INTEGRASI DIMENSI RELIGIUSITAS DALAM PENGEMBANGAN RESILIENSI DIRI DI MASA PANDEMI

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu berdampak terhadap kondisi kesehatan psikis manusia yakni rasa takut, khawatir dan kecemasan yang berlebihan. Dampak negatif tersebut jika tidak dapat dikendalikan/ditangani dengan baik dapat berujung pada stress dan depresi berat. Untuk mengatasi situasi tersebut, individu perlu untuk mengembangkan resiliensi yang ada dalam dirinya. Pengembangan resiliensi secara umum dilakukan dengan faktor pendukung yang umumnya yakni dukungan sosial, self esteem, pengendalian emosi yang baik hingga mengikuti pendampingan psikologis dengan psikolog. Hal ini yang kemudian memunculkan kekosongan, khususnya peran agama dalam membantu ketenangan jiwa individu di masa pandemi. Hal ini didasarkan pada masyarakat khususnya di Indonesia yang memegang teguh ajaran agama dan menjadikannya sebagai bagian dari pola hidup. Maka dengan demikian, munculnya gagasan tentang bagaimana perilaku dan penghayatan individu akan ajaran agama/religiusitas menjadi faktor pendorong pengembagan resiliensi diri di masa pandemi covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran dari dimensi religiusitas yang ada dalam diri individu khususnya seorang muslim dalam membantu pengembangan diri mencapai tingkat resiliensi diri yang baik di masa pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literature untuk menjelaskan tentang pemanfaaatan dimensi religiusitas dalam pengembangan resiliensi diri di masa pandemi.Teknik pengumpulan data menggunakan studi literature yakni buku-buku dan artikel tentang religiusitas dan resiliensi diri di masa pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi religiusitas seperti penghayatan terhadap ajaran agama, praktek ritual keagamaan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dapat diinternalisasikan dalam upaya pengembangan resiliensi diri di Masa Pandemi Covid-19