Deconstruction Of Gender Issue: Women’s Position In Rights On Religious Texts

Authors

  • Illy Yanti UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • rahmi hidayati UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Yuliatin UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
  • Mahluddin UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DOI:

https://doi.org/10.14421/musawa.2025.241.55-71

Keywords:

Deconstruction, Gender Fiqh, Women's Position and Rights, Religious Texts.

Abstract

Abstrak

Artikel ini menunjukkan bahwa teks suci agama banyak ditemui penjelasan tentang persamaan posisi dan hak  baik untuk laki-laki dan  perempuan. Namun, fakta dilapangan tidak sesuai dengan prinsip keadilan, kesetaraan, dan persamaan dimata hukum sebagai akibat dari penafsiran yang bias. Artikel  ini merespons kekosongan dalam literatur sebelumnya yang terkesan adanya pembodohan terhadap perempuan baik dalam ranah privat maupun publik, dan bertujuan menghapus kekeliruan dalam memahami teks-teks suci dengan upaya pembacaan ulang teks agama. Artikel ini menggunakan teori dekonstruksi Jacques Derrida dalam membaca ulang teks. Penulis ingin menunjukkan bahwa menggunakan dekonstuksi Derrida mampu mempengaruhi gaya berpikir seseorang ketika memahami suatu makna dalam menemukan konteks tetapi tidak berakhir dan terus berkelanjutan. Kemudian, dekonstruksi teks tersebut dapat menenetapankan hukum dari pendapat fuqaha yang memenuhi kebutuhan dan dinamika masyarakat. Perlu membangun pemahaman di masyarakat dengan ajaran fiqh dalam teks yang harus ditafsirkan dengan realitas sosial (fiqh al waqi’). Pemahaman fiqh ini mengejawantahkanbudaya di masyarakat dan menghilangkan kesan bahwa fiqh lebih cenderung lahir dari relasi kuasa patriarki.

Kata Kunci: Dekonstruksi, Fikih Gender, Posisi dan Hak-hak Perempuan, Teks-teks Keagamaan

[This article provides many explanations about the equal positions and rights of men and women. However, in fact, this reality is not alway based on the principles of justice and equality in the eyes of the law as a result of biased interpretation.  This study responds to a Lacuna in the previous literature that tends to emphasize the seeming dumbing down of women in both the private and public spheres. This article aims to erase the misunderstanding of sacred texts, by attempting to re-read religious texts. This article  uses Jacques Derrida's deconstruction theory in re-reading the text. The author wants to show that using Derrida's deconstruction is able to influence one's thinking style when understanding a meaning in finding a context but not ending and continuing. Then, the deconstruction of the text can establish the law of the fuqaha opinion that meets the needs and dynamics of society. It is necessary to build  understanding in society with the teachings of fiqh in the text that must be interpreted with social reality (fiqh al-waqi'). This understanding of fiqh embodies the culture in society and eliminates the impression that fiqh is more likely to be born from patriarchal power relations.

Keywords: Deconstruction, Gender Fiqh, Women's Position and Rights, Religious Texts.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad Suhendra, Rekonstruksi Peran Dan Hak Perempuan Dalam Organisasi Masyarakat Islam, Jurnal Musawa, Vol. 11 No. 1 (2012). P. 47-66.

Andika, Reinterpretasi Ayat Gender dalam Memahami Relasi Laki-laki dan Perempuan (Sebuah Kajian Kontekstual Dalam Penafsiran), Musawa, Jurnal Studi Gender dan Islam, Vol. 17 No. 2 (2018),ejournal.uin-suka.ac.id.

Andri, Sofia Rosdanila. “Argumen Penafsiran Tekstualis versus Kontekstualis Tentang Kepemimpinan Perempuan.” Refleksi 13, no. 6 (2014): 761–78. https://doi.org/10.15408/ref.v13i6.999.

Arfa, Faisar Ananda. Wanita Dalam KOnsep Islam Modernis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004.

Bakry, Muammar. Fiqh Prioritas (Konstruksi Metodologi Prioritas Hukum Islam Dan Kompilasi Kaidah Prioritas HukumIslam. Makasar: Alauddin University Press, 2011.

Barorah, Umul. Pemahaman Islam Dan Tantangan Keadilan Gender. Yogyakarta: Gema Media, 2002.

