Jurnal Kajian Islam Interdisipliner https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii <table class="data" style="height: 318px; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#ffffff"> <tbody> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Journal title</td> <td style="height: 28px;" width="80%"> <strong>Jurnal Kajian Islam Interdisipliner</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Journal Initials</td> <td style="height: 28px;" width="80%"> <strong>JKII</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">DOI Prefix</td> <td style="height: 28px;" width="80%"><strong> 10.14421/<a href="https://search.crossref.org/?q=jkii&amp;from_ui=yes" target="_self">jkii</a> by <img style="width: auto; height: 12px !important;" src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" /></strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Frequency</td> <td style="height: 28px;" width="80%"><strong> 2 issues per year (June and December)</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">ISSN</td> <td style="height: 28px;" width="80%"> (E): <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1614680104&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2775-8281</a> (P): <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1485337644&amp;1&amp;&amp;" target="_self">2579-4930</a></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Editor-in-chief</td> <td style="height: 28px;" width="80%"> <strong>Zulkipli Lessy </strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Managing Editor</td> <td style="height: 28px;" width="80%"><strong> Ita Rodiah</strong></td> </tr> <tr style="height: 42px;" valign="top"> <td style="height: 42px;" width="30%"> </td> <td style="height: 42px;" width="80%"> <p><strong> Ramadhanita Mustika Sari</strong></p> </td> </tr> <tr style="height: 52px;" valign="top"> <td style="height: 52px;" width="30%">Publisher</td> <td style="height: 52px;" width="80%"><strong> <a href="http://pps.uin-suka.ac.id/id/">Postgraduate Program</a></strong><br /><strong> Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta</strong></td> </tr> <tr style="height: 28px;" valign="top"> <td style="height: 28px;" width="30%">Citation Analysis</td> <td style="height: 28px;" width="80%"><strong> <a href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;user=IWXnBr8AAAAJ&amp;view_op=list_works&amp;sortby=pubdate" target="_self">Google Scholar</a></strong><strong> | <a href="https://moraref.kemenag.go.id/archives/journal/99047180253320861" target="_self">Moraref</a></strong><a href="https://moraref.kemenag.go.id/archives/journal/99047180253320861" target="_self"> </a></td> </tr> </tbody> </table> <p><img src="https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/public/site/images/it/cover.jpg" alt="" width="625" height="879" /></p> <p><br /><span style="color: #333333; font-family: 'Open Sans', sans-serif; font-size: 12.6px; text-align: justify;">Jurnal Kajian Islam Interdisipliner</span></p> Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta, Indonesia. en-US Jurnal Kajian Islam Interdisipliner 2579-4930 Merevisi Hubungan Palestina-Israel Postwar dalam Teori Hubungan Internasional Islam https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1382 <p>Palestina dan Israel sudah melangsungkan konflik dari awal abad 20. Berbagai gerakan sudah hadir di tengah-tengah konflik yang terjadi di negara tersebut. Di Palestina terdapat gerakan-gerakan PLO, Hamas dan lainnya. Kajian ini terfokus pada sistem geopolitik Islam dalam melihat upaya perdamaian palestina dan Israel. Secara khusus, penulis menawarkan upaya <em>dar at-taawun</em> dalam upaya perdamaian kedua negara. <em>Dar at-taawun </em>menawarkan sebuah konsep yang menampilkan nilai-nilai Islam sebagai solusi perdamaian yakni dalam mencapai kemaslahatan bagi masyarakat sipil yang ada di dalam dua negara tersebut. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan <em>library research. </em>Dengan ini, dar at-taawun menghendaki adanya kesepakatan dua negara dalam merealisasikan sebuah proses perdamaian dengan mempertimbangkan sebab dan akibat atas perang yang terjadi di Israel dan palestina. Kemudian, <em>dar-taawun</em> juga menghendaki adanya upaya yang dilakukan negara sekitar, PBB dan organisasi-organisasi berpengaruh lainnya dalam melakukan serangkaian usaha diplomasi antar dua negara sehingga mencapai perdamaian.