Integrated Lab Journal

Verifikasi metode Uji Penentuan Kelemasan Kulit Tersamak Menggunakan Softness Tester

2023-10-31T09:55:11+07:00

Softness tester test method is used to test the softness of tanned leather samples, especially for leather that requires a certain flexibility. There needs to be standardization or verification of test methods as re-confirmation in ensuring the test method used. There is verification so that the data produced is accurate and can maintain quality control of the results of the tests. Tanned leather turns limp due to the addition of chemicals. So far, the method of testing for weakness in the physical testing laboratory has never been verified. This study aims to verify the skin elasticity analysis method, it is hoped that the results of the verification can later be used for routine testing. The skin sample used was goat skin for the jacket material. The test was determined using a Softness tester. Parameters of the analysis method used precision, accuracy and testing uncertainty. The results obtained were SD 0.099;%RSD 1.53, a precision value of ≤ 2% can be stated as good precision; accuracy value 99.37%≥95% accuracy value meets the requirements; bias value 0.629. The results of the uncertainty calibration softness 0.0085; accuracy uncertainty 0.057; the combined uncertainty value is 0.058 and the expanded uncertainty value is 0.116. The softness value of the goat skin sample for jacket material was 6.49 ± 0.116, fulfilling the standard quality requirements for jacket material according to SNI 4503:2011. The conclusion obtained by the analyst is that they are able to perform skin flexibility tests according to the SNI ISO 17235:2012 method and this method can be used in the ATK Polytechnic Physical Testing Laboratory.

Pembuatan Bioplastik berbahan Kulit Mangrove dan Tepung Tapioka serta Pengujian Daya Serap Airnya

2023-10-31T10:08:30+07:00

Today, the problem of conventional plastics whose raw materials are derived from petroleum derivatives is still the center of attention because they are difficult to degrade. To overcome these problems, various efforts have been made, one of which is by utilizing bioplastics from natural fibers and starch. The purpose of this research is to fabricate mangrove bark fiber composites with tapioca starch into bioplastics and test their water absorption. Bioplastics were made by melt intercalation method with the addition of glycerol as plasticizer. The resulting bioplastics were characterized by FT-IR and tested for water absorption. The water absorption of bioplastics from fibers without NaOH-soaked was the highest at 5.54%. Bioplastics from and with NaOH immersion had the highest water absorption of 3.59%. Thus it can be said that bioplastics from NaOH-soaked fibers are better than bioplastics from fibers without NaOH-soaked.

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Laboratorium (SIMPAL) Dengan Penambahan Barcode Scanner

2023-10-31T10:46:27+07:00

Penerapan sistem informasi pengelolaan laboratorium (SIMPAL V.1.0) di laboratorium survey pemetaan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang sangat membantu tidak hanya bagi laboran dalam hal penyajian data kebutuhan peralatan dan bahan untuk kegiatan praktikum, akan tetapi juga bagi mahasiwa dalam proses pelaksanaan praktikum utamanya dalam hal peminjaman dan pengembalian peralatan. Pengembangan SIMPAL V.1.0 perlu terus dilakukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di laboratorium sehingga dapat memberikan layanan yang optimal. Pengembangan yang dimaksud diantaranya: pengembangan perangkat lunak, pengembangan basis data, penambahan barcode scanner dan pembuatan interface barcode scanner. Dengan menggunakan metode research and development (R&D) diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: a) perangkat lunak sebagai pengantarmuka antara database yang telah dibuat dengan pengguna laboratorium yang diberi nama “SIMPAL V 1.1; b) basis data yang diberi nama “BaseLabUKT _bar”; c) interface (pengantarmuka) yang dapat menghubungkan antara barcode scanner dengan perangkat lunak.

Eksistensi Laboratorium Mini Bank Syariah Pada UIN

2023-10-31T16:51:03+07:00

Keberadaan laboratorium mini bank syariah dan seberapa optimal laboratorium tersebut di perguruan tinggi dapat memberikan dampak terhadap upaya pengenalan dan edukasi yang berkaitan mengenai gambaran berbagai produk serta layanan yang ada pada industri perbankan syariah. Hal ini berakar pada kebutuhan yang semakin meningkat akan sumber daya manusia yang memiliki pemahaman, pengalaman, dan kualifikasi yang komprehensif dalam aspek pengetahuan dan praktik perbankan syariah. Studi terhadap laboratorium mini bank syariah menjadi faktor penunjang dalam pembelajaran praktikum perbankan syariah. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan di laboratorium mini bank syariah yang terletak di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyediakan program yang terkait dengan perbankan syariah. Karena itu, fakultas harus menyiapkan beragam fasilitas, termasuk laboratorium mini bank syariah, yang akan digunakan sebagai tempat praktik dan peningkatan literasi bagi mahasiswa. Namun, seiring berjalannya waktu, unit ini menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan aktivitasnya karena perkembangan perbankan syariah yang dinamis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang eksistensi laboratorium mini bank syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, serta strategi dan manajemennya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara dengan tiga narasumber, termasuk dua dosen yang mengajar praktikum perbankan syariah dan ketua program studi perbankan syariah, serta dokumentasi objek penelitian yang divalidasi melalui triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan content analysis terhadap hasil wawancara dan temuan lapangan, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi kelangsungan eksistensi. Hasil penelitian menyatakan perlunya peningkatan fasilitas pembelajaran, perubahan tata letak ruang laboratorium, promosi, serta kegiatan yang lebih terbuka kepada publik, seperti menjadi agen BSI Smart, dan juga upaya meningkatkan status hukum menjadi KSPPS.

Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik dengan Metode Hidrotermal Pada Suhu di Bawah 200°C

2023-10-31T17:02:00+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik produk arang yang dihasilkan dari proses hidrotermal sampah biomassa dan sampah plastik jenis polipropilen (PP). Penelitian tersebut dilakukan pada kondisi subcritical water dengan tiga variasi komposisi. Proses hidrotermal dilakukan dengan menggunakan Batch Type Reactor dengan pemanas utama uap air yang dihasilkan oleh mini boiler dan pemanas eksternal yang diperoleh dari gas burner. Kondisi operasi dari proses hidrotermal dirancang pada tekanan 6 Bar dengan temperatur 160 ^oC. Parameter yang dikaji dalam penelitian ini adalah berat akhir produk arang, persentase pengurangan massa dan kualitas produk padat yang dihasilkan dari proses hidrotermal. Penelitian juga mengkaji komposisi ideal dari ke tiga variasi yang diujikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses hidrotermal sampah biomassa dan sampah plastik jenis PP dapat dilakukan pada tekanan yang lebih rendah dan suhu di bawah 200^oC. Dengan proses hidrotermal pada suhu dibawah 200 ºC dengan tekanan 6 Bar terbukti dapat mengurai sampah plastik dan sampah daun. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengurangan massa benda antara 83 % - 86 % dari berat awal dan adanya peningkatan nilai kalor produk. Semakin banyak persentase sampah plastik yang dicampurkan dalam proses hidrotermal maka semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan oleh produk yaitu antara 0,2 % - 6,2 %. Campuran yang paling ideal dari 3 sampel adalah 1:3 (50 g sampah daun dan 50 g gelas plastik). Proses hidrotermal dengan tekanan 6 Bar pada suhu 160 ºC terbukti efektif untuk diterapkan di lingkungan skala kecil.

Pemanfaatan Shunt Adafter pada Penyearah DC untuk Pengembangan Pengujian Praktikum Elektronika Daya

2023-11-09T13:50:47+07:00

Penyearah DC merupakan salah satu penyedia daya yang umum digunakan pada alat-alat elektronik, sehingga kualitas penyearah menjadi syarat mutlak. Salah satu komponen penentu dari kualitas penyearah adalah bentuk gelombang arus listrik yang mengalir pada kerja optimal dari penyearah tersebut. Praktikum elektronika daya yang sudah berlangsung hanya mengukur nilai nominal arus listriknya saja, belum menampilkan bentuk gelombangnya, maka dilakukanlah penelitian ini. Penelitian bertujuan mengukur nilai nominal dan menampilkan bentuk gelombang arus listrik yang mengalir pada penyearah DC dengan pemanfaatan shunt adafter. Penelitian pertama dilakukan pada penyearah setegah gelombang dengan nilai beban tetap dan nilai beban vareabel dengan shunt adafter. Penelitian kedua dilakukan pada penyearah gelombang penuh dengan nilai beban tetap dan nilai beban vareabel dengan shunt adafter. Data-data dianalisis secara deskriptif kuantitatif, didapatkan nilai nominal arus listrik yang mengalir dipengaruhi oleh nilai resistansi beban, bentuk gelombang arus listrik keluaran penyearah serupa dengan bentuk gelombang tegangan listrik keluarannya. Bentuk gelombang arus listrik masukan penyearah setegah gelombang serupa dengan bentuk gelombang arus listrik keluarannya. Bentuk gelombang arus listrik masukan penyearah gelombang penuh serupa dengan bentuk gelombang tegangan masukannya dan berbeda dengan bentuk arus listrik keluarannya. Metode pemanfaatan shunt adafter pada penyearah DC dapat dijadikan pengembangan pengujian pada praktikum elektronika daya dan pengujian serupa dibidang kelistrikan.

Perbandingan Metode Buchner dan Gravitasi dalam Operasi Penyaringan Padat-Cair di Laboratorium

2023-11-09T17:16:54+07:00

Penyaringan merupakan salah satu proses dasar transfer momentum, sehingga banyak mata praktikum yang menggunakan operasi penyaringan di laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara metode buchner vakum dengan metode gravitasi terhadap hasil filtrat yang dihasilkan dan waktu operasi. Selain itu juga pengaruh dari ukuran partikel dalam operasi penyaringan. Pada penelitian ini diketahui penggunaan metode bunchner vakum lebih unggul dari segi kekeruhan filtrat yaitu 17,1 NTU dan 16, 2 NTU untuk 60 mesh sedangkan untuk 40 mesh tingkat kekeruhan 13,3 NTU dan 9,34 NTU. Untuk waktu operasi metode buchner vakum juga lebih cepat untuk ukuran 60 mesh waktu yang diperlukan yaitu 3,26 menit dan 3,12 menit sedangkan untuk ukuran 40 mesh yaitu 3,20 menit dan 3,29 menit. Sedangkan metode gravitasi dapat digunakan secara terus menerus karena tidak membutuhkan daya listrik seperti metode buchner vakum. Ukuran partikel lebih kecil lebih mudah lolos dari media filter sehingga tingkat kekeruhan dari ukuran partikel yang kecil lebih tinggi yaitu 410 NTU dan 414 NTU untuk metode gravitasi, sedangkan metode buchner vakum 17.1 NTU dan 16.2 NTU. Namun , waktu operasi lebih pendek yakni untuk metode buchner vakum 3,26 menit dan 3,12 menit.Sedangkan metode gravitasi 10,22 menit dan 10,17 menit.