Agama dan Spiritualitas Teosofi di Indonesia: Antara Formalisme dan Subtansialisme
DOI:
https://doi.org/10.14421/jkii.v8i2.1354Keywords:
agama, spiritual, teosofiAbstract
Seiring perkembangan studi agama, muncul konsep religiusitas dan spiritualitas yang diperdebatkan oleh para ahli. Agama dan spiritual mulai mengalami pemisahan ketika terjadi sekulerisme Barat pada pertengahan abad 19 masehi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Religiusitas lebih dianggap sebagai suatu yang formal dan instusional, sedangkan spiritualitas dikaitkan dengan sesuatu pengalaman personal dan bersifat fungsional, serta mencerminkan upaya perolehan tujuan dan makna hidup. Spiritualitas dan religiusitas berbeda dari segi konsep, namun aspek tertentu keduanya bersinggungan. Teosofi yang berarti kebijaksanaan Tuhan adalah suatu perkumpulan yang dipelopori oleh madam Helena Petrovna Blavatsky. Substansi dari ajaran agama ialah spiritualitas sehingga agama tidak bisa lepas dari spiritualitas. Agama dan religiusitas merupakan bentuk formal atau institusi untuk menuju spiritualitas. Regiusitas terpaku oleh tatanan yang dibentuk oleh struktur teologi tertentu sedangkan spiritualitas memiliki kehendak bebas.
[ As the study of religion developed, the concepts of religiosity and spirituality were debated by scholars. Religion and spirituality began to experience separation when Western secularism occurred in the mid-19th century. In this research, the author uses the type of library research. Religiosity is more considered as something formal and institutional, while spirituality is associated with something personal and functional experience, and reflects efforts to obtain the purpose and meaning of life. Spirituality and religiosity are different in terms of concepts, but certain aspects of both intersect. Theosophy, which means the wisdom of God, is an association pioneered by Madam Helena Petrovna Blavatsky. The substance of religious teachings is spirituality so religion cannot be separated from spirituality. Religion and religiosity are formal forms or institutions of spirituality. Religiosity is fixed by the order formed by certain theological structures while spirituality has free will pioneered by Madam Helena Petrovna Blavatsky. The substance of religious teachings is spirituality so religion cannot be separated from spirituality. Religion and religiosity are formal forms or institutions of spirituality. Religiosity is fixed by the order formed by certain theological structures while spirituality has free will.]
Downloads
References
Ardian, Iwan. “Konsep Spiritualitas Dan Religiusitas (Spiritual And Religion) Dalam Konteks Keperawatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2”, Nurscope. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah. Vol. 2 No. 5 (2016)
Bahri, Media Zainul. “Gagasan Pluralisme Agama pada Kaum Teosofi Indonesia (1901-1933)”, Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, Vol.17 No. 2 (2013)
———. Wajah Studi Agama-Agama : Dari Era Teosofi Indonesia, 1901-1940 Hingga Masa Reformasi, n.d
Basyir, Kunawi. “Makna Eksoteris dan Esoteris Agama dalam Sikap Keberagaman Eksklusif dan Inklusif”, Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 8 No. 1 (2018)
Burhani, Ahmad Najib, Dave Lumenta, Didi Kwartanada, Halimatussa’diah, Muhammad Agus Noorban, Riwanto Tirtosudarmo, Rudi Haryansyah Alam, and Trisno Sutanto. Dilema Minoritas Di Indonesia: Ragam, Dinamika, Dan Kontroversi. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2020
Ellwood, Robert S. Theosophy: A Modern Expression of the Wisdom of the Ages. Wheaton: Quest Books, 1986.
Fridayanti ,“Religiusitas, Spritualitas dalam Kajian Psikologi dan Urgensi Perumusan Religiusitas Islam”, Https://Www.Researchgate.Net/Publication/314122837.
Harahap, Ahmad Yunus Mokoginta. “Spritualisme Dan Pluralisme Agama.” Jurnal As-Salam 02, no. 01 (2018).
Hill, Peter C., Kenneth I. Pargament, Ralph W. Hood Jr, Michael E. Mccullough, James P. Swyers, David B. Larson, and Brian J. Zinnbauer. “Conceptualizing Religion and Spirituality: Points of Commonality, Point of Departure.” Journal for the Theory of Social Behaviour 30, no. 01 (2000).
Hoesterey, James, and Marshall Clark. “Film Islami: Gender, Piety and Culture in Post-Authoritarian Indonesia.” Asian Studies Review 36, no. 01 (2012).
Hornby, A. S. Oxford Advanced Learner’s Dictionary: International Student’s Edition. Oxford: Oxford University, 2010.
http://kbbi.web.id/spiritualisme.html
King, James E., and Martha R. Crowther. “The Measurement of Religiosity and Spirituality Examples and Issues from
Psychology.” Journal of Organizational Change Management 17, no. 01 (2004).
Leadbeater, C.W. A Textbook of Theosophy. Auckland: The Floating Press, 2009.
Lesmana, Diah Rini &Yulmaida Amir, “Religiusitas dan Spiritualitas: Konsep yang Sama atau Berbeda?” Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-EmpirisVol. 2., No. 2. 2016.
Mudzakkir, Amin. “baragama melampaui Formalisme dan Substansialisme” at www.redaksiindonesia.com
Naim, Ngainun. “aneka ragam spiritualitas dalam kebudayaan kontemporer”, el-Harakah. Vol.12 No.1 (2010)
Niwandhono, Pradipto.“Gerakan Teosofi dan Pengaruhnya TerhadapKaum Priyayi Nasionalis Jawa 1912-1926” Lembaran Sejarah, Vol. 11, No. 1 (2014)
Pargament, K.I., and A. Mahoney. “Spiritually: Discovering and Conserving the Sacred.” In Handbook of Positive Psychology, 2002.
Sari, Milya dan Asmendri, “Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam penelitian pendidikan IPA”, Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA, Vol. 6, No. 1(2020)
Syafiq, Hammis. “Nalar Teosofis Sebagai Basis Epistemologis Kajian Agama dan Pengetahuan”, Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 3 No. 1 (2013)
Syamsuddin, “Memahami Dimensi Spiritual dalam Praktek Pekerjaan Sosial”, Informasi: Vol. 17, No. 02 (2012)
Wahyuningsih, Hepy. “Religiusitas, Spiritualitas, dan Kesehatan Mental: Meta Analisis”, Psikologika, Vol. 13 No. 25-(2008)
Witono, Toton. “Spiritualitas dan agama dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial Indonesia”, Welfare, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, Vol. 1, No. 1, (2012)
Zaidan, Abdul Rozak. “Agama, sastra, dan spiritualitas”, Pusat Majalah Sastra, Pusat Edisi 4 tahun 2012
Zed, Mustika. 2014. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.