INKLUSI https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi <p class="p1"><strong><em>INKLUSI Journal of Disability Studies</em></strong> is an accredited academic journal focusing on the issues of disabilities, the rights of people with disabilities, inclusive education, and efforts to promote an all inclusive society.</p> <p class="p1">The focus and scope of the INKLUSI journal is disability issues from any discipline. We promote an interdisciplinary approach to working on disability rights and social inclusion for people with disabilities.</p> <p class="p1">It is a peer-reviewed journal published by the Center for Disablity Services (PLD) at UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. The journal accepts submission of quality papers, research based articles, without regard the disciplines.</p> <p class="p1">Publications within iNKLUSI are currently supported by KOPERTINA (Indonesian Inclusive Higher Education Consortium), a group of universities providing inclusive education.</p> <p class="p1">KOPERTINA consists of six universities: UIN Sunan Kalijaga, University of Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Raden Mas Said Surakarta, State University of Surabaya, and University of Lambung Mangkurat.</p> en-US <p>* Author(s) are the copyrigth holder(s) of their published articles and to retain publishing rights without restrictions.</p> inklusi@uin-suka.ac.id (Jamil Suprihatiningrum) inklusi@uin-suka.ac.id (INKLUSI) Tue, 02 Dec 2025 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Balancing Voices: Power Relations in Feminist Studies Involving Women with Disabilities in Yogyakarta https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4350 <p>This research addresses a significant gap in ethnographic studies by focusing on women with disabilities in Javanese culture. The objective is to apply an emancipatory, affective feminist ethnographic approach that challenges power dynamics between researchers and participants, addressing issues of social class, disabled and non-disabled identities, and educational differences. Using participant observation, in-depth interviews, and analysis of aural, textual, and visual data, the study explores lived experiences of these women. Key findings indicate that societal pressures, domestic violence, and pity sustain stigmas against disabled communities, whereas empathetic dialogue is essential for genuine narratives. The study advocates for continuous self-reflection to recognize subtle societal biases and calls for research with emancipatory values, amplifying marginalized voices and promoting inclusive policies that address social, psychological, and medical dimensions of women with disabilities.</p> <p><em>Penelitian ini mengisi kesenjangan signifikan dalam studi etnografi dengan berfokus pada perempuan penyandang disabilitas dalam budaya Jawa. Tujuannya adalah untuk menerapkan pendekatan etnografi feminis yang emansipatoris dan afektif, yang menantang dinamika kekuasaan antara peneliti dan partisipan, serta mengatasi isu-isu kelas sosial, identitas disabilitas dan non-disabilitas, dan perbedaan pendidikan. Dengan menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta analisis data aural, tekstual, dan visual, studi ini mengeksplorasi pengalaman hidup para perempuan tersebut. Temuan utama menunjukkan bahwa tekanan masyarakat, kekerasan dalam rumah tangga, dan rasa kasihan melanggengkan stigma terhadap komunitas penyandang disabilitas, sedangkan dialog empatik sangat penting untuk menghasilkan narasi yang tulus. Studi ini mendorong refleksi diri yang berkelanjutan untuk mengenali bias masyarakat yang halus dan menyerukan penelitian dengan nilai-nilai emansipatoris, memperkuat suara-suara yang terpinggirkan, serta mempromosikan kebijakan inklusif yang membahas dimensi sosial, psikologis, dan medis dari perempuan penyandang disabilitas.