Perempuan dan Pernikahan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.14421/musawa.2022.211.41-51Keywords:
kesetaraan gender, Alqur’an dan Hadis, hukum Islam., Pernikahan AnakAbstract
Pernikahan anak merupakan pernikahan yang dilaksanakan oleh anak di bawah umur baik itu dari pihak laki-laki, perempuan maupun keduanya. Pernikahan anak marak terjadi di kalangan para remaja yang bisa disebabkan oleh pergaulan bebas ataupun adanya pemaksaan dari orang tua. Artikel ini membahas tentang kedudukan perempuan dalam pernikahan anak yang dianalisis menggunakan kesetaraan gender dari kaca mata hukum Islam dengan menggunakan pendekatan normatif yaitu analisis secara lebih detail bagaimana pernikahan anak dalam al-Qur’an dan Hadis serta menghubungkan faktor-faktor apa saja yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga bagi pasangan yang menikah di usia dini. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua konsep perempuan dalam nas, yaitu, konsep kesetaraan yaitu yang berkaitan dengan masalah-masalah ibadah, dan konsep yang bersifat ketidaksetaraan yang berkenaan dengan masalah rumah tangga seperti perkawinan. Pernikahan anak tidak dibenarkan karena mengandung nilai ketidaksetaraan terhadap perempuan dengan menganalisis dari berbagai dampak yang terjadi pada si anak].
[Child marriage is a marriage held by the minors, a boy, a girl or both. It is quite common among teenagers due to promiscuity or coercion from parents. This article discusses the position of women/girl because of early marriage by using gender equality from the Islamic law point of view. By using a normative approach, the analysis thoroughly examine how child marriage is according to the Qur'an and Hadith and the problems that they get because of early marriage. The research finds there are two concepts of women in the text : the concept of equality related to worship and the concept of inequality with regard to household problems such as marriage. A child marriage is not justified because it has the value of inequality against women and various impacts that occur on the child.]
Downloads
References
Abubakar, Muhammad Zaki Syech. “Pengertian Hadis Misoginis (Bagian Pertama).” LSQ Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Intan Lampung, 14 Maret 2012. https://laboratoriumstudial-quran.blogspot.com/2012/03/pengertian-hadis-misoginis-bagian.html.
Adinata, Iip. “Tinjauan Hukum Terhadap Pernikahan Dini Menurut Hukum Islam Dan Hukum Perkawinan Di Indonesia.” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6629/.
Ahmad bin Alȋ bin Hajar. Subul as-Salȃm. CD-ROM Al-Maktabah Al-Syȃmilah, t.t.
Amrisinta Bramanuditya, Sabar Santoso, dan Wafi Nur Muslihatun. “Hubungan Antara Pernikahan Usia Muda Dengan Kejadian Kanker Serviks Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.” Skripsi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2018. http://poltekkesjogja.ac.id.
Asmawi, Mohammad. Nikah dalam Perbincangan dan Perbedaan. Yogyakarta: Dȃr as-Salȃm, 2004.
Basyir, Ahmad Azhar. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: UII Press, 1999.
Bukhȃrȋ, Muhammad bin Ismȃil Abu Abdillȃh al-. Shahȋh Al-Bukhȃrȋ. CD-ROM Lidwa Pustaka i-Software, t.t.
Handayani, Yulmitra, dan Mukhammad Nur Hadi. “Interpretasi Progresif Hadis-Hadis Tema Perempuan: Studi Aplikasi Teori Qira’ah Mubadalah.” HUMANISMA : Journal of Gender Studies 4, no. 2 (31 Desember 2020): 157. doi:10.30983/humanisme.v4i2.3462.
Hasyim, Syafiq. Bebas dari Patriarkhisme Islam. Depok: Kata Kita, 2010.
Macdonald, Mandy. Gender dan Perubahan Organisasi. Disunting oleh Omi Intan Naomi. Jakarta: INSISTS, 1999.
Mappiare, Andi. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Mulawarman, Widyatmike Gede, dan Alfian Rokhmansyah. Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Kalimantan Timur. Yogyakarta: Garudhawaca, 2018.
Naisaburȋ, Muslim bin al Hajjȃj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairȋ an-. Shahih Muslim. CD-ROM Lidwa Pustaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist, t.t.
Rahmah, Wahyuni Shifatur. “Mengkritisi Hadis-Hadis Tentang Usia Pernikahan Aisyah.” Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam 8, no. 2 (31 Juli 2009): 163. doi:10.14421/musawa.2009.82.163-183.
Rohmaniyah, Inayah. Konstruksi Patriarkhi dalam Tafsir Agama Sebuah Jalan Panjang. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia, 2014.
Sa’dan, Masthuriyah. “Menakar Tradisi Kawin Paksa Di Madura Dengan Barometer Ham.” Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam 14, no. 2 (7 Juli 2015): 143. doi:10.14421/musawa.2015.142.143-156.
Sajastanȋ, Abû Dawûd al-Azadi as-. Sunan Abu Dawûd. CD-ROM Lidwa Pustaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist, t.t.
Saleh Ibn Abd al-Azȋz Al-Mansûr. Nikah Dengan Niat Talak? Surabaya: Pustaka Progresif, 2004.
Salim, Mujibburrahman. “Konsep Keluarga Maṣlaḥah Perspektif Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU).” Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum 5, no. 1 (1 Juni 2017). http://ejournal.uin-suka.ac.id/syariah/almazahib/article/view/1392.
Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 1999.
UNICEF. “Perkawinan Anak di Indonesia,” 2021. www.unicef.org.
Wibisono, Yusuf. “Konsep Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam.” Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam Dan Sosial 6, no. 1 (1 April 2013): 97–112
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Putri Rahyu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).