Asal Penciptaan Perempuan Hingga Dunia Mode dan Praktek Ibadah: Pentafsiran Ulang Tulang Bengkok dan Mitos Menstrual Taboo

Authors

  • Fathonah K. Daud Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Nina Nurmila UIN SGD Bandung

DOI:

https://doi.org/10.14421/musawa.2022.211.25-40

Keywords:

mitos penciptaan perempuan, mode, tulang rusuk, menstrual taboo

Abstract

Artikel ini menelaah asal penciptaan perempuan dan mitos menstrual taboo, di mana merupakan akar historis pemahaman misoginis dalam Islam. Metode penelitian ini menggunakan kajian pustaka dengan pendekatan kajian tematik tafsif bi ar-ra’yi dalam perspektif gender dan analisis deskriptif-eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman tentang mitos-mitos di luar Islam pada era Jahiliyyah yang berpengaruh pada penafsiran ulama klasik yang terkesan misoginis terhadap perempuan. Kajian teks suci ini menunjukkan perempuan tidak diciptakan dari tulang rusuk bengkok. Hal ini melihat makna نفس (nafs) dalam berbagai konjugasi kata yang terulang 295 kali dalam al-Qur’an. Kata tersebut tidak hanya memiliki makna Adam secara spesifik, tetapi punya arti luas sebagai bangsa (ras). Sementara, mitos menstrual taboo memunculkan pemahaman menstrual creations. Hal ini dulu nampak tabu dan mendiskriditkan perempuan, berbeda dengan masa kini yang menjadikan bagian dari mode dan gaya hidup sehingga living ibadah sebagai bagian dari menstrual taboo.

[The article talks the creation of women and the menstrual taboo myth that is the misogynistic understanding in al-Qur’an and Hadis interpretation. The method uses a library document with a gender issue and descriptive-exploratory analysis on tafsir bi al-ra’yi. The paper finds the history of pre-Islamic myths era in taking effect for classical scholars on exegeses of Misogynist perspective. The study of exegeses for al-Qur’an and hadis is not talking about the creation women from a crooked rib. It puts the meaning of the word ‘نفس’ (nafs) in 295 various conjugations. The word is not in meaning man “Adam” on specifically but has a big meaning in people generally sex. Meanwhile, the menstrual taboo myth sees for living menstrual creation. The era took the menstrual taboo for discrimination issue. Today the menstrual taboo changes for living religion practices with live style mode.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Irwan. Menstruasi: Mitos dan Konsṭruksi Kultural atas Realitaṣ Perempuan, dalam ‘Islam dan Konstruksi Seksualitas. Yogyakarta: PSW UIN Sunan Kalijaga, Putra Pelajar dan The Ford Foundation, 2002.

Abu Qasim al-Husaini. Al-Mufradât fȋ Gharib al-Qur’ân. Bairut: Dâr al-Qalam, 1412.

Aini, Badruddin al-. Umdah al-Qori Syarḥ Shaḥiḥ Al-Bukhari. Beirut: Dar Kutub, 2003.

Al-Dimasyqî, Ibn Katsîr al-Quraisyi, dan bî al-Fidâ’Islmâcîl. Tafsîr Ibn Katsîr. Beirut: Dar al-Atsâr, 2009.

Al-Zuhayli, Wahbah. Tafsir al-Wasith. Jakarta: Gema Insani, 2012.

Atiyah Saqar, Al-Syeikh. Hijab antara Tashric dan Sosial. KL: Jasmin Enterprise, 2005.

Baidan, Nashruddin. Tafsȋr bi al-Ra’yi’. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Daud, Fathonah K. “Feminisme Islam Di Indonesia: Antara Gerakan Modernisme Pemikiran Islam Dan Gerakan Perjuangan Isu Gender.” Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender 16, no. 2 (18 Desember 2020): 102–16.