</em></p> Fina Itriyati, Hartmantyo Pradigto Utomo Copyright (c) 2025 Fina Itriyati, Hartmantyo http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4350 Tue, 02 Dec 2025 00:00:00 +0700 Efektivitas Model Integratif Digital Storytelling, Design Thinking, dan PjBL dalam Pembelajaran GEDSI bagi Mahasiswa dengan Disabilitas https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4105 <p>This study examines the effectiveness of an integrated DST, DT, and PjBL model in GEDSI learning for students with disabilities. A quasi-experimental one-group pretest–postest design was employed with nine students with disabilities from the Special Education Study Program at the University of PGRI Argopuro Jember, selected through purposive sampling. Data were collected using learning activeness observation sheets and conceptual understanding tests, and analyzed using the non-parametric Sign Test with a significance level of α = 0.05. The findings show that the model is effective, as evidenced by significant improvements in both variables (p-value = 0.00195). The average learning activeness score increased from 1.70 to 3.18, while the average conceptual understanding score increased from 7.20 to 8.02. All participants obtained higher posttest scores than pretest scores, indicating a consistent positive change. These results suggest that the synergy of the three approaches creates a student-centered, empathetic, contextual, and accessible learning ecosystem.</p> <p><em>Penelitian ini menguji efektivitas model integratif DST, DT, dan PjBL dalam pembelajaran GEDSI bagi mahasiswa dengan disabilitas. Metode yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan desain one-group pretest–posttest. Sampel penelitian terdiri atas 9 mahasiswa dengan disabilitas dari Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas PGRI Argopuro Jember yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi keaktifan dan tes pemahaman konseptual, kemudian dianalisis menggunakan Sign Test non-parametrik dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini efektif, ditandai dengan peningkatan signifikan pada kedua variabel (p-value = 0,00195). Rata-rata skor keaktifan belajar meningkat dari 1,70 menjadi 3,18, sedangkan rata-rata pemahaman konseptual meningkat dari 7,20 menjadi 8,02. Seluruh responden memperoleh skor posttest yang lebih tinggi dibandingkan pretest, menunjukkan perubahan positif yang konsisten. Temuan ini mengindikasikan bahwa sinergi ketiga pendekatan tersebut menciptakan ekosistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, empatik, kontekstual, dan aksesibel.</em></p> Lailil Aflahkul Yaum, Asrorul Mais Copyright (c) 2025 Lailil Aflahkul Yaum, Asrorul Mais http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4105 Tue, 02 Dec 2025 00:00:00 +0700 Toothbrushing Behavior and Handgrip Strength among Children with Intellectual Disabilities: a Cross-Sectional Study https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4008 <p>Children with intellectual disabilities have cognitive limitations, fine motor impairments and low conceptual understanding, which hinder their ability to perform self-care activities independently, including brushing their teeth. Limited fine motor skills can affect their ability to grip and control a toothbrush, making hand grip strength a relevant variable in efforts to enhance the independence of children with intellectual disabilities in brushing their teeth. The aim of this study is to analyze the relationship between toothbrushing behavior and hand grip strength in children with intellectual disabilities. This study employs an observational analytic design with a cross-sectional approach. The sample selection was conducted using purposive sampling, resulting in 38 respondents. Toothbrushing behavior has a significant relationship with hand grip strength in children with intellectual disabilities. Variables such as frequency, duration and brushing time (morning and night) consistently influence grip type, strength control, independence, grip duration, stability and grip precision. Repeated toothbrushing with a specific pattern can improve fine motor strength and support children's independence and quality of life.</p> <p><em>Anak disabilitas intelektual memiliki keterbatasan kognitif, ketidakmampuan motorik halus dan rendahnya pemahaman konseptual sehingga menghambat melaksanakan kegiatan kebersihan diri secara mandiri, termasuk menyikat gigi. Kemampuan motorik halus yang terbatas, dapat mempengaruhi kemampuan anak menggenggam dan mengontrol sikat gigi maka kekuatan genggaman tangan menjadi variabel yang relevan dalam upaya meningkatkan kemandirian anak disabilitas intelektual menyikat gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku menyikat gigi dengan kekuatan genggaman tangan pada anak disabilitas intelektual. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan metode cross-sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan didapatkan 38 responden. Perilaku menyikat gigi memiliki hubungan signifikan dengan kekuatan genggaman tangan anak disabilitas intelektual. Variabel frekuensi, durasi dan waktu menyikat gigi (pagi dan malam) secara konsisten mempengaruhi jenis genggaman, kontrol kekuatan, kemampuan mandiri, durasi genggaman, stabilitas dan presisi genggaman. Pengulangan menyikat gigi dengan pola tertentu akan meningkatkan kekuatan motorik halus anak dan mendukung kemandirian dan kualitas hidup.</em></p> Muhammad Fiqih Sabilillah, Hari Kusnanto, Lisdrianto Hanindriyo, Sri Kuswandari Copyright (c) 2025 Muhammad Fiqih Sabilillah, Hari Kusnanto, Lisdrianto Hanindriyo, Sri Kuswandari http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4008 Tue, 02 Dec 2025 00:00:00 +0700 Policy Implementation and Social Functioning of Persons with Disabilities: The Role of Social Support https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/3839 <p>Rapid demographic and lifestyle changes have increased the urgency of public policies that respond to the needs of persons with disabilities. This study examines the influence of policy implementation on the social functioning of persons with disabilities, with particular attention to the role of social support. The research was conducted at the Griya Harapan Disabled Social Services Center (PPSGHD) in West Java Province using a quantitative approach and a 5-point Likert scale questionnaire administered to 100 respondents. Data were analyzed using PLS-SEM to assess both the measurement and structural models. The findings indicate that policy implementation significantly improves the social functioning of persons with disabilities but does not directly affect social support. Meanwhile, social support has a significant positive effect on social functioning, underscoring its important role in shaping functional outcomes. These results highlight that effective policy implementation needs to be complemented by strengthened social support to enhance the social functioning of persons with disabilities.</p> <p><em>Perubahan demografis dan gaya hidup yang cepat meningkatkan urgensi kebijakan publik yang responsif terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh implementasi kebijakan terhadap keberfungsian sosial penyandang disabilitas, dengan perhatian khusus pada peran dukungan sosial. Penelitian dilakukan di Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Disabilitas (PPSGHD) Provinsi Jawa Barat menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner skala Likert 5 poin yang melibatkan 100 responden. Data dianalisis menggunakan PLS-SEM untuk menguji model pengukuran dan model struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan berpengaruh signifikan terhadap keberfungsian sosial penyandang disabilitas, namun tidak berpengaruh langsung terhadap dukungan sosial. Sementara itu, dukungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberfungsian sosial. Temuan ini menegaskan bahwa efektivitas implementasi kebijakan perlu dilengkapi dengan penguatan dukungan sosial untuk meningkatkan keberfungsian sosial penyandang disabilitas.</em></p> Willya Achmad Copyright (c) 2025 Willya Achmad http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/3839 Mon, 29 Dec 2025 00:00:00 +0700 Intervening at the Margins: Preschool Teachers’ Perception of Disability Intervention in Rural Areas https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4384 <p>This study employed a quantitative descriptive survey design to examine preschool teachers’ perceptions of interventions for children with disabilities in rural areas of Banten, Indonesia. Data were collected from 62 preschool teachers using a 25-item questionnaire covering five domains: understanding of disability, early identification, intervention planning, classroom implementation, and evaluation. Descriptive statistical analysis was used to interpret the data. The findings indicate that teachers generally hold positive attitudes toward inclusive education and recognise the importance of differentiated learning approaches. However, notable gaps remain in teachers’ practical competence and confidence, particularly in developing Individual Learning Plans and implementing interventions independently in classroom settings. Professional collaboration was also perceived as limited due to insufficient guidance and access to specialist support. These findings highlight the need for targeted professional development to strengthen teachers’ capacity to implement inclusive practices effectively, especially in rural contexts where access to training and support remains constrained.