Intrepretasi Kontekstual Ahmad Syafi’i Ma’arif Atas Peran Perempuan di Ruang Publik dalam QS. An-Nisa: 34
DOI:
https://doi.org/10.14421/musawa.2019.182.105-117Keywords:
Ahmad Syafi’i Maarif, Keseteraan Gender, Kontekstualisasi QS. an-Nisa, 34, IndonesiaAbstract
Artikel ini bertujuan untuk mendialogkan pemahaman Ahmad Syafi’i Ma’arif, seorang negarawan dan agamawan di Indonesia kontemporer, atas QS. an-Nisa: 34 dengan diskursus kesetaraan gender dalam mengkontekstualisasikan ajaran Islam di Indonesia, termasuk peran perempuan di ruang publik. Letak penting pemahaman Ahmad Syaf’i Ma’arif adalah kemampuannya dalam memberi sikap tengah, tidak konservatif dan tidak juga liberal, dalam mengemukakan spirit kepemimpinan perempuan menurut Islam dan Negara. Syafi’i Maarif menilai wacana konteks antara Arab-Indonesia tidak dapat diabaikan ketika pembaca teks hendak memahami kandungan QS. an-Nisa: 34. Perempuan Arab memiliki ruang dan dinamikanya sendiri, yang berbeda dengan perempuan di Indonesia, sehingga konteks ini berpengaruh dalam memahami al-Qur’an. Catatan kesetaraan gender Syafii Maarif adalah ada keadaan tertentu, seperti mengandung dan melahirkan, yang hanya dilakukan oleh perempuan. Upaya Ahmad Syafii Maarif dalam mengkontekstualisasikan QS. an-Nisa: 34 adalah kerja penting atas pembumian al-Qur’an sebagai pedoman (QS. al-Baqarah: 2 dan 185) ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga Islam yang rahmatan lil alamin dapat dirasakan dari segi pengangkatan peran perempuan di ruang publik.
[This article aims to provide understanding of Ahmad Syafi’i Ma’arif, an Indonesian statesman and religious leader, over QS. An-Nisa: 34 with the discourse of gender equality in the contextualization of Islamic teachings in Indonesia, including the role of women in public space. The important point of understanding Ahmad Syaf’i Ma’arif is in his ability to give a central, non conservative and illiberal in raising the leadership spirit of women according to Islam and the state. Syafi’i Maarif assessed that the context discourse between Arab-Indonesia can not be ignored when the reader want to understand the content of QS. An-Nisa: 34. Arab women have its own space and dynamism, that is different from women in Indonesia, so this context is influential in understanding the Qur’an. The notion of the gender equality of Syafi’s Ma’arif is that there are certain circumstances, such as pregnant and childbirth, that only women can do. The efforts of Ahmad Syafi’i Ma’arif in contextualizing QS. An- Nisa: 34 is an important work on the ground of the Qur’an as a guideline (QS. Al-Baqarah: 2 and 185) into the lives of Indonesian society, so that Islam, as rahmatan lil alamin, can be felt in terms of the female role in the public space.]
Downloads
References
Affiah, Neng Dara, Islam, Kepimimpinan Perempuan dan Seksualitas, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017).
Al-Husaini, Al-Hamid, Membangun Peradaban: Sejarah Muhammad Saw sejak sebelum Diutus menjadi Rasul, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2000).
Al-Mahalli, Jalaluddin dan al-Suyuti, Tafsir Imamain Jalalain, (Beirut: Dar Ibnu Katsir, tt).
Al-Tabari, Abu Ja‘far Muhammad bin Jarir, Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, jild VII, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992).
As-Sirjani, Raghib, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia, terj. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009).
Barlas, Asma, Cara Qur’an membeaskan Perempuan, terj. R. Cecep Lukman Yasin (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005).
Cooke, Miriam, Women Claim Islam: Creating Islamic feminism trough Literature, (New Work: Routledge, 2001).
Dzuhayatin, Siti Ruhaini, “Gender dalam Perspektif Islam (Studi terhadap Hal-hal yang Menguatkan dan Melemahkan Gender dalam Islam)” dalam Mansour Fakih dkk, Membincang Feminisme: Diskursus Gender Perspektif Islam, (Surabaya: Risalah Gusti, 1996).
Ghozali, Abd. Rohim dan Shaleh Partaonan Dauly (editor), Refleksi 70 Tahun Ahmad Syafii Maarif Cermin untuk Semua (Jakarta: Maarif Institut, 2005).
