pemberdayaan Keluarga (Suatu Kajian Mengenai Pemberdayaan Pada Keluarga Yang Ter-Putus Hubungan Kerjanya (Ter-Phk)”. INSANI (8)Th. XXII.

Marliati, S. & Asngari, S. P. (2008). “Prabowo Tjitropranoto dan Asep Saefuddin, Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Memberdayakan Petani (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau)”. Jurnal Penyuluhan (4)2.

Pratiwi, N. L, Betty R, Hargono, R. & Noor, E. W. S. (2012). “Kemandirian Masyarakat dalam Perilaku Pencegahan Penularan Penyakit Tb Paru”. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan (15)2.

Roza, Y. K., & Lena, M. (2012). “Dampak Kegiatan Penyuluhan Terhadap Perubahan Perilaku Petani Sayuran di Kota Pekanbaru”. Indonesian Journal of Agricultural Economics (3)1.

Simon. (1990). “Rethingking Empowerment”. Journal of Progressive Human Service (1). Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suharto, E. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjan Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sulistiyani. (2004). Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media.

Sumardjo. (1990). “Kemandirian Sebagai Indikator Kesiapan Petani Menghadapi Era Globalisasi”. Jurnal Mimbar Sosek (2)1.

Sumardjo. (1990). ”Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Pengembangan Kemandirian Petani: Kasus di Propinsi Jawa Barat”. Disertasi Doktor. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sumodiningrat. (2000). Visi dan Misi pembangunan Pertanian Berbasis Pemberdayaan. Yogyakarta: IDEA.

Suparjan, Suyatno, & Hempri. (2003). Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.

Usman, S. (2015). Esai-Esai Sosiologi Perubahan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Utami. (2013). Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses. Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia.

Wijandi. (1996). Pengantar Kewiraswastaan, Bagian I: Sikap Mental Wiraswasta. Bogor: Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Wulansari, D. (2009). Sosiologi (Konsep dan Teori). Bandung: Refika Aditama.

Downloads

Published

07-11-2017