Kajian Produk Makanan Berkode E-Numbers Menurut Perspektif Sains dan Islam

Authors

  • Ayyasy Mufid Habibullah Habibullah Student
  • Reshinta Ayu Herawati

Keywords:

Halal, E-Numbers, fikih, saintifik

Abstract

Abstrak. Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk beragama muslim terbesar di dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak COVID-19 paling parah. COVID-19 merupakan varian virus berbahaya yang dapat menular melalui sekresi yang dikeluarkan dari mulut atau hidung. Hal ini membuat masyarakat merasa waswas dalam memilih makanan dan beralih pada makanan berkemasan atau pabrikan untuk menghindari penyebaran virus melalui makanan yang terkontaminasi. Memiliki penduduk muslim terbanyak membuat sektor pangan menjadi permasalahan yang paling disorot. Pentingnya makanan halal menjadi prioritas utama di kalangan masyarakat dan industri makanan. Banyak industri makanan yang telah menggunakan konsep halal sebagai syarat wajib dalam memproduksi produk konsumsi. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal apa itu kode E-Numbers, sehingga membuat masyarakat awam salah paham mengenai maksud dari kode tersebut. Masyarakat menganggap bahwa produk makanan yang memiliki kode E-Numbers mengandung bahan nonhalal, salah satunya yaitu mengandung babi. Terdapat beberapa golongan BTP yang menggunakan kode E-Numbers berbahan baku organik (hewani/nabati), tentu saja penggunaan bahan baku hewani perlu peninjauan lebih lanjut menurut perspektif Islam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meninjau secara saintifik dan fikih mengenai produk makanan yang menggunakan kode E-Numbers. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang menggunakan metode tinjauan sistematis dalam menganalisis informasi dari beberapa literatur untuk menemukan jawaban mengenai permasalahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk makanan yang menggunakan kode E-Numbers tidak selalu diartikan sebagai produk yang mengandung bahan nonhalal. Badan POM telah menjelaskan bahwa E-Numbers merupakan kode yang digunakan untuk memudahkan identifikasi BTP yang telah terbukti aman dan secara resmi disetujui untuk digunakan pada produk pangan olahan sesuai dengan standar yang berlaku di Uni Eropa. Menurut perspektif Islam, suatu produk yang menggunakan BTP dengan kode E-Numbers status kehalalannya tergantung dari asal bahan baku yang dipakai.

 

Kata kunci: Halal, E-Numbers, fikih, saintifik

 

Abstract. Indonesia is a country that has the largest muslim population in the world. Indonesia is one of the countries most severely affected by COVID-19. COVID-19 is a dangerous virus variant that can be transmitted through secretions released from the mouth or nose. This makes people feel wary in choosing food and switching to packaged food to avoid the spread of the virus through contaminated food. Having the largest muslim population makes the food sector the most highlighted problem. The importance of halal food is a top priority among the community and the food industry. Many food industries have used the halal concept as a mandatory requirement in producing consumer products. However, there are still many people were not understanding and misunderstood about E-Numbers code. People assumes that food products that have the E-Numbers code contain non-halal ingredients, one of which is pork. There are several groups of food additives that contain the E-Numbers code made from organic raw materials (animal/vegetable), that needs further review from an Islamic perspective. Therefore, this study was conducted to review scientifically and jurisprudence on food products that contain the E-Numbers code. This research is a literature study that uses a systematic review method in analyzing information from several literatures to solve the problem. The results of this study indicate that food products that contain the E-Numbers code does not always interpreted as products containing non-halal ingredients. The POM Agency has explained that E-Numbers are codes used to facilitate identification of food additives that have been proven safe and officially approved for use in processed food products in accordance with standards applicable in the European Union. According to the Islamic perspective, a product that uses food additives with an E-Numbers code, its halal status depends on the origin of the raw materials used.

 

Keynote: Halal, E-Numbers, fikih, scientific

Downloads

Published

2023-02-28