Hamim, Thoha, “Kata Pengantar” dalam Ali Munhanif (editor), Mutiara Terpendam: Perempuan dalam Literatur Islam Klasik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002).
Hasyim, Syafiq, Bebas dari Patriarkhisme Islam, (Depok: KataKita, 2010).
Hilyah, Lia, Dinamika Pemikiran Politik Ahmad Syafi’i Ma’arif (Tinjauan Terhadap Ideologi Negara)”, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
https://gajimu.com/tips-karir/Tentang-wanita/mengenal-menteri-perempuan-di-kabinet-jokowi-2013-jk-periode-2014-2019 diakses pada 23 Oktober 2019.
https://www.wydii.org/index.php/en/library/data/representation-of-women/130-daftar-pejabat-publik-perempuan-di-indonesia.html diakses pada 23 Oktober 2019.
Huzaery, Hery, “Relasi antara Islam dan Negara (Studi Kritis atas Pemikiran Politik Islam Ahmad Syafii Maarif dalam Perspektif Ulama Al‐Salaf Al‐Shalih)” Tesis Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
Kadir, Faqihuddin Abdul, Qira’ah Mubadalah, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2019).
Karim, Khalil Abdul, Hegemoni Quraish: Agama, Budaya, Kekuasaan, terj. M. Faisol Fatawi (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2002).
Maarif, Ahmad Syafi’i, Mencari Autensitas dalam Dinamika Zaman, (Yogyakarta: IRCisoD, 2019).
______, Independensi Muhammadiyah; Di Tengah Pergumulan Pemikiran Islam dan Politik (Jakarta: Cidesindo, 2000).
______, Peta Bumi Intlektualisme Islam di Indonesia, (Jakarta: Mizan, 1995).
______, Titik Kisar dan Perjlananku, (Yogyakarta: Ombak, 2006).
Marnisi, Fatimah, “Dapatkah Kaum Perempuan Memimpin sebuah Negara Muslim?” dalam Fatima Marnisi dan Riffat Hassan, Setara di Hadapan Allah (Relasi Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi), terj. Team LSPPA, (Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa, 1995).
______, Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam tradisi Islam Pasca Patriarkhi, (Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa, 1995). hlm. 36
Muhsin, Amina Wadud, Qur’an and Woman (Kuala Lumpur: Fajar Bakti, 1992).
Mulia, Siti Musda, Muslimah Reformasi: Perempuan Pembaru Keagamaan, (Bandung: Mizan, 2004).
Muthoifin, “Islam Berkemajuan perspektif Ahmad Syafii Maarif (Studi Pemikiran Ahmad Sya I Maarif tentang Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan)” jurnal Wahana Akademika Volume 4 Nomor 1, April 2017.
Rahman, Fazlur, Islam and Modernity: Transformation ofan Intellectual Tradition (Chicago: University of Chicago Press, 1982).
Saeed, Abdullah, Paradigma, prinsip dan Metode Penafsiran Kontekstualis atas al-Qur’an, terj, (Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2016).
______, Reading the Qur’an in The Twenty-First Century: A Contextualist Approach, (Oxon and New York: Routledge, 2014).
Salam, Ahmad Science Nidaus, “Dakwah Kebangsaan Ahmad Syafi’i Maarif di Indonesia” Skripsi Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, 2018.
Shahrur, Muhammad, al-Kitab wa al-Qur'an: Qira’ah Mu’asirah (Damaskus: Dar al-Ahali, 1990).
Suryadi, Kesetaraan Perempuan dalam Ruang Spiritualitas Islam, dalam Islam Tradisi dan Peradaban, (Yogyakarta: Bina Mulia Press, Yogyakarta).
Syamsuddin, Sahiron, Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an (edisi Revisi dan Pengambangan), (Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press, 2017).
Tualeka, Muhammad Wahid Nur Dan Muhammad Saifun Nur, “Konsep Toleransi Beragama menurut Buya Syafi’i Ma’arif” jurnal AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama/Vol. 4, No. 1, 2018.
Wadud, Aminah, “The Qur’an, Shari’ah and the Citizenship Rights of Muslim Women in the Umma” dalam Norani Othman (editor), Syari’ah Law and the Modern Nation-State (Malaysia: SIS, 1994).
Zayd, Nar Hamid Abu, Dekonstruksi Gender: Kritik Wacana Perempuan dalam Islam, terj. Moch. Nur Ichwan dan Moch. Syamsul Hadi, (Yogyakarta: SAMHA, 2003).
_____, Mafhum al-Nash:Dirasat fî ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: al-Hay’ah al-Misriyah, 1993).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).