Standpoint Epistemology in Feminist Philosophy of Science: An Analysis of Sandra Harding's Thought

Authors

  • Faqih Universitas Darussalam Gontor
  • Nadaa Universitas Darussalam Gontor
  • Sayyid Muhammad Indallah Universitas Darussalam Gontor

Keywords:

Standpoint Epistemology, Filsafat Sains Feminis, Epistemologi Islam, Kerangka Epistemik, Sandra Harding

Abstract

This article discusses feminist philosophy of science with a focus on analyzing Sandra Harding's standpoint epistemology. Standpoint epistemology critiques the claim of objectivity in traditional science by emphasizing the unique insights that can be gained from marginalized groups, such as women, in scientific inquiry. Thinkers like Harding, Evelyn Fox Keller, and Donna Haraway argue that the perspectives of marginalized groups can reveal hidden biases and reshape our understanding of scientific reality. However, this approach has faced criticism, particularly regarding the risk of epistemological relativism, as highlighted by scholars such as Richard Rorty and Susan Haack. This study critically examines Harding's standpoint epistemology from the perspective of Islamic philosophy, particularly through Syed Naquib al-Attas's views on the philosophy of science. Islamic epistemology emphasizes the importance of integrating reason and revelation, prioritizing absolute truth derived from divine revelation, which contrasts with the relativism inherent in standpoint epistemology. By analyzing Harding's critique through the lens of Islamic philosophical principles, this study aims to offer a more balanced and objective framework for understanding the role of social context in the production of scientific knowledge. The findings of this research contribute to the ongoing debate on objectivity and relativism in science, proposing that while standpoint epistemology offers valuable insights into social biases, it must be carefully balanced to avoid undermining the pursuit of universal truth. 

 

Kata kunci: Standpoint Epistemology, Feminist Philosophy of Science, Islamic Epistemology, Epistemic Frameworks, Sandra Harding 

 

  1. Artikel ini membahas filsafat sains feminis dengan fokus pada analisis standpoint epistemology Sandra Harding. Epistemologi sudut pandang mengkritik klaim objektivitas dalam sains tradisional dengan menekankan wawasan unik yang dapat diperoleh dari kelompok-kelompok terpinggirkan, seperti perempuan, dalam penelitian ilmiah. Tokoh-tokoh seperti Harding, Evelyn Fox Keller, dan Donna Haraway berpendapat bahwa perspektif dari kelompok yang terpinggirkan dapat mengungkap bias tersembunyi dan mengubah pemahaman kita tentang realitas ilmiah. Namun, pendekatan ini mendapat kritik, terutama mengenai risiko relativisme epistemologis, sebagaimana diutarakan oleh para sarjana seperti Richard Rorty dan Susan Haack. Penelitian ini mengkaji secara kritis epistemologi sudut pandang Harding dari perspektif filsafat Islam, khususnya melalui pandangan Syed Naquib al-Attas tentang filsafat sains. Epistemologi Islam menekankan pentingnya integrasi antara akal dan wahyu, serta mengutamakan kebenaran absolut yang bersumber dari wahyu ilahi, yang berseberangan dengan relativisme dalam epistemologi sudut pandang. Dengan menganalisis kritik Harding dari sudut pandang prinsip-prinsip filsafat Islam, penelitian ini bertujuan untuk menawarkan kerangka kerja yang lebih seimbang dan objektif dalam memahami peran konteks sosial dalam produksi pengetahuan ilmiah. Temuan penelitian ini berkontribusi pada perdebatan tentang objektivitas dan relativisme dalam sains, dengan mengusulkan bahwa meskipun epistemologi sudut pandang memberikan wawasan penting tentang bias sosial, hal ini perlu diseimbangkan agar tidak melemahkan pencarian kebenaran universal.

Downloads

Published

2025-05-29