SAINS-TEKNOLOGI-ISLAM-MASYARAKAT (STIM) SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI-INTERKONEKSI
Abstract
Pendidikan IPA sebagai bagian pendidikan nasional, menekankan pengalaman nyata untuk dapat memahami dan menjelajahi alam yang berkemungkinan besar melakukan penyesuaian dalam kemajuan teknologi, STIM (Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat) sebagai adaptasi model pembelajaran STS (Science-Technology-Society) terintegrasi dengan nilai keislaman menawarkan kolaborasi pendidikan IPA yang termanifestasikan dengan baik terhadap sains, teknologi, islam, dan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk (1) mengembangkan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) (2) mengetahui kualitas kelayakan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) yang telah dikembangkan (3) mengetahui respon dan keterlaksanaan peserta didik pada modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) yang dikembangkan. Penelitian research and development (R&D) menggunakan prosedur pengembangan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel melalui 4 tahap yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Penelitian ini dibatasi sampai pada tahap develop dengan menghasilkan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) materi alat optik untuk peserta didik pondok pesantren. Hasil dari kualitas modul berdasarkan penilaian ahli materi, ahli grafika, ahli integrasi-interkoneksi, dan guru IPA memiliki kategori sangat baik (SB) dengan skor rata-rata berturut-turut 3,62; 3,63; 3,33; dan 3,63. Respon peserta didik terhadap modul pada uji coba terbatas dan uji coba luas memiliki kategori Setuju (S) dengan skor rata-rata berturut-turut 0,97 dan 0,97.