</p> <p>[ <span class="fontstyle0">Palestina and Israel have been in conflict since the beginning of the 21st century. Various movements have emerged amidst the conflict in that country. In Palestina there are PLO, Hamas and other movements. This study focuses on the Islamic geopolitical system in looking at Palestinian and Israeli peace efforts. In particular, the author offers efforts from dar at-taawun in peace efforts between the two countries. Dar at-taawun offers a concept that presents Islamic values as a solution for peace, namely in achieving the benefit of civil society in the two countries. The author uses qualitative research methods with a library research approach. With this, dar at-taawun wants an agreement between the two countries in realizing a peace process by considering the causes and consequences of the wars that occurred in Israel and Palestina. Then, dar-taawun also wants efforts made by surrounding countries, the UN and other influential organizations to carry out a series of diplomatic efforts between the two countries so as to achieve peace.</span>]</p> Iqromah Iqromah Munawar Ahmad Copyright (c) 2024 2024-11-13 2024-11-13 9 2 103 126 10.14421/jkii.v9i2.1382 Integrasi Teori Sosiologi dalam Analisis Studi Islam: Sebuah Pendekatan Interdisipliner https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1388 <p>Penelitian ini mengkaji penggunaan teori sosiologi dalam penelitian studi Islam, dengan latar belakang pentingnya pemahaman mendalam terhadap dinamika sosial dan keagamaan dalam masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi dan kontribusi teori sosiologi dalam penelitian keagamaan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Data dikumpulkan melalui berbagai sumber literatur, seperti buku, jurnal ilmiah, dan dokumen, yang dianalisis secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori-teori sosiologi memberikan berbagai perspektif dalam memahami agama dan masyarakat. Émile Durkheim melihat agama sebagai faktor penting dalam menjaga kohesi sosial melalui fungsionalisme, sementara Karl Marx menilai agama sebagai alat pengalihan dari penindasan sosial. Max Weber menekankan peran nilainilai agama, seperti etika Protestan, dalam perkembangan kapitalisme. Antonio Gramsci menjelaskan kontrol ideologi melalui teori hegemoni, dan Peter L. Berger melihat agama sebagai hasil konstruksi sosial. Clifford Geertz menekankan pentingnya makna dan simbol dalam praktik keagamaan melalui pendekatan interpretatif</p> <p>[This study examines the application of sociological theory in Islamic studies research, based on the importance of a deeper understanding of social and religious dynamics within society. The aim of this research is to explore the relevance and contribution of sociological theories in religious studies. The method used in this research is qualitative with a library research approach. Data were collected from various literature sources, such as books, scholarly journals, and documents, and analysed inductively. The findings show that sociological theories offer various perspectives in understanding religion and society. Émile Durkheim views religion as a key factor in maintaining social cohesion through functionalism, while Karl Marx sees religion as a tool for diverting attention from social oppression. Max Weber emphasizes the role of religious values, such as Protestant ethics, in the development of capitalism. Antonio Gramsci explains ideological control through his theory of hegemony, and Peter L. Berger views religion as a product of social construction. Clifford Geertz highlights the importance of meaning and symbols in religious practices through an interpretative approach].</p> <p> </p> Theguh Saumantri Copyright (c) 2024 2024-12-06 2024-12-06 9 2 127 156 10.14421/jkii.v9i2.1388 Analisis Integrasi Agama dan Budaya Syekh Sulaiman Arrasuli dalam Roman Pedoman Hidup di Alam Minangkabau Menurut Garisan Adat dan Syara’ (Nasihat Siti Budiman) https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1389 <p><span class="fontstyle0">Karya Syekh Sulaiman Arrasuli, </span><span class="fontstyle2">“Pedoman Hidup di Alam Minangkabau Menurut Garisan Adat dan Syara’ (Nasihat Siti Budiman)”</span><span class="fontstyle0">, menawarkan integrasi yang memadukan prinsipprinsip adat Minangkabau dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana integrasi antara adat dan agama dalam karya tersebut dapat memberikan solusi bagi masyarakat Minangkabau dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi. Melalui