Harmonizing Religious Discourse and Power In the Implementation of Gender Equality

Authors

  • Arisy Abror Dzukroni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Subi Nur Isnaini UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/musawa.2023.221.1-13

Keywords:

Social feminism, Islamic feminism, gender equality, religious discourse, power

Abstract

Pemahaman teks-teks keagamaan yang tidak komprehensif menjadi awal tuduhan atas ketidaksesuaian konsep gender dan feminism dengan ajaran Islam. Sebagian feminis menyebutnya dengan interpretasi agama yang patriarkis. Namun seringkali feminis muslim terjebak dan hanya focus pada pemahaman ulang atas wacana agama dan tidak memperhatikan bagaimana pemahaman-pemahaman baru tersebut dapat diterapkan. Feminis sosialis yang lebih cenderung memperhatikan aspek sosial di dalam masyarakat memiliki pemikiran yang lebih aplikatif. Penelitian ini berusaha untuk menggabungkan kedua corak pemikiran feminism tersebut dalam rangka optimasi kesetaraan gender. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini dilengkapi data primer dari karya empat tokoh yang dijadikan sampel penelitian, yakni Nawal El-Saadawi dan Michel Foucault sebagai representasi dari feminis social serta Amina Wadud dan Faqihuddin Abdul Kodir sebagai representasi dari feminis Islam. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa pemikiran feminis Islam yang lebih menitikberatkan pada reinterpretasi agama dapat dipadukan dengan pemikiran feminis sosialis yang banyak berfokus pada kajian kekuasaan yang patriarkis. Implementasi kajian agama yang moderat dapat dilakukan melalui konsep kekuasaan yang tidak patriarkis.

[The incomprehensible understanding of religious texts is the beginning of accusations of incompatibility between the concepts of gender and feminism with Islamic thoughts. The feminists call it a patriarchal interpretation of religion. However, Islamic feminists are often trapped and only focus on re-understanding religious discourse and ignore how these new understandings can be applied. Socialist feminists who tend to pay more attention to social aspects in society have more applicable thoughts. This study seeks to combine the two styles of feminist thought to optimize gender equality. This study used qualitative research methods and used primary sources from four feminists expert, namely Nawal El-Saadawi, Michel Foucault, and as socialist feminists Amina Wadud and Faqihuddin Abdul Kadir as an Islamic feminist. The results said that Islamic feminist thought, which focuses more on religious reinterpretation, can be combined with socialist feminist thought, which focuses on studying patriarchal power. Implementing religious moderation studies can be done through the intermediary of the non-patriarchal power.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amina Wadud. Inside The Gender Jihad: Women’s Reform In Islam. Oxford: Oneworld, 2006.

Arivia Adhillani. “Pemberdayaan Nalar Kritis Perempuan Dalam Forum ‘Ngaji Keadilan Gender Islam KGI)’ (Analisis Feminisme Amina Wadud).” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021.

Arun Guleria. Emergence of Subaltern Consciousness in Select Indian English Novels: A Study. United States: Lulu Publication, 2020.

Badan Pusat Statistik Indonesia. “Women and Men In Indonesia 2022.” Jakarta: Direktorat Badan Pusat Statistik Indonesia, 2022. https://www.bps.go.id/publication/2022/12/16/0538dc0f9235bbe0fe792cf8/women-and-men-in-indonesia-2022.html.

Benon Tugume. “Interrogating the Male-Female Gender Dichotomy in Nawal El Saadawi’s Woman at Point Zero.” Journal of International Women’s Studies 22, no. 4 (2021).

Daniel Susilo and Abdul Kodir. “Politik Tubuh Perempuan: Bumi, Kuasa, Dan Perlawanan.” Jurnal Politik 1, no. 2 (February 21, 2016). https://doi.org/10.7454/jp.v1i2.19.

Dedi Junaedi, Muhammadong Muhammadong, and Sahliah Sahliah. “Metodologi Tafsir Amina Wadud Dalam Menafsirkan Al-Qur’an.” Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 2 (November 30, 2019). https://doi.org/10.29313/tjpi.v8i2.5229.

Djilzaran Nurul Suhada. “Feminisme Dalam Dinamika Perjuangan Gender Di Indonesia.” Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development 3, no. 1 (June 30, 2021). https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i1.42.

Faqihuddin Abdul Kodir. Qirā’ah Mubādalah (Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam). Cetakan IV. Banguntapan, Yogyakarta: IRCiSoD, 2021.

Haifaa Jawad. “Muslim Feminism: A Case Study of Amina Wadud’s ‘Qur’an and Woman.’” Islamic Studies 42, no. 1 (2003).

Jumharia Djameren and Nuraeni Nuraeni. “Feminisme Dalam Novel ‘Perempuan Di Titik Nol’ (Tinjauan Analisis Feminis Sosialis).” Jurnal Sipakalebbi 4, no. 2 (January 11, 2021). https://doi.org/10.24252/jsipakallebbi.v4i2.18551.

Konrad Kebung. “Michel Foucault Versus Kritisi Kaum Feminist.” Studia Philosophica et Theologica 21, no. 2 (November 5, 2021). https://doi.org/10.35312/spet.v21i2.376.

Lukman Hakim. “Corak Feminisme Post-Modernis Dalam Penafsiran Faqihuddin Abdul Kodir.” Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 21, no. 1 (January 30, 2020). https://doi.org/10.14421/qh.2020.2101-12.

M Taufiq Rahman. “Pemikiran Feminisme Sosialis Dan Eksistensialis.” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2019.

Maryam Habibah Kamis and Indriaty Ismail. “Tema-Tema Feminisme Dalam Novel-Novel Nawal El Saadawi/Feminist Themes in Nawal El Saadawi’s Novels.” Islamiyyat 37, no. 2 (2015). https://doi.org/10.17576/islamiyyat-2015-3702-02.

Michel Foucault. Discipline and Punish: The Birth of the Prison. Translated by Alan Sheridan. 2nd Vintage Books ed. New York: Vintage Books, 1995.

Mufidah Ch. “Rekonstruksi Kesetaraan Dan Keadilan Gender Dalam Konteks Sosial Budaya Dan Agama.” Egalita, May 8, 2012. https://doi.org/10.18860/egalita.v0i0.1910.

Mustofa, Misbah. “Analisis Disiplin Dan Kuasa Tubuh Michel Foucault Dalam Kehidupan Santri Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.” Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan 3, no. 1 (2017).

Nafsiyatul Luthfiyah. “Feminisme Islam Di Indonesia.” Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 16, no. 1 (April 1, 2015). https://doi.org/10.14421/esensia.v16i1.988.

Nawāl Saʻdāwī. Woman at Point Zero. Translated by Sharīf Ḥatātah. London: Zed Books, 2015.

Pinky Saptandari. “Beberapa Pemikiran Tentang Perempuan Dalam Tubuh Dan Eksistensi.” Biokultural, no. 1 (2013).

Ratna Megawangi. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender. Cet. 1. Bandung: Mizan, 1999.

Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Rajawali Press, 2002.

Wadud, Amina. Qur’an and Woman. Kuala Lumpur: Penerbit Fajar bakti Sdn Bhd, 1993.

Yuris Rahman Zaidan. “Relasi Tubuh Dan Kekuasaan: Kritik Sandra Lee Bartky Terhadap Pemikiran Michel Foucault.” Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam 5, no. 2 (2020).

Downloads

Published

2023-05-22

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 525 times | pdf downloaded = 699 times