Niqabstyle: Media Sosial, Fashion, dan Kesalehan
DOI:
https://doi.org/10.14421/jkii.v4i1.1107Keywords:
Kesalehan, Fashion, Media Sosial, MuslimahAbstract
Tulisan ini mendeskripsikan tentang adanya sebuah diskursus baru pada media sosial, yakni kemunculan niqabstyle. Diskursus ini mewakili sebuah tren dimana perempuan-perempuan bercadar menampilkan dirinya di media sosial dengan gaya mereka masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna-makna di balik fenomena tersebut. Pengambilan data diawali dengan pengumpulan postingan-postingan terkumpul dalam #niqabstyle. Data telah terkumpul kemudian dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu dan dianalisis dengan Semiotika Peirce. Analisis ini memperhatikan ground, representament, dan interpretant dari objek-objek yang dikaji. Sehinga ditemukan makna-makna yang ada di balik objek tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemunculan #niqabstyle merupakan hasil dialektika antara komitmen untuk mempertahankan kesalehan dengan keinginan untuk tampil stylish dari para perempuan bercadar. Dialektika ini mendorong mereka untuk tampil stylish dengan tetap menggunakan cadar. Penampilan mereka yang seperti ini memiliki makna bahwa mereka tetap bias tampil modish dengan tetap mempertahankan komitmen mereka untuk menjadi wanita-wanita salehah.
[This paper describes a new discourse on social media, namely the emergence of the niqab style. This discourse represents a trend where veiled women present themselves on social media in their own style. This study aims to reveal the meanings behind this phenomenon. Data collection begins with the collection of posts collected in #niqabstyle. The data has been collected and then categorized based on certain criteria and analyzed by Peirce's Semiotics. This analysis pays attention to the ground, representant, and interpretant of the objects being studied. The meanings behind the object are found. This research concludes that the appearance of #niqabstyle is the dialectical result of the commitment to maintain piety and the desire to look stylish by veiled women. This dialectic encourages them to look stylish while still wearing the veil. Their appearance like this means that they can still appear modish while maintaining their commitment to becoming pious women.]
Downloads
References
Ansor, Muhammad. “Post-Islamisme and the Remaking of Islamic Public Sphere in Post-reform Indonesia.” Studia Islamika 23, no. 3 (2016): 471–515.
Arthur, Linda B. Religion, Dress, and the Body. New York: Oxford International Publisher, 2000.
Barker, Thomas. “Sex on Indonesia’s Screens.” Dalam Sex and Sexuality in Contemporary Indonesia: Sexual Politics, Diversity, and Representations, disunting oleh L. Bennett dan S. G. Davies, 253–72. Routledge, 2015.
Eddyono, Suzanna. “Intertwining of Educational Dualism in post-New Order Indonesia.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 22, no. 2 (November 2018): 168–72.
Fathonah, Fathonah. “Tren Jilbab Syari Dan Polemik Cadar Mencermati Geliat Keislaman Kontemporer Di Indonesia.” Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, no. Series 1 (22 April 2018): 39–53.
Hasan, Noorhaidi. Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca-Orde Baru. Diterjemahkan oleh Hairus Salim. Jakarta: LP3ES & KITLV, 2008.
MedanHeadlines. “Jilbab dan Kebangkitan Pasca Orde Baru,” 22 November 2017. https://medanheadlines.com/2017/11/22/jilbab-dan-kebangkitan-pasca-orde-baru/.
Peirce, Chales Sanders. “Logic as Semiotic: The Theory of Sign.” Dalam Philosophical Writings of Peirce, disunting oleh Justus Buchler, 98–119. Dover Publication, 1955.
Rasyid, Lisa. “Problematika Hukum Cadar Dalam Islam: Tinjauan Normatif-Historis.Pdf.” Jurnal Al-Syir’ah, t.t. Diakses 15 Desember 2019.
Ratri, Lintang. “Cadar, Media, Dan Identitas Perempuan Muslim.” Forum 39, no. 2 (2011): 29–37.
Shiddiqi, Ahmad. Sepotong Kebenaran Milik Alifa. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Usman, Husaini. Manajemen, Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Webster, Trecy Wight. “Pergaulan Bebas and Genderd Youth Culture in Yogyakarta, Indonesia.” Ph.D Thesis, University Western of Australia, 2010.
Yohana, Nova, dan Mutiara Sukma Novri. “Konstruksi Makna Cadar oleh Wanita Bercadar Jamaah Pengajian Masjid Umar Bin Khattab Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Pekanbaru.” JOM 3, no. 1 (Februari 2016): 1–12.
Yusuf, Mohamd, dan Carl Sterkens. “Analysing The State’s Law on Religious Education in Post-new Order Indonesia.” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 53, no. 1 (2015): 105–30.