Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis
<p><strong>CALL FOR PAPER:</strong></p> <p>Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga mengundang seluruh civitas akademika, mahasiswa, dosen/ pengajar dan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains ke-5, yang akan diselenggarakan secara virtual pada 4 Oktober 2022.</p> <p>Integrasi dan interkoneksi Sains dan Islam ini dimaksudkan untuk memaparkan konsep keilmuan yang terpadu dan terkait antara keilmuan agama dengan keilmuan alam dengan harapan akan menghasilkan sebuah output yang seimbang etis filosofis. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya.</p> <p>Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga akan mengundang narasumber dari pakar keilmuan integrasi-interkoneksi islam dan sains dan mengangkat tema <strong>“Integrasi Data Sains dan Studi Agama di Era Pandemi”.</strong></p>Faculty of Science and Technology UIN Sunan Kalijaga Yogyakartaen-USKonferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains2622-9439RANCANGAN APLIKASI CHATBOT TELEGRAM “TANYA ZAID” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN NAHWU
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/4001
<p>Conversation bots or chatbots are chat-style visual content that allows users to interact with the system via text. This smart<br>system is one of the developments of the Industrial Revolution 4.0 that needs to be implemented to improve the technology-based learning system in education as a student learning medium called "Tanya Zaid" in the telegram application. The "Tanya Zaid" application is implemented with the aim of helping students and pesantren teachers to be assisted in doing nahwu learning with an automatic answering machine, making it easier for students and teachers to access learning very quickly, precisely and at any time according to the learning needs presented by the chatbot system. the. This chatbot was built by implementing a learning agent system that allows agents to act in an unfamiliar environment, and become more competent than before so that the system to be built can run according to user needs.</p>Muhammad Rizky AstariMuhammad Sai'id Abdurrohman Kunta MardlianSaiful BahriMaria Ulfah Siregar
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-03-302023-03-3051313323A ROBUST UNIFIED ISLAMIC CALENDAR PROPOSAL FOR THE WORLD
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3661
<p>To date, there is no single global Islamic calendar that is in use for the community. The computation of the Islamic calendar has become a subject of discussion. In this paper, we propose a Unified Global Islamic Calendar (UGIC) based on expected visibility of the youngest crescent moon, the International Dateline, the global lunar visibility curves and a single calendar for the whole world. Two different visibility criteria were applied to two regions of the globe. An unconventional visibility test is proposed that is based on a line instead of a point on the globe. A topocentric crescent illumination threshold criterion of 0.52% at local sunset is set for the Western region and tested at longitude 60<sup>o</sup> W along a line between latitudes ±20<sup>o</sup>. A second test criterion is based on the lunar conjunction event that has to occur before local sunset at any point on the globe. This criterion is applied at the Eastern extreme, longitude of 180<sup>o</sup> E, and tested along a line between latitudes 15<sup>o</sup> N and 35<sup>o</sup> S. We embrace the International Date Line as a day separator, and UTC as the standard clock. A 515 year calendar has been generated and tested for robustness. A 12-year calendar is produced based on the above method.</p>Abdul Halim Abdul Aziz
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851306312KIAMAT DAN STRUKTUR ALAM SEMESTA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN SAINS
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3687