analisis karakter dan nasihat yang terdapat dalam buku ini, terlihat Syekh Sulaiman menggunakan pendekatan yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk membentuk panduan yang relevan dan komprehensif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam buku ini, seperti keseimbangan antara adat dan syara’, pendidikan karakter, pemberdayaan perempuan, etika sosial, dan kepemimpinan, tetap relevan dalam konteks kekinian. Pendekatan interdisipliner yang diterapkan menawarkan kerangka kerja yang bermanfaat untuk mempertahankan identitas budaya dan agama di tengah arus perubahan zaman, serta dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat saat ini.</span></p> <p>[ <span class="fontstyle0">The work of Syekh Sulaiman Arrasuli, “Pedoman Hidup di Alam Minangkabau Menurut Garisan Adat dan Syara’ (Nasihat Siti Budiman)”, offered an integration that combined the principles of Minangkabau customs with Islamic doctrines. This study aimed to analyze the integration of customs and religion in this work provided solutions for the Minangkabau community in facing the challenges of modernization and globalization. Through the analysis of characters and advice found in the book, it was evident that Syekh Sulaiman employed an approach that combined various disciplines to form a relevant and comprehensive guide. The analysis results showed that the values taught in this book, such as the balance between customs and religion, character education, women’s empowerment, social ethics, and leadership, remained relevant in the contemporary context. The interdisciplinary approach applied offered a useful framework for preserving cultural and religious identity amidst the currents of change and could be implemented in various aspects of community life.]</span></p> Arif Rahmat Triasa Copyright (c) 2024 2024-12-08 2024-12-08 9 2 157 180 10.14421/jkii.v9i2.1389 Kebijakan Publik dan Produksi Pengetahuan: Studi Pemerintahan al-Nāṣir Khalifah Pertama Andalus https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1378 <p><span class="fontstyle0">Artikel ini bertujuan mengkaji kebijakan publik al-Nāṣir (w. 961) dalam mengakselerasi produksi pengetahuan Andalus dan menemukan korelasi positif antara kebijakannya dengan fakta majunya ilmu pengetahuan Andalus. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kualitatif-eskploratif dan filosofis. Analisis data memakai teknik Miles and Huberman melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penyimpulan data. Banyak studi telah membahas kebijakan publik al-Nāṣir namun studi kebijakan spesifik dalam akselerasi pengetahuan dirasa belum ada yang memuaskan. Padahal kepemimpinan alNāṣir dicatat sejarawan sebagai masa keemasan Andalus sampai puncaknya pada abad 13 Masehi. Bahkan kepemimpinan alNāṣir dianggap sebagai kepemimpinan terbaik yang pernah dimiliki Andalus. Studi ini menunjukkan korelasi positif antara kebijakan publik al-Nāṣir dan meningkatnya produksi pengetahuan Andalus. Memang hasilnya tidak tampak konkret pada masa kepemimpinannya. Namun mulai tampak pada masa akhir al-Nāṣir sampai puncaknya pada abad 13 Masehi. Majunya ilmu pengetahuan Andalus yang mengungguli negara manapun, termasuk Baghdad. Keterlambatan ini wajar karena kebijakan dalam pendidikan merupakan bentuk investasi jangka panjang. Butuh puluhan tahun untuk melihat hasil konkretnya. Beberapa kebijakan al-Nāṣir adalah membentuk tim khusus untuk mencari buku-buku langka dan diperkuat tim teknis dalam negeri. Membangun pendidikan tinggi yaitu Univesitas Kordova dengan fasilitas penunjang yang lengkap. Membuat insentif yang ditujukan bagi pengajar dan pelajar. Mengembangkan perpustakaan al-Ḥakam dengan menambah koleksinya baik dari luar negeri ataupun dalam negeri. Membangun industri kertas untuk menunjang kebijakan akselerasi produksi pengetahuan. <br /></span>[ <span class="fontstyle0">This article aims to examine al-Nāṣir’s public policies in accelerating Andalus knowledge production and find a positive correlation between his policies and the facts of the advancement of Andalus science. This type research is qualitative with a qualitative-exploratory and philosophical approach. Data analysis uses the Miles and Huberman technique through data reduction, data presentation, verification and conclusion. Many studies have discussed al-Nāṣir’s public policy, but none of the specific policy studies regarding knowledge acceleration have been deemed satisfactory. In fact, historians