SHIRA LUBANG HITAM SEBAGAI HIDUNG SEMESTA DI MATRIKS H-AHSLM 4-72319 ERA EKONOMI PANDEMI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara keberadaan lubang hitam sebagai bintang Shira dalam bentuk refleksivitas hidung di alam semesta dengan pendekatan Hahslm 472319 di zaman ekonomi pandemi. Subjek penelitian ini adalah bintang lubang hitam di alam semesta. Penelitian ini dilakukan melalui desk study di buku, jurnal, media elektronik, dan tulisan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Metode yang digunakan adalah similarity, reflektifitas dan rumus Hahslm 472319 dengan pendekatan Quran. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa lubang hitam , sebagai bintang utama di alam semesta yang memainkan peran paling penting sebagai bintang yang telah ada sejak awal alam semesta, terus diciptakan hingga masa depan. Dalam Al-Qur'an surah AN-Najm [53]:49 dikatakan bahwa Shira memiliki kesamaan dengan sifat Tuhan. Dijuluki lubang hitam, Shira dianalisis sebagai bintang yang tetap hidup dengan menyerap benda-benda langit di sekitarnya dan menyebarkan benda-benda langit tersebut. Refleksivitas kosmologi manusia dengan adanya hidung yang memiliki 2 lubang gelap dengan fungsi menghisap dan menghembuskan udara. Ketika semua anggota badan tertidur, hidung hidup sendiri. Reflektivitas makro kosmik, lubang hitam beruap yang hidup dengan sendirinya, menarik dan mendorong benda langit saat mereka layu atau bahkan mati. Kehadiran lubang hitam di alam semesta diperingati di Bumi dengan Hari Lubang Hitam dalam perekonomian yang terus berlanjut meski ada pandemi global.