<p>Sains dan Al-Qur'an adalah dua bidang studi yang memiliki hubungan yang saling bergantung dan bertentangan. Ilmu yang terbentuk dari pemikiran manusia didasarkan pada penelitian ilmiah yang terus berkembang dan selalu diperbarui yang merupakan hasil penafsiran dari ayat-ayat kauniyah, sedangkan Al-Qur'an adalah sumber ilmu yang akurat yang tidak pernah berubah. Memahami tentang kiamat dan struktur alam semesta dari dua sudut akan membawa kita pada perenungan yang mendalam dan menambah khazanah pengetahuan antara sains dan Al-Qur'an dengan menjelaskan berita-berita profetik tentang kiamat dan peristiwa-peristiwa akhir zaman. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan dokumen perpustakaan sebagai sumber data referensi utama, referensi utama dalam penelitiian ini adalah tafsir Al-Qur’an tentang ayat-ayat kauniyah dan beberapa artikel yang berkaitan dengan judul penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih jauh terkait struktur alam semesta dan masa depan alam semesta. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur alam semesta dan masa depan alam semesta telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, salah satunya adalah QS. Al-Zalzalah ayat 1-3 yang dapat dipahami umat manusia saat ini melalui ilmu pengetahuan. Seperti pada program sebelumnya, hasil yang diperoleh dalam ilmu pengetahuan modern tidak lebih dari interpretasi ayat-ayat kauniyah yang akan digunakan untuk lebih memahami atau membantu menafsirkan ayat-ayat dan berita tentang peristiwa akhir zaman.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong><em> integrasi interkoneksi, kiamat, struktur alam semesta</em></p> <p>Science and the Qur'an are two fields of study that have an interdependent and contradictory relationship. Science that is formed from human thought is based on scientific research that continues to develop and is always updated which is the result of the interpretation of the Kauniyah verses, while the Qur'an is an accurate source of knowledge that never changes. Understanding about the apocalypse and the structure of the universe from two angles will lead us to deep reflection and increase the knowledge base between science and the Qur'an by explaining prophetic news about the apocalypse and end-time events. This research is a qualitative research with the type of library research. This study uses library documents as the main reference data source, the main reference in this study is the interpretation of the Qur'an about the verses of the Kauniyah and several articles related to the title of the study. This study aims to understand more about the structure of the universe and the future of the universe. The results of this study show that the structure of the universe and the future of the universe have been described in several verses of the Qur'an, one of which is QS. Al-Zalzalah verses 1-3 that can be understood by mankind today through science. As in the previous program, the results obtained in modern science are nothing more than interpretations of kauniyah verses that will be used to better understand or help interpret verses and news about end-time events.</p> <p><em><br><strong>Keywords:</strong> interconnect integration, apocalypse, the structure of the universe</em></p>Amalia FirdausiIka Kartika
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851300305ANALISIS RELEVANSI FENOMENA LAND SUBSIDENCE DALAM PEMAKNAAN SAINS DAN AL-QUR’AN
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3659
<p><strong>Abstrak. </strong>Fenomena <em>land subsidence </em>di Indonesia tengah menjadi perbincangan ahli dan perhatian pemerintah, khususnya setelah narasi perpindahan ibu kota dimunculkan beberapa tahun terakhir. Alasan umum perpindahan ibu kota adalah berkaitan dengan pertimbangan ekonomi, politik, dan geografis. Namun secara spesifik, di antara yang menjadi penyebab utama adalah adanya penurunan muka tanah (<em>land subsidence</em>) secara konsisten, sehingga berdampak pada potensi tenggelamnya Jakarta pada puluhan tahun mendatang. Para ahli menyebut bahwa potensi tersebut muncul karena faktor antropogenik (penambahan beban pada permukaan tanah yang signifikan dan masifnya eksploitasi air tanah) dan faktor geologi (susunan tanah yang terdiri dari dominasi endapan alluvial yang bersifat muda dan kompresible). Sementara itu, Al-Qur’an sebagai <em>kitab</em> pedoman dan petunjuk hidup manusia (<em>hudan linna>s</em>) banyak menyinggung tentang problematika kehidupan, baik dalam upayanya mencegah bahaya atau mendatangkan manfaat. Sehingga dalam tulisan ini akan dikaji bagaimana Al-Qur’an berbicara mengenai fenomena <em>land subsidence </em>dan relevansinya dengan sains modern. Sumber data diperoleh dari kajian kepustakaan dan dijelaskan secara deskriptif-analitis. Penelitian dilakukan melalui telaah terhadap beberapa ayat—tafsir—Al-Qur’an yang berkaitan dengan objek penelitian dan sumber pendukung lainnya. Dari kajian ini diperoleh hasil; <em>Pertama</em>, berdasarkan teksnya, Al-Qur’an telah memberikan informasi tentang kemungkinan terjadinya fenomena <em>land subsidence </em>dengan menyebut bahwa sifat dasar bumi adalah mudah pecah terhadap beban (<em>Q.S. at-Thariq</em> [86] ayat 12), berpotensi tenggelam, mengalami penurunan, dan <em>ambles</em> (<em>Q.S. al-Mulk</em> [67] ayat 16), dan tersusun dari lapisan-lapisan tanah yang berbeda-beda (<em>Q.S. al-Ra’d</em> [13] ayat 4). <em>Kedua</em>, berdasarkan relevansinya, pemaknaan ayat Al-Qur’an atas fenomena <em>land subsidence</em> relevan dengan penemuan sains modern, khususnya berkaian dengan sebab terjadinya dan upaya pengendaliannya<strong>.</strong></p>MOCHAMMAD SIDQI AWALIYA RAHMAN
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851287299Knowing God through Water and Its Philosophy (Chemistry Perspective Islam)
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3662
<p>Thank to Allah who has created water. The al-Quran explains that water is the source of life. It gives life to the earth after its lifelessness . It is tasteless and odorless. It has covalent bonding and is polar molecule . Glory to God, water has many functions in our life. It is a proven of God, the protector and the sustainer of the world. We can get to know Allah more closely by thinking about and researching his creations, one of which is water. It is a library research with descriptive analytic method. This method uses non-numeric data in the forms of images, words or symptoms described narratively and argumentatively. The data used in this study are qualitative data in the form of texts consisting of primary, secondary and complementary data. The result of this research is that there is philosophy that we can take from water including the attitude of helping and being useful to others.</p>Siska Oktapianti Oktapianti
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851282286SHIRA LUBANG HITAM SEBAGAI HIDUNG SEMESTA DI MATRIKS H-AHSLM 4-72319 ERA EKONOMI PANDEMI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3680
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara keberadaan lubang hitam sebagai bintang Shira dalam bentuk refleksivitas hidung di alam semesta dengan pendekatan Hahslm 472319 di zaman ekonomi pandemi. Subjek penelitian ini adalah bintang lubang hitam di alam semesta. Penelitian ini dilakukan melalui desk study di buku, jurnal, media elektronik, dan tulisan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Metode yang digunakan adalah similarity, reflektifitas dan rumus Hahslm 472319 dengan pendekatan Quran. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa lubang hitam , sebagai bintang utama di alam semesta yang memainkan peran paling penting sebagai bintang yang telah ada sejak awal alam semesta, terus diciptakan hingga masa depan. Dalam Al-Qur'an surah AN-Najm [53]:49 dikatakan bahwa Shira memiliki kesamaan dengan sifat Tuhan. Dijuluki lubang hitam, Shira dianalisis sebagai bintang yang tetap hidup dengan menyerap benda-benda langit di sekitarnya dan menyebarkan benda-benda langit tersebut. Refleksivitas kosmologi manusia dengan adanya hidung yang memiliki 2 lubang gelap dengan fungsi menghisap dan menghembuskan udara. Ketika semua anggota badan tertidur, hidung hidup sendiri. Reflektivitas makro kosmik, lubang hitam beruap yang hidup dengan sendirinya, menarik dan mendorong benda langit saat mereka layu atau bahkan mati. Kehadiran lubang hitam di alam semesta diperingati di Bumi dengan Hari Lubang Hitam dalam perekonomian yang terus berlanjut meski ada pandemi global.</p>Roikhan MA
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851274281- PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DALAM PANDANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT ISLAM INDONESIA
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3647
<p>Air merupapakan salah satu kebutuhan dasar manusia (adl-dlaruriyat al-khams). Air juga merupakan salah satu sumber energi terbarukan di bumi ini. Kebutuhan energiair merupakan suatu kemutlakan. Al-Qur’an sebagai Kalamullah harus dijadikan sebagai sumber bagi pengembangan ipteks, khususnya pengembangan energi terbarukan bersumber dari air, sehingga dalam pengembangannya tetap menjadikan AlQur’an sebagai dasar pedoman kehidupankita. Kajian ini memaparkan pengembangan energi terbarukan tenaga air dalam kaitannya dengan perintah Alquran maupun Hadist serta dalam pandangan masyarakat muslim. Metode dilakukan dengan kajian litertur serta pengalaman langsung penulis dalam keikutsertaan pembangunan pembangkit listrik tenaga air di masyarakat terpencil atau pedalaman yang belum teraliri listrik. Ada banyak ayat Al-Qur'an yang mengingatkan manusia tentang deskripsi air, tenaga air, aliran air, tinggi air dan gravitasi. Apa yang tertuang dalam Al-Qur'an memberikan inspirasi dan motivasi bagi muslim untuk mengeksplorasi lebih dalam teknologi hijau ini. Ayat dan surat didalam alquran yang berkaitan dengan air serta pembangkit tenaga air yaitu Azzumar ayat 21, An Naziat ayat 30-31 dan ada dibeberapa surat serta ayat yang lain. Pembangkit tenaga air bekerja dengan cara mengubah energi potensial aliran air menjadi energi mekanik dengan bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan generator. Pengembangan pembangkit tenaga air pada skala mikrohidro dan pikohidro yang tersebar di remote area akan terlaksana dengan baik serta memberikan kemanfaatan yang langgeng membutuhkan peran masyarakat. Karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, pendekatan dan penjelasan keagamaan menjadi relevan diberikan terutama untuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan perawatan pembangkit listrik tenaga air tersebut tersebut.Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ataupun merawat pembangkit listrik tenaga air sesuai dengan perintah Al quran surat Almaidah ayat 2 “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”</p>Henny Sudibyo
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851267273Tawaran Sains modern menurut Mehdi Golshani
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3611
<p><em>Sains di dalam Islam memiliki dimensi yang universal, empirik dan metafisik yang berbeda dengan ilmu yang lahir dari pandangan hidup Barat yang hanya terbatas pada area empirik. Konsep ilmu dalam Islam menjadi bagian integral dari worldview atau pandangan hidup Islam, sehingga dirinya mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadikannya berbeda dengan konsep-konsep dalam peradaban lain. Ilmu menurut pandangan hidup Islam tidak hanya melingkupi substansi pengetahuan, namun juga menjadi elemen penting dalam peradaban. Berkenaan dengan urgennya kedudukan ilmu, beberapa tokoh seperti Mehdi Golshani ataupun Syed Muhammad Naquib al-Attas memberikan beberapa ciri dari klasifikasi ilmu untuk mendudukkan mana yang lebih memiliki prioritas, Mehdi berpendapat sains Islam adalah sains didasarkan padanilai-nilai Islam, berupa pandangan dunia dalam bentuk metafisika atau asumsi filosofis Islami, prinsip epistemologis serta etika Islam dalam berbagai dimensi sains</em></p>Amir Reza Kusuma
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851260266EKONOMI SIRKULAR: PRAKTIK STRATEGI PEMASARAN BERKEDOK ISU EKOLOGI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3700
<p><strong>Abstrak:</strong> Ekonomi sirkular di Indonesia tercakup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024. Ekonomi sirkular merupakan model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Prinsipnya mencakup pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam (Ellen Macarthur Foundation). Ekonomi sirkular tidak hanya dapat membantu menghindari kehilangan pangan dan limbah makanan (misalnya, dengan memperpendek rantai pasok), tetapi juga dapat membantu memanfaatkan kehilangan pangan dan limbah makanan untuk tujuan yang lebih produktif. Kementerian PPN/Bappenas bekerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark untuk lebih mengembangkan lagi manfaat ekonomi sirkular. Upaya tersebut juga didukung oleh beberapa sektor penyumbang PDB, termasuk di dalamnya adalah beberapa brand besar seperti perusahaan aqua dan beberapa toko retail. Studi ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh beberapa brand besar seperti perusahaan aqua dan beberapa toko retail dalam mendukung keberlangsungan ekonomi sirkular. Hasil dari studi ini adalah bahwa beberapa brand besar di Indonesia seperti aqua menggunakan kemasan botol yang ramah lingkungan dan mudah di daur ulang kembali dan kemasan galon aqua yang dapat digunakan kembali setelah melalui proses pembersihan galon yang higienis agar dapat diisi ulang kembali dan tetap sehat bagi para konsumennya. Toko-toko retail juga menggunakan kantor kertas dan mengenakan biaya untuk kantong plastik belanja. Isu ekologi yang diterapkan banyak produsen menjadi strategi pemasaran yang ampuh terutama di negara-negara maju.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> ekonomi sirkular, strategi pemasaran, isu ekologi.</p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract:</em></strong><em> The circular economy in Indonesia is covered in the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) 2020 – 2024. A circular economy is a model that seeks to extend the life cycle of a product, raw materials, and existing resources so that it can be used as long as possible. Its principles include reducing waste and pollution, keeping products and materials used for as long as possible, and regenerating natural systems (Ellen Macarthur Foundation). A circular economy can not only help avoid food loss and food waste (for example, by shortening supply chains), but it can also help harness food loss and waste for more productive purposes. The Ministry of National Development Planning/Bappenas collaborates with the United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia and the Government of the Kingdom of Denmark to further develop the benefits of a circular economy. This effort is also supported by several sectors contributing to GDP, including several big brands such as aqua companies and several retail stores. This study aims to analyse qualitatively with a literature study approach regarding marketing strategies carried out by several large brands such as aqua companies and retail stores to support the sustainability of the circular economy. The result of this study is that several big brands in Indonesia, such as aqua, use environmentally friendly and easy-to-recycle bottle packaging and reusable aqua gallon packaging after going through a hygienic gallon cleaning process so that it can be refilled and remain healthy for its consumers. Retail stores also use paper offices and charge for plastic shopping bags. Ecological issues implemented by many manufacturers are a powerful marketing strategy, especially in developed countries.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> circular economy, marketing strategy, ecological issues.</em></p>Husna Ni’matul UlyaWening Purbatin Palupi Soenjoto
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851253258DETERMINAN HARGA SAHAM SYARIAH DENGAN RISIKO SISTEMATIS (BETA) SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3679
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari faktor fundamental dan makroekonomi terhadap harga saham dengan risiko sistematis sebagai variabel mediasi. Faktor fundamental yang dikaji dalam penelitian ini adalah likuiditas (<em>liquidity</em>), <em>leverage,</em> profitabilitas (<em>profitability</em>), sedangkan faktor makroekonomi yang dikaji dalam penelitian ini adalah kurs dolar<em>, </em>Inflasi, dan BI <em>rate)</em>. Sampel penelitian ini ialah saham-saham dalam kategori syariah dalam kelompok <em>Jakarta Islamic Index </em>(JII) tergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Dengan mempergunakan metode <em>purposive sampling</em>, terdapat 14 saham yang dipilih sebagai sampel. Pendekatan kuantitatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dan analisis jalur (<em>p</em><em>ath analysis</em>) dengan <em>software</em> <em>SmartPLS</em> versi terbaru. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa <em>pertama</em>, faktor fundamental (<em>leverage, </em>likuiditas, dan profitabilitas) dan faktor makroekonomi (kurs dolar<em>, </em>Inflasi, dan BI <em>rate)</em> secara secara parsial keenam variabel bebas ini tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham; <em>kedua</em>, faktor fundamental (<em>leverage, </em>likuiditas, dan profitabilitas) dan faktor makroekonomi (kurs dolar<em>, </em>inflasi, dan BI <em>rate)</em>, secara parsial keenam variabel bebas (independen) berpengaruh positif signifikan terhadap risiko sistematis (beta); <em>ketiga</em>, faktor fundamental (<em>leverage, </em>likuiditas, dan profitabilitas) dan faktor makroekonomi (kurs dolar<em>, </em>inflasi, dan BI <em>rate)</em> terhadap harga saham yang dimediasi risiko sistematis (beta) menunjukkan keenam variabel bebas (independen) berpengaruh signifikan dengan hasil uji Sobel (<em>Sobel Test</em>) .Hal ini memberi makna bahwa harga saham <em>Jakarta Islamic Index </em>(JII) cenderung tahan terhadap perubahan faktor fundamental dan faktor makroekonomi<em> </em>yang dinamis dan tetap tidak bisa terhindar dari risiko. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan keinginaan investor untuk membeli saham syariah sehingga harga saham akan meningkat.</p>Jeihan Ali Azhar S.Si., M.E.I Dr.
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851226248TEOLOGI PEMBEBASAN ISLAM DALAM REKONSTRUKSI MASYARAKAT SOSIAL: 218 – 225 KAJIAN ATAS INTEGRASI DAN INTERKONEKSI TERHADAP LIBERASI SOSIAL
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3638
<p>Masyarakat sosial merupakan wadah besar yang menampung banyak orang dengan ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan ini dalam jangka panjang menjadi problematika besar di negara majemuk seperti indonesia yang mana etnis, agama, dan ras yang tersebar tidaklah bersifat homogen melainkan heterogen. Perkara ini juga merembet ke berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga yang awalnya hanya perbedaan menjadi sebuah sekat-sekat segresi sosial yang digariskan oleh golongan tertentu atas golongan lain. Melihat problematika diatas, tentunya hal ini berbahaya, dimana ancaman utama dari permasalahan ini adalah munculnya pemisahan atas berbagai macam sektor kehidupan sehingga terjadi marginalisasi sosial. Dari kondisi diatas maka penelitian ini ditujukan untuk mencari sebuah integrasi dan interkoneksi kuat dalam merekonstruksi masyarakat sosial yang bersifat liberatif dari berbagai macam penindasan yang dilakukan kepada mereka. Dalam berbagai tinjauan kita menyadari banyaknya masalah yang berhubungan dengan penindasan sosial dan marginalisasi di masyarakat sehari-hari. Suka ataupun tidak suka, hal tersebut kita lalui dan lihat tanpa berdaya membantunya. Hal ini tidak lain karena sistem masyarakat sosial kita yang sudah tidak acuh dengan pelbagai masalah jalanan yang masih merupakan urusan sosial masyarakat tersebut. Hal diatas merupakan masalah yang tidak pernah hilang sampai konstruksi sosial masyarakat dirubah. Perubahan itu harus berdasarkan teologi pembebasan islam yang berasaskan liberasi sosial. Namun hal tersebut tidak akan kuat tanpa topangan integrasi dan interkoneksi. Karena hal tersebut memainkan peranan penting dalam pengembangan integrasi atas segresi sosial dan interkoneksi atas perpecahan kelas sosial. Oleh karena itu dalam upaya rekonstruksi masyarakat sosial dibutuhkan integrasi dan interkoneksi dalam membangun jalan menuju liberasi sosial itu sendiri.</p> <p> </p>Alif Rizky Ramadhan
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851218225POHON KURMA YANG MENANGIS DAN SESAJEN DI POHON BERINGIN : KRITIK RADIKAL EKOTEOLOGI ISLAM DAN AGAMA LOKAL PADA ANTROPOSENTRISME
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3671
<p>Di dalam tradisi Islam, terdapat teks-teks dialog antara Nabi Muhammad dengan batu dan pohon kurma yang menangis atau gunung Uhud yang dipuji oleh Sang Nabi. Di sisi lain, tradisi umum di masyarakat adat-agama leluhur (<em>indigenous religions paradigm</em>) seluruh Indonesia dalam berdialog dengan pohon, gunung, laut dan sungai menggunakan sesajen, kenduri atau seserahan dalam tujuan penghormatan pada alam. Pada studi agama, paradigma tersebut dinamai sebagai relasi intersubjektif (<em>inter-subjective relation</em>), sebuah kepercayaan horizontal bahwa manusia bukanlah pusat dari kehidupan, melainkan ada relasi setara di samping manusia seperti tetumbuhan, tanah, binatang dan partikel-partikel lainnya yang juga turut menentukan nasib manusia. Sehingga, pada masyarakat Islam tradisional, sesajen, kenduri sawah dan kenduri laut dianggap bagian dari rasa syukur dan terus menghormati alam tanpa merusak keimanan. Hal tersebut bertentangan dengan sikap antroposentrisme yang menjadikan manusia sebagai pusat ekosistem. Konsep antroposentrisme kemudian digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi hutan, sungai dan laut. Antroposentrisme menyusup dalam kalangan sebagian umat Islam yang berjodoh dengan gerakan modernisasi serta puritanisasi, sebagian kalangan Muslim melarang keras sesajen, kenduri dan dialog intersubjektif lainnya. Konsep relasi intersubjektif alpa dalam pembentukan sistem fiqh lingkungan di kalangan umat Islam, sehingga perlindungan terhadap lingkungan hanya berdasarkan kesadaran satu arah tanpa memberikan peran dan posisi penting bagi alam sebagai penentu dari nasib manusia kedepannya. Studi ini dilakukan dengan pengumpulan data secara fenomenologis dari studi literasi. Harapan dari penelitian ini untuk memperkaya gagasan fiqh lingkungan progresif dalam Islam sesuai dengan perkembangan sains dan filsafat.</p>Zulfikar Riza Hariz Pohan
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851212217INTEGRATION INTERCONNECTION POLITIC AND ISLAMIC PARTIES (Applying Amin’s Solution for Election Winning)
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3636
<p>The two backgrounds of this paper have two anxieties, first, Islamic parties in every election in Indonesia always lose compared to the number of Muslim voters, second, the solution for Islamic parties to win in the 2024 elections. The purpose of this study is to answer two research questions, first, what factors what makes Islamic parties lose continuously every election? and second, what is the right solution for Islamic parties to apply in winning elections? Sociology of Religion as an approach and Mixed Methods as a research method. Materials of research come from journals and news media. The results of the study indicate that there are twelve defeat factors for Islamic parties and the solution that can be applied by Islamic parties to win the 2024 election is Amin Abdullah's idea of integration interconnections politic and Islamic parties that have been successfully applied in various fields other than politics, especially in changing IAIN to UIN. The research discussion was divided on the pros and cons of the defeat of the Islamic party, the pros stating the reasonableness of losing because of the factors of defeat and the contra stating the existence of a conspiracy. The conclusion that is a combination of the results and discussion is the defeat of the Islamic party due to internal and external factors and the application of Amin Abdullah's idea in winning the Islamic party in the 2024 election is worth to be practiced. Three recommendations, for Islamic parties immediately apply this solution, for all law faculty - social and political science faculty to develop this idea and for the next researcher to research Islamic parties outside Indonesia.</p>Murry Darmoko Moersidin
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851203211MENIMBANG URGENSI PENDEKATAN SOGIESC DALAM MENYIKAPI KERAGAMAN GENDER DAN SEKSUALITAS (LGBTIQ) (SEBUAH TAFSIR KONTEKSTUAL KISAH KAUM LUTH)
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3694
<p>Pembahasan mengenai ragam <em>gender</em> dan <em>seksualitas</em> <em>non-normatif</em> terkait erat dengan fenomena kemanusiaan. Oleh sebab itu, fenomena ini tidak bisa hanya didekati secara <em>tekstual-normatif. </em>Dalam konteks kehidupan beragama, stigma buruk yang melekat pada mereka masih sangat <em>massif</em>. Mereka selalu dikaitkan dengan kisah kaum nabi Luth di Sodom dan Gomorah yang dilaknat, diazab dan melanggar kodrat. Di sisi yang lain, para ulama dan umat muslim sangat yakin bahwa Al-Qur’an bersifat ilmiah walau ia bukan kitab sains. Namun demikian, penerapan kajian sosial-sains sepertinya tidak memihak pada kelompok ini. Mereka tetap mendapat penolakan dari berbagai pihak, baik ulama, masyarakat, hingga pemerintah yang punya otoritas pun tak ketinggalan untuk membuat Perda yang berpeluang menimbulkan aksi kebencian, hingga kriminalisasi. Kesimpulan <em>American Psychiatric Association</em> (APA), <em>The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder </em>(DSM-V), dan <em>World Health Organization</em> (WHO) yang telah mengeluarkan LGBT dari penyimpangan mental dan penyakit jiwa seolah tak berguna. Padahal, dalam konteks Indonesia, 1983 Departemen Kesehatan RI, berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa <em>homoseksual</em> bukan gangguan kejiwaan. Berdasar pada realitas di atas, untuk membincang dan memahami kisah kaum Luth, tentu sangat dibutuhkan tafsir bercorak sensitif <em>gender</em> dan <em>seksualitas</em>. Pengalaman hidup yang dirasakan oleh mereka jangan sampai diukur dengan standar pengalaman hidup yang didasarkan pada <em>heteronormatifitas</em>. Namun, bagaimana realitas atau pengalaman dan fenomena hidup yang dialami dan dirasakan oleh mereka didialogkan secara harmonis dengan Al-Qur’an. Dalam pada itu, pendekatan SOGIESC (<em>Sexual Orientation, Gender Identity and Expression, Sex Characteristics SOGIESC)</em> adalah alternatif untuk memahami realitas ini. Dengan pendekatan ini, pemahaman atas Al-Qur’an, khususnya kisah kaum Luth dipastikan sangat berbeda dan menarik.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: SOGIESC, LGBTIQ, Tafsir, Kontekstual, Kaum Luth</p>Arif Nuh Safri Arif
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851190202KONTEKSTUALISASI KONSEP MASYARAKAT MADