MENELISIK PERILAKU KONSUMEN PEMUDA DALAM INDUSTRI HALAL: APAKAH MEREKA MEMILIH BERBEDA?
Abstract
Abstrak. Geliat Industri halal di pasar global telah membawa layanan dan produk halal mendapat tempat di tengah masyarakat termasuk kalangan pemuda. Dilansir dari State of the Global Islamic Economy 2022 Report memperlihatkan konsumen Muslim mendorong nilai konsumsi secara kohesif senila US$2 Triliun di berbagai produk, layanan dan gaya hidup. Demografi Muslim menjadi salah satu penggerak ekonomi terkuat, pertumbuhannya mencapai 1,9 miliar atau 25 persen dari populasi global pada tahun 2020 dengan proporsi pemuda sebesar 27,3 persen pada tahun 2020 dan meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2030. Hal tersebut juga didukung oleh hasil riset dari Pew Research Center bahwa 70-90 persen Muslim dikawasan Asia-Pacific dan MENA menempatkan agama sebagai sesuatu yang sangat penting termasuk dalam aktivitas ekonomi . Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku pemuda sebagai konsumen jasa dan produk halal dengan melihat kesadaran merek, logo, kualitas produk, kesadaran beragama dan teknologi mempengaruhi perilaku pembelian. Sejalan dengan hal tersebut, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis data primer yang diperoleh dari survei 99 responden, data dianalisis menggunakan structural equation model. Hasilnya, ternyata kesadaran merek, kualitas konten, dan religiusitas memberikan dampak terhadap perilaku dan produk halal pemuda Muslim. Demikian, para pemuda Muslim memiliki kecenderungan untuk mengambil peran aktif dalam mendorong perkembangan industri halal di Indonesia ditambah kehadiran interaksi dengan media sosial .
Kata kunci: Industri halal, religiusitas, Pemuda Muslim, kualitas konten kesadaran merek.
Abstract. The stretching of the halal industry in the global market has brought halal services and products to a place in the community, including the youth. Report from the State of the Global Islamic Economy 2022 Report Muslim consumers driving a cohesive consumption value of US$2 Trillion across a wide range of products, services and lifestyles. The Muslim demographic is one of the strongest economic drivers, growing to 1.9 billion or 25 percent of the global population in 2020 with the proportion of youth at 27.3 percent in 2020 and increasing to 30 percent in 2030. This is also supported by the results of research from the Pew Research Center that 70-90 percent of Muslims in the Asia-Pacific and MENA region place religion as something very important, including in economic activity. This study aims to examine the behavior of youth as consumers of halal services and products by looking at brand awareness, logos, product quality, religious awareness, and technology influencing purchasing behavior. In line with this, this study uses a quantitative approach based on primary data obtained from a survey of 99 respondents, the data is analyzed using a structural equation model. As a result, it turns out that brand awareness, content quality, and religiosity have an impact on Muslim youth's behavior and halal products. Thus, Muslim youths have a tendency to take an active role in encouraging the development of the halal industry in Indonesia plus the experience of interacting with social media.
Keywords: Halal industry, religiosity, Muslim youth, brand awareness content quality