Male Order dalam Konstruksi Seksualitas Perempuan Minangkabau
DOI:
https://doi.org/10.14421/musawa.2022.212.157-169Keywords:
konstruksi seksualitas, maskulinitas, matrilineal, perempuan MinangkabauAbstract
Perempuan dalam sistem matrilineal Minangkabau memiliki peran dan posisi utama, namun kekuatan itu hadir bersamaan dengan semangat adat yang mendefinisikan sekaligus melemahkan. Realitas ini memantik sejumlah pertanyaan: apakah pengistimewaan perempuan dalam tradisi Minangkabau benar-benar berangkat dari kepedulian an sich? Mungkinkah konsep matrilineal Minangkabau memperantarai hasrat adat yang (sangat mungkin) maskulin? Apakah keadaan ini ada kaitannya dengan penguatan identitas keislaman di Sumatera Barat? Ketiga persoalan tersebut didiskusikan melalui tinjauan kritis terhadap tiga konsep adat, yaitu padusi, bundo kanduang, dan sumbang duo baleh. Artikel ini menunjukkan bahwa konstruksi seksualitas perempuan adalah elemen substansial untuk dapat membaca jejak maskulinitas dalam suatu sistem budaya. Tesis utama artikel ini ada pada ambivalensi feminitas dan maskulinitas yang bekerja dalam sistem matrilineal Minangkabau. Feminitas perempuan dimuliakan dan dilanggengkan secara adat, namun bersamaan dengan pengawasan dan pembatasan yang juga secara adat. Sementara itu, maskulinitas laki-laki ditekan dan dikesampingkan secara adat, namun bersamaan dengan penguatan dan pengutamaan mereka dalam ruang-ruang adat. Belakangan, aturan-aturan syariat (syarak-isasi) seksualitas perempuan semakin menguatkan kutub ambivalen ini secara ideologis dan praksis.
[Women in the Minangkabau matrilineal system have the central role and position, but the power comes together with the defining and debilitating by adat. This reality raises several questions: Does the privilege of women in the Minangkabau tradition come from awareness? Does the Minangkabau concept of maternity mediate the masculine custom's desire? Does it have anything to do with strengthening the Islamic identity in West Sumatera? In this article, I discuss these questions through a critical analysis of the adat concept: padusi, bundo kanduang, and sumbang duo baleh. This article shows that the construction of female sexuality is a substantial element in being able to read the traces of masculinity in a cultural system. The thesis of this article is the ambivalence of femininity and masculinity in the Minangkabau matrilineal system. On the one hand, women's femininity is glorified and perpetuated but controlled and restricted by custom. On the other hand, male masculinity is muted and sidelined, but their identity is strengthened in custom spaces. Recently, the sharia rules (syarak-ization) of women's sexuality have increasingly emphasized this ambivalence ideologically and practically.]
Downloads
References
Abdullah, Taufik. “Some Notes on the Kaba Tjindua Mato: An Example of Minangkabau Traditional Literature.” Indonesia 9, no. 9 (April 1970): 1. doi:10.2307/3350620.
Abidin, Zainal. Filsafat Manusia: Memahami Manusia Melalui Filsafat. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Adler, Alfred. Understanding Life. Oxford: Oneworld Publications, 1997.
Afrizal. “Tatanan Masyarakat dan Multikulturalisme: Analisis Sosiologis terhadap Konflik dalam Masyarakat Minangkabau yang Plural.” Dalam Alam Takambang Jadi Guru: Kearifan Lokal Minangkabau untuk Keragaman, Kebangsaan dan Kemanusian, disunting oleh Dkk. Ahmad Nurcholish, 12–14. Jakarta: Yayasan Cahaya Guru, 2016.
Arifin, Zainal. “Bundo Kanduang: (hanya) Pemimpin di Rumah (Gadang).” Antropologi Indonesia 34, no. 2 (2014): 124–33. doi:10.7454/ai.v34i2.3968.
Arivia, Gadis. Filsafat Berperspektif Feminis. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2003.
Azwar, Welhendri. “Women in the ‘Kerangkeng’ of Tradition: the Study on the Status of Women in Minangkabau.” Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 10, no. 2 (2018): 369–85. doi:10.24042/ijpmi.v10i2.2368.
Barker, Wesler N. “Is Mother Other? Desire and the Ethics of Maternality.” Theology & Sexuality 19, no. 3 (2013): 203–26.
Bell, Ann V. “‘I’m Not Really 100% a Woman If I Can’t Have a Kid’: Infertility and the Intersection of Gender, Identity, and the Body.” Gender and Society 33, no. 4 (2019): 629–51.
Blackwood, Evelyn. “Representing Women: The Politics of Minangkabau Adat Writings.” The Journal of Asian Studies 60, no. 1 (2001): 125–49. doi:10.2307/2659507.
Davis, Carol. “Hierarchy or Complementarity? Gendered Expressions of Minangkabau Adat.” Indonesia Circle. School of Oriental & African Studies. Newsletter 23, no. 67 (1995): 273–92. doi:10.1080/03062849508729853.
———. “Images of Minangkabau women.” Indonesia Circle 24, no. 69 (1996): 141–55. doi:10.1080/03062849608729872.
Djalius, Yusmarni. “Minangkabau Women and Change.” Sarjana, 2010.
