STUDI PATI SINGKONG SEBAGAI EDIBLE FILM DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN
Abstract
Abstrak. Bahan plastik yang banyak beredar kebanyakan berasal dari bahan sintetik yang tidak ramah lingkungan. Dibutuhkan waktu yang lama bagi mikroba untuk mendaur ulang sampah kemasan tersebut sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Padahal sebagai seorang manusia hendaknya memiliki kesadaran penuh untuk menjaga kelestarian alam, seperti halnya dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat:41. Hal ini menjadi teguran bagi manusia untuk tidak mencemari lingkungan. Salah satu langkah bijak yaitu dengan mengurangi pemakaian kemasan yang tidak ramah lingkungan atau mengganti kemasan lebih ramah lingkungan. Beberapa peneliti telah mengembangkan kemasan dari bahan-bahan terbarukan dan ekonomis. Salah satunya adalah plastik biodegradable dalam bentuk edible film. Edible film adalah lapisan tipis bersifat kontinyu yang terbuat dari bahan yang dimakan seperti protein, polisakarida, dan substansi hidrofobik berguna untuk melapisi bahan pangan (film). Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kajian pustaka. Menurut Farham (2017), terdapat hasil terbaik pembuatan edible film dengan pati singkong diperoleh pada kombinasi berat pati 3,5 gram dan volume gliserol sebesar 1,75 mL. Hasil penelitian yang dilakukan Kawija (2017) menyatakan semakin besar jumlah pati singkong maka kekuatan tarik edible semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi karena ikatan biopolimer pada gel pati singkong semakin kuat dengan semakin bertambahnya pati. Namun, Penggunaan pati singkong sebagai bahan baku pembuatan edible film menghasilkan edible yang kaku dan tidak elastis, maka digunakan plasticizer guna mengurangi kekakuan polimer sehingga diperoleh lapisan yang elastis dan fleksibel. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui penggunaan singkong dalam pembuatan edible film dalam upaya mengurangi kemasan tidak ramah lingkungan.
Kata kunci: Edible Film, Pati Singkong, Plasticizer.