</p> <p><em>Penelitian ini menggunakan desain survei kuantitatif deskriptif untuk mengkaji persepsi guru PAUD terhadap intervensi bagi anak dengan disabilitas di wilayah pedesaan Banten. Data dikumpulkan dari 62 guru PAUD melalui kuesioner berisi 25 butir yang mencakup lima aspek: pemahaman tentang anak dengan disabilitas, identifikasi dini, perencanaan intervensi, pelaksanaan di kelas, dan evaluasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru umumnya memiliki sikap positif terhadap pendidikan inklusif dan memahami pentingnya pembelajaran yang beragam. Namun, masih terdapat kesenjangan pada kompetensi praktis dan kepercayaan diri, khususnya dalam penyusunan rencana pembelajaran individual dan pelaksanaan intervensi di kelas. Selain itu, kolaborasi profesional masih terbatas akibat kurangnya bimbingan dan akses terhadap dukungan. Temuan ini menegaskan perlunya pelatihan profesional yang lebih terarah untuk memperkuat kapasitas guru dalam menerapkan praktik pendidikan inklusif secara efektif, terutama di wilayah pedesaan.</em></p> Noviana Mustapa, Widya Rizky Pratiwi, Dwi Rezki Hardianto Putra Rustan, Juhana, Anugrah Murtini, Samihah Mahamud Copyright (c) 2025 Noviana Mustapa, Widya Rizky Pratiwi, Dwi Rezki Hardianto Putra Rustan, Juhana, Anugrah Murtini, Samihah Mahamud http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4384 Mon, 29 Dec 2025 00:00:00 +0700 Motives for Physical Activity among Deaf Students: A Descriptive Analysis https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4223 <p>Participation in physical activity offers important health and social benefits for Deaf students, including opportunities for skill development, social interaction, and enhanced self-confidence. However, limited attention has been given to the motivational factors that shape their engagement in physical activity within inclusive education contexts. This study aimed to examine the types of motivation influencing Deaf students’ participation in sports and physical activities. Employing a quantitative descriptive design, the study involved 43 Deaf students aged 12–19 years who completed an adapted version of the Motives and Barriers for Physical Activity and Sport (MBAFD) questionnaire. The findings indicated that intrinsic motivation—particularly enjoyment, learning new movements, and perceived well-being—emerged as the dominant factor driving participation in physical activity. These results underscore the importance of fostering autonomy-supportive and enjoyable physical education environments to promote sustained engagement among Deaf students and inform the development of more inclusive and context-responsive physical education practices.</p> <p><em>Partisipasi dalam aktivitas fisik memberikan manfaat kesehatan dan sosial yang penting bagi siswa Tuli, termasuk pengembangan keterampilan, peningkatan interaksi sosial, dan penguatan kepercayaan diri. Namun, kajian yang secara khusus menelaah faktor-faktor motivasional yang memengaruhi keterlibatan siswa Tuli dalam aktivitas fisik masih terbatas, khususnya dalam konteks pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis motivasi yang memengaruhi partisipasi siswa Tuli dalam aktivitas olahraga dan aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 43 siswa Tuli berusia 12–19 tahun yang mengisi kuesioner Motives and Barriers for Physical Activity and Sport (MBAFD) versi adaptasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik, terutama yang berkaitan dengan kesenangan, pembelajaran gerak baru, dan persepsi kesejahteraan, merupakan faktor dominan yang mendorong partisipasi aktivitas fisik. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan lingkungan pendidikan jasmani yang mendukung otonomi, menyenangkan, dan responsif terhadap kebutuhan siswa Tuli guna mendorong keterlibatan yang berkelanjutan serta memperkuat praktik pendidikan jasmani inklusif.</em></p> Febriani Fajar Ekawati, Tri Winarti Rahayu, Budhi Satyawan, Ismaryati, Deddy Whinata Kardiyanto, Bambang Wijanarko Copyright (c) 2025 Febriani Fajar Ekawati, Tri Winarti Rahayu, Budhi Satyawan, Ismaryati, Deddy Whinata Kardiyanto, Bambang Wijanarko http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/4223 Mon, 29 Dec 2025 00:00:00 +0700