Dahwadin, Syaik Abdillah, Sasa Sunarsa, Muhamad Dani Somantri, Enceng Iip Syaripudin, and Hapsah Fauziah. “Revisting the Role of Women as Witnesses in Fiqh Justice.” Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah 19, no. 1 (2019): 61–80. https://doi.org/10.15408/ajis.v19i1.11768.

Fakih, Mansour. Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Hamidah, Tutik. “Dialektika Teks Dan Konteks Dalam Metode.” Ahkam XIII, no. 1 (2013): 135–44.

Harun Nasution. Islam Rasional : Gagasan Dan Pemikiran. Bandung: Mizan, 1996.

Idrus, R H Al, R Ramlah, I Yanti, and ... “Flexibility of Women’s Inheritance Distribution in Jambi Malay Society: Compromising Islamic and Customary Law.” El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 7, no. 1 (2024): 42–61. https://doi.org/10.22373/ujhk.v7i1.22038.

Ipandang, Ipandang. “Fiqh Perempuan, Kekinian Dan Keindonesiaan (Telaah Kritis Membangun Fiqh Berkeadilan Gender).” AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan 8, no. 1 (2015): 79–98.

Mansyuroh, Firqah Annajiyah. “Analysis of Legal Change for Women Traveling without Mahram: A Case Study of the Kingdom of Saudi Arabia Royal Decree No.m/134 of 2019.” Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial 14, no. 2 (2019): 201–20. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v14i2.2785.

Millati Agustina, Arifah. “Gender Construction in The Perspective of Living Fiqh in Indonesia.” Justicia Islamica 18, no. 2 (2021): 189–210. https://doi.org/10.21154/justicia.v18i2.2488.

Muhammad, Husein. Fiqh Perempuan Refleksi Kiai Atas Tafsir Wacana Agama Dan Gender. Ygyakarta: IRCiSoD, 2019.

———. Fiqh Perempuan Refleksi Kiai Atas Tafsir Wacana Agama Dan Gender. Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.

———. Islam Agama Ramah Perempuan : Pembelaan Kia Pesantren. Yogyakarta: LKIS, 2004.

Nurjannah, Siti. “المبادلة في مفهوم فقه المرأة المعاصرة بإندونيسيا.” Al Ihkam 17, no. 1 (2022): 189–215.

Permana, Aramdhan Kodrat. “Mahram Pada Safar Perempuan Dalam Tinjauan Sosiologis (Menjembatani Realitas Muslim Klasik Dan Kekinian).” Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 2010. https://doi.org/10.14421/musawa.2010.91.101-117.

Rofiq, Ahmad. Fiqh Kontekstual Dari Normatif Ke Pemaknaan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Sarakhsi, Syamsuddin al. Al Mabsuth. Beirut: Dar al Ma’rifah, n.d.

Supriyadi, Tedi, J. Julia, and Endis Firdaus. “The Problems of Gender Equality: A Reconstruction of Islamic Doctrine.” Journal of Social Studies Education Research 10, no. 2 (2019): 91–110.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Prenada, 2007.

Tahir, Masnun. “Mahram Dan Transformasi Zaman: Sebuah Anallsis Fiqhiyyah Dan Keadilan Gender.” Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 2010. https://doi.org/10.14421/musawa.2010.91.63-81.

Tobroni, Faiq. “Rethinking Posisi Mahram Pria Dalam Fiqih Safar Perempuan (Membendung Feminisasi Pengangguran Dengan Analisis Hukum Kritis)” 9, no. 1 (2010): 41–61. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/musawa.2010.91.41-61.

Umar, Nasaruddin. Argumentasi Kesetaraan Gender Perspektif Al Qurán. Jakarta: Paramadina, 1999.

Warits, Abd. “Menggagas Fiqh Perempuan : Membangun Kekuatan ‘ Hukum ’ Bagi Perempuan,” no. 110 (2017): 486–503.

Woodlock, Rachel. “The Masjid Is for Men: Competing Voices in the Debate about Australian Muslim Women’s Access to Mosques.” Islam and Christian-Muslim Relations 21, no. 1 (2010): 51–60. https://doi.org/10.1080/09596410903481853.

Downloads

Published

2025-03-20

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 116 times | pdf downloaded = 67 times