PEMBANGUNAN EKONOMI LAUT DI TENGAH KRISIS EKOLOGI (STUDI KASUS EKOTEOLOGI NELAYAN DESA MASALIMA, JAWA TIMUR DAN CELUKAN BAWANG, BALI)

Authors

  • Naufal S.Ag.,M.Ag. Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Keywords:

Ekoteologi, Analisis SWOT, Kosmos, Teofani, Khalifah, Tri Hita Karana

Abstract

Abstrak

Masyarakat nelayan Islam Masalembu, laut Masalembu bukan hanya tempat mencari mata pencaharian, tetapi juga merupakan urat nadi dan harkat martabat masyarakatnya. Oleh karena peran dan fungsinya yang sangat penting tersebut, masyarakat Masalembu akan selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan laut dalam pemanfaatan dan pengelolaannya. Masalah muncul ketika ada pihak-pihak menggunakan cara-cara yang ekploitatif dan merusak dalam memanfaatkan kekayaan laut, seperti cantrang, potas, dan bom yang tidak saja merusak biota laut, tetapi juga alat tangkap milik masyarakat, yang dilakukan oleh masyarakat Masalembu sendiri, dan para nelayan dari kawasan Pantura. Konflik laut Masalembu mulai terjadi sekitar 1991, namun hingga saat ini belum ada penyelesaian yang komprehensif, sehingga konflik selalu berulang.

Begitupula dengan masyarakat nelayan Hindu Celukan Bawang yang mengalami pergusuran lahan karena PLTU, meluas lagi dengan pencemaran air laut, serta kerusakan abrasi  pantai, ditambah polusi udara yang tidak terhelakkan. Ada keterputusan konsep esensi antara Tuhan, Manusia, dan Alam yang mengakibatkan kerusakan alam yang meluas. Ada tiga hal yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana pembangunan ekonomi maritim Desa Masalima, Masalembu, Sumenep, Jawa Timur dengan Desa Celukan Bawang, Grograk, Buleleng, Bali ? Kedua, apa problem ekoteologi masyarakat Desa Masalima, Masalembu, Sumenep, Jawa Timur dengan Desa Celukan Bawang, Grograk, Buleleng, Bali ? Ketiga, Bagaimana problem ekoteologi dan solusinya menurut Sayyed Husein Nasr dan konsep teologi Tri Hita Karana ?

         Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Reseach) dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancawa, observasi dan dokumentasi. Adapun penelitian menggunakan pendekatan Studi Antar Iman yang bersifat deskriptif-analitik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori analisis SWOT, dan teori ekoteologi  dari Sayyed Husein Nasr dan Konsep Teologi Tri Hita Karana Hindu.

       Hasil penelitian menunjukkan tiga hal. Pertama, pembangunan ekonomi maritim di massalembu dengan pemasok ikan segar seperti Layang, Tongkol, Tengiri terbesar di jawa timur sedangkan di Celukan Bawang adalah pemasok ikan tongkol layar dan ekor merah terbesar di bali. Kedua, problem ekoteologi adalah pemahaman agama yang kurang, sifat egoisme ingin kaya cepat dengan jalan yang salah, dan kurangnya sosialisasi tentang bahaya bom, potas, cantrang, dan pltu . Ketiga, problem menurut Sayyed Husein Nasr yaitu Tuhan sebagai Pusat Kosmos/Prahyangan dalam hindu yakni melibatkan Tuhan dalam proses melaut dan melakukan upacara, Manusia sebagai Khalifah/ Pawongan dalam agama hindu adalah toleransi dan saling menjaga keharmonisan, dan Alam sebagai Teofani/Palemahan adalah menjaga alam agar tidak rusak oleh bom, potasium, cantrang, pltu dengan menjaganya dan menindak tegas kerusakan alam. Inisiasinya dari dua konsep Islam dan Hindu yaitu Tasawuf sebagai jalan keluar, menghidupkan sains Islam/sains sakral, dan aksi nyata. Sedangkan dalam Hindu mengenal konsep Sekala dan niskala  , Hukum Karma Pala, Muksatajab adita jajang darma = Moksartham Jagaditha ya ca iti Dharma.

 

Kata Kunci : Ekoteologi, Analisis SWOT, Kosmos, Teofani, Khalifah, Tri Hita Karana

Downloads

Published

2023-02-28