PENGGUNAAN PESTISIDA DAN FORMALIN DALAM PROSES PENANAMAN DAN PENGAWETAN SEBAGAI TITIK KRITIS KEHALALAN BUAH: TINJAUAN SISTEMATIS

Authors

  • Dewi Vitama Pusfitasari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Ika Imeldasari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Muhammad Zamhari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Keywords:

Buah, formalin, organofosfat, pestisida, titik kritis kehalalan.

Abstract

Buah merupakan makanan yang halal dan baik dalam agama Islam. Namun, dalam prosesnya seringkali melibatkan bahan kimia berbahaya terutama pada buah impor dan non organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan pestisida dan formalin dalam proses penanaman dan pengawetan sebagai titik kritis kehalalan buah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan sistematis. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang membahas penggunaan pestisida ataupun formalin pada buah-buahan di negara Tiongkok dan Indonesia. Hasil tinjauan sistematika menunjukkan bahwa Tiongkok yang merupakan salah satu eksportir buah terbesar ke Indonesia masih ditemukan residu pestisida dengan kadar 0.0041–0.3935 mg/kg pada sampel buah-buahan di 13 provinsi di 3 wilayah Tiongkok. Sedangkan di Indonesia, penggunaan formalin ditemukan di lebih dari 5 kota di Indonesia dengan kadar 0.6-315.33 mg/kg dalam buah, terutama buah impor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan toksisitas dan dampak kesehatan yang ditimbulkan penggunaan pestisida dalam proses penanaman dan pemanfaatan formalin sebagai pengawet buah menjadi titik kritis kehalalan buah. Sehingga peredaran buah impor perlu diatur kehalalannya secara jelas baik dalam peraturan perundang-undangan maupun dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Begitu pula dengan kenyamanan konsumen yang perlu diperhatikan dengan pemberian label halal pada produk buah segar. 

Downloads

Published

2021-03-01

Issue

Section

Articles