recorded al-Nāṣir’s leadership as the golden age of Andalus until its peak in the 13th century AD. In fact, al-Nāṣir’s leadership is considered the best leadership Andalus has ever had. This study shows a positive correlation between al-Nāṣir’s public policies and increasing Andalus knowledge production. Indeed, the results did not appear concrete during his leadership. However, it began to appear in the late al-Nāṣir period until its peak in the 13th century AD. The advancement of Andalus science surpassed that of any country, including Baghdad. This delay is natural because policies in education are a form of long-term investment. It will take decades to see concrete results. Some of al-Nāṣir’s policies include forming a special team to search for rare books and strengthening the domestic technical team. Building higher education, namely Kordova University with complete supporting facilities. Create incentives aimed at teachers and students. Developing the al-Ḥakam library by adding to its collection both from abroad and domestically. Building a paper industry to support policies to accelerate knowledge production.</span>]</p> <p> </p> Hasim Asy'ari Moh. Mufid Copyright (c) 2024 2024-12-27 2024-12-27 9 2 181 212 10.14421/jkii.v9i2.1378 Religious in Secularcapes: Adaptasi Identitas Santri dalam Ruang Sekuler di Mato Kopi https://ejournal.uin-suka.ac.id/pasca/jkii/article/view/1392 <p><span class="fontstyle0">Penelitian ini membahas adaptasi santri terhadap ruang sekuler melalui studi kasus Mato Kopi, sebuah warung kopi unik di Yogyakarta. Dengan pendekatan etnografi Spradley dan analisis menggunakan konsep </span><span class="fontstyle2">Religioscapes </span><span class="fontstyle0">Claudia Seise, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana santri membawa identitas dan tradisi keagamaan mereka ke dalam ruang netral seperti warung kopi. Fenomena ini terlihat melalui praktik keagamaan, seperti waktu </span><span class="fontstyle2">close order </span><span class="fontstyle0">saat adzan, simbol-simbol keislaman, dan rutinitas keagamaan mingguan yang diterapkan di Mato Kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri berhasil menciptakan ruang keagamaan baru yang mengintegrasikan nilai spiritual dalam bisnis modern, sekaligus mempertahankan identitas mereka di tengah tantangan ruang sekuler. Analisis </span><span class="fontstyle2">Religioscapes </span><span class="fontstyle0">menggambarkan bagaimana ruang netral seperti warung kopi dapat menjadi medium yang dinamis untuk memadukan tradisi religius dengan kebutuhan modern. Mato Kopi menjadi contoh nyata dari sinergi antara religiositas dan ekonomi, di mana kehadiran santri tidak hanya memperkuat jaringan sosial mereka tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi usaha yang dijalankan. Studi ini memperkaya wacana tentang hubungan antara ruang keagamaan dan ruang sekuler, serta menegaskan potensi </span><span class="fontstyle2">religious in secularcapes </span><span class="fontstyle0">sebagai bentuk keberlanjutan tradisi keagamaan dalam konteks modern.</span> </p> <p>[ <span class="fontstyle0">This study examines the adaptation of santri (Islamic boarding school students) to secular spaces through a case study of Mato Kopi, a unique coffee shop in Yogyakarta. Using the Spradley ethnographic approach and analysis based on Claudia Seise’s Religioscapes concept, the research explores how santri bring their religious identity and traditions into neutral spaces like coffee shops. This phenomenon is reflected in practices such as close order during the call to prayer (adzan), the implementation of Islamic symbols, and weekly religious routines at Mato Kopi. The findings reveal that santri successfully create new religious spaces that integrate spiritual values with modern economic activities. The Religioscapes analysis illustrates the dynamics of santri in harmonizing religious traditions with secular spaces, fostering a synergy between religiosity and business needs. Mato Kopi exemplifies this synergy, where the presence of santri strengthens social networks and adds value to the business. This study expands the discourse on the transformation of secular spaces into religious spaces through the concept of religious in secularcapes and underscores the significance of religious traditions as part of adaptation to modernity.</span>]</p> Mohammad Muqronul Faiz Copyright (c) 2024 2024-12-28 2024-12-28 9 2 213 238