Elfira, Mina. “Bundo Kanduang: a Powerful or Powerless Ruler? Literary Analysis of Kaba Cindua Mato (Hikayat Nan Muda Tuanku Pagaruyung).” Makara Human Behavior Studies in Asia 11, no. 1 (2007): 30. doi:10.7454/mssh.v11i1.48.
Erianjoni. “Pergeseran Citra Wanita Minangkabau: Dari Konsepsi Ideal-Tradisional Ke Realitas.” Kafa`ah: Journal of Gender Studies 1, no. 2 (2011): 225–34. doi:10.15548/jk.v1i2.80.
Fithri, Widia. “Dysfunction of Bundo Kanduang and the Collapse of the Rumah Gadang.” Turkish Journal of Computer and Mathematics Education 12, no. 9 (2021): 3027–33.
Foucault, Michel. Discipline and Punish: The Birth of the Prison. New York: Vintage Books, 1995.
———. The History of Sexuality Volume 2: The Use of Pleasure. New York: Vintage Books, 1990.
Gani, Erizal. “Sumbang Duo Baleh: Education-Valued Expression for Minangkabau Women.” Dalam The 3rd International Conference on Language, Literature, and Education, 142–46. Atlantis Press, 2020. doi:10.2991/assehr.k.201109.024.
Hakimy, Idrus. Pegangan Penghulu, Bundo Kanduang dan Pidato Alua Pasambahan Adat di Minangkabau. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.
Huda, Yasrul. “Contesting Sharia: State Law, Decentralization and Minangkabau Custom.” Universiteit Leiden, 2013.
Ibrahim. Tambo Alam Minangkabau: Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Kristal Multimedia, 2009.
Irawaty, dan Zakiya Darojat. “Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Perspektif Islam dan Adat Minangkabau.” Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies 3, no. 1 (2019): 59–76. doi:10.21009/003.1.04.
Jamil, Muhammad. Bundo Kanduang di Minangkabau. Bukittinggi: Cinta Buku Agency, 2019.
———. Padusi Minang: Mencari Identitas Bundo Kanduang Ideal Menurut Islam. Kediri: Fam Publishing, 2019.
———. Sumbang 12: Serial Buku Adat ABS-SB. Bukittinggi: Cinta Buku Agency, 2018.
Jung, Emma. Animus and Anima. Connecticut: Spring Publications, 2004.
Katik, Musra Dahrizal. “Sumbang 12 di Minangkabau Bersama Mak Katik.” Indonesia: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) Sumatera Barat, 2020.
Meiyenti, Sri, dan Afrida. “The Inequality of Rights and Obligations of Minangkabau Men in Matrilineal System.” Jurnal Ilmu Sosial Mamangan 7, no. 1 (2018): 12–22. doi:10.22202/mamangan.2466.
Mulia, Musdah. Mengupas Seksualitas: Mengerti Arti, Fungsi, dan Problematika Seksual Manusia Era Kita. Jakarta: Opus Press, 2015.
Nurman, Silmi Novita. “Keudukan Perempuan Minangkabau dalam Perspektif Gender.” Jurnal Al-Aqidah 11, no. 1 (2019): 90–99.
Ransom, Katharine I. “How the Principles of Matristic Societies Can Provide More Flexibility on Mothering, Motherhood, and Masculinities.” Dalam Global Perspectives on Motherhood, Mothering and Masculinities, disunting oleh Tólá Olú Pearce dan Andrea Moraes, 83–95. Ontario, Canada: Demeter Press, 2021.
Rofiah, Nur. “Seksualitas Perempuan dalam Tarikan Agama dan Tradisi Muslim.” Jurnal Perempuan: Agama dan Seksualitas2 77 (2013): 69–86.
Rohmaniyah, Inayah. “Konstruksi Seksualitas dan Relasi Kuasa dalam Praktik Diskursif Pernikahan Dini” 16, no. 1 (2017).
Rutherford, Jonathan. “Who’s That Man?” Dalam Male Order: Unwrapping Masculinity, disunting oleh Rowena Chapman dan Jonathan Rutherford, 21–67. London: Lawrence & Wishart, 2014.
Salim, Delmus Puneri. “Islam, Politics and Identity in West Sumatera.” Journal of Indonesian Islam 7, no. 1 (2013): 96–118.
Sanday, Peggy Reeves. Women at the Center: Life in a Modern Matriarchy. New York: Cornell University Press, 2003.
Schrijvers, Joke, dan Els Postel-Coster. “Minangkabau Women: Change in a Matrilineal Society.” Archipel 13, no. 1 (1977): 79–103. doi:10.3406/arch.1977.1328.
Singer, Irving. The Goals of Human Sexuality. London: Wildwood House, 1973.
Sismarni. “Perubahan Peranan Bundo Kanduang dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau Modern.” Kafa`ah: Journal of Gender Studies 1, no. 1 (2011): 95–110. doi:10.15548/jk.v1i1.46.
Sundari, Akhiriyati. “Rezim Seksualitas dan Agama: Sketsa Politik Tubuh Perempuan dalam Islam.” Jurnal Al-Maiyyah 10, no. 2 (2017): 278–90.
Weeks, Jeffrey. Sexuality. Third Edit. USA and Canada: Routledge, 2010.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mardian Sulistyati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