———. “Jilbab, Hijab Dan Aurat Perempuan (Antara Tafsir Klasik, Tafsir Kontemporer dan Pandangan Muslim Feminis).” Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman 3, no. 1 (1 Maret 2013): 1–1. doi:10.36835/hjsk.v3i1.363.

Dewan Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia’. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.

Fathonah, Fathonah. “Tren Jilbab Syari Dan Polemik Cadar Mencermati Geliat Keislaman Kontemporer Di Indonesia.” Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, no. Series 1 (22 April 2018): 39–53. doi:10.36835/ancoms.v0iSeries.

Grahn, Judy, dan Charlene Spretnak. Blood, Bread, and Roses: How Menstruation Created the World. Boston: Beacon Pr, 1994.

Hamka. Tafsir Al-Azhar’. Jakarta: Gema Insani, 2015.

Hasan, Riffat. “A Professional Journal for Minister.” Chicago: The Chicago Theological Seminary, 1993.

Ḥawa, Sacîd. Al-Asâs fi al-Tafsîr. Cairo: Dâr al-Salam, 1993.

Irsyadunnas. Hermeneutika feminisme dalam pemikiran tokoh Islam kontemporer. Yogyakarta: Calpulis, 2017.

Lajnah Pentashihan Mushab al Qur’an KEMENAG RI’. Tafsir Al-Qur’an Tematik, 2017.

Lestari, Lenni. “Menstrual Taboo dan Kontrol Sosial Perempuan Menurut Muhammad ‘Izzah Darwazah (Studi Intertekstualitas Terhadap Al-Qurâ€TMan dan Bibel).” SUHUF 8, no. 2 (11 November 2015): 349–70. doi:10.22548/shf.v8i2.10.

Lipi & Kemenag RI. Mengenal Ayat-Ayat Sains dalam Al-Qur’ân. Jakarta: Widya Cahaya, 2018.

Makhfuhatusolikhah. “Akar Teologis Ketimpangan Gender: Pemikiran Feminisme Riffat Hasan.” Jurnal Millah 2, no. 1 (2002).

Nuroniyah, Wardah. Fiqh Menstruasi. Depok: Rajawali Buana Puaka, 2019.

Parhani, Aan. “Adam AS. Dalam Prespektif Hadis (Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadis ‘Âdam Abû al-Basyar’).” Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman 6, no. 1 (2011): 1–12. doi:10.24252/.v6i1.1312.

Ph.D, Lisa Aiken. To Be a Jewish Woman. 12th edition. CreateSpace Independent Publishing Platform, 2016.

Rida, Rasyid. “Tafsir al-Manar, 4/330.” Dalam Wawasan al-Qur’an, oleh Quraish Shihab. Bandung: Mizan, 1996.

Rusydi, M. “Relasi Laki-Laki Dan Perempuan Dalam Al-Qur’an Menurut Amina Wadud.” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 38, no. 2 (9 Desember 2014). doi:10.30821/miqot.v38i2.60.

Subhan, Zaitunah. Tafsir Kebencian: Studi Bias Gender dalam Tafsir. Yogyakarta: LKiS, 2016.

Sutoyo, Anwar. Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 1999.

———. “Fenomenologi Jilbab.” Islami[Dot]Co, 12 Juni 2016. https://islami.co/fenomenologi-jilbab/.

———. “Teologi Menstruasi: Antara Mitologi dan Kitab Suci.” Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam 5, no. 1 (31 Januari 2007): 1. doi:10.14421/musawa.2007.51.1-20.

Umar, Nasaruddin, dan Amany Lubis. “Hawa sebagai Simbol Ketergantungan: Relasi Gender dalam Kitab Tafsir.” Dalam Perempuan dalan Literatur Klasik. Jakarta: Gramedia, 2002.

Umar, Nasarudin. Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 1999.

Wadud, Amina. Qur’an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspective. 2nd edition. New York: Oxford University Press, 1999.

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan’. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Downloads

Published

2022-07-08

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 417 times | pdf downloaded = 492 times