FENOMENA MATINYA KEPAKARAN: Tantangan Dakwah di Era Digital
Abstract
Abstrak
Dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Perkembangan teknologi yang sedemikian canggih membuat semua aspek kehidupan manusia mengalami proses digitalisasi. Terlepas dari semua itu, kecakapan digital juga membuat otoritas keilmuan dalam ragam dimensi yang dengan mudah dimiliki oleh siapa saja. Setiap individu yang memiliki akses di media digital dapat mengemukakan sesuatu meskipun bukan dalam kapasitas keilmuan yang dimiliki. Realitas ini jika dicermati menyebabkan kondisi yang hadir secara simultan, yaitu sesuatu yang disebut Tom Nichols sebagai The Death of Expertise atau matinya kepakaran. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan urgensi kepakatran dalam mempelajari dan memahami sesuatu, terutama di bidang keagamaan. Penelitian ini menjadi penting sebagai upaya meningkatkan kesadaran mempelajari agama dari pakar atau ahli di bidangnya. Metode yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan menghubungkan dengan kajian Tafsir Al-Quran. Hal tersebut guna mengungkapkan urgensi belajar kepada pakarnya dalam pandangan Al-Quran. Dalam konteks dakwah digital, tantangan terbesar bagi da'i adalah menyampaikan pesan yang berasal dari sumber terpercaya. Guna memperoleh sumber kredibel diperlukan beberapa tahapan penting, dimulai dari bertanya, menganalisis, mengolah informasi, sampai pada akhirnya menyebarluaskan informasi tersebut. Al-Qur`an memberikan solusi untuk senantiasa menjaga kualitas kepakaran sebagai bentuk penggunaan akal yang sempurna. Akal menjadi alat menggali pengetahuan yang akan melahirkan pakar di berbagai bidang.
Kata Kunci: Matinya Kepakaran, Dakwah, Era Digital
Abstrack
The world entered the era of the Industrial Revolution 4.0 which was marked by the emergence of cyber technology and automation technology. The development of such sophisticated technology makes all aspects of human life undergo a process of digitization. Apart from all that, digital skills also create scientific authority in various dimensions that are easily possessed by anyone. Every individual who has access to digital media can bring up something even if it is not in their scientific capacity. This reality if observed causes a condition that is present simultaneously, that is, something that Tom Nichols calls The Death of Expertise or the death of expertise. This paper aims to express the urgency of agreement in studying and understanding things, especially in the religious field. This research is important as an effort to increase awareness of studying religion from experts or experts in their fields. The method used is to search the literature and connect with the study of the Quranic Interpretation. This is to express the urgency of learning to experts in the view of the Quran. In the context of digital proselytizing, the biggest challenge for da'i is to convey messages that come from reliable sources. In order to obtain credible sources, several important stages are needed, starting from asking, analyzing, processing information, to finally disseminating the information. The Qur'an provides a solution to always maintain the quality of expertise as a form of perfect use of reason. Reason becomes a tool of exploring knowledge that will give birth to experts in various fields.
Keywords: The Death of Expertise, Da'wah, the Digital Age