LIMA PILAR RUKUN ISLAM SEBAGAI PEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM
DOI:
https://doi.org/10.14421/hisbah.2014.111-03Abstract
Tulisan ini bermaksud menjabarkan cara atau metode canggih dalam menggapai kepribadian muslim sejati menggunakan lima pilar Rukun Islam yang terdiri dari syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Bahasan dilakukan dengan cara berfikir mendalam dengan mensinergikan dan memaknai lima pilar Rukun Islam menggunakan cara kerja psikologi dalam membentuk kepribadian muslim. Hasil kajian menunjukkan bahwa Rukun Islam merupakan salah satu pendekatan yang diciptakan Allah untuk membentuk kepribadian muslim, dengan cara memberikan beberapa latihan dasar supaya terbentuk habit atau pembiasaan yang nantinya melahirkan sifat dan perilaku positif yang menetap. Latihan dasar yang disediakan Allah untuk membentuk sifat dan perilaku positif tersebut, diawali dengan latihan lisan (syahadat), dilanjutkan dengan latihan jiwa raga (shalat), diikuti dengan latihan kepemilikan materi (zakat), disertai dengan latihan pengendalian nafsu dan syahwat (puasa), diakhiri latihan paripurna mencakup keempatnya yakni (haji). Lima pilar Rukun Islam akan benar-benar efektif menghasilkan sosok kepribadian muslim yang prima bagi pengamalnya ketika lima pilar tersebut dilaksanakan dengan menyatukan sisi syari dan hakiki.Downloads
Published
2014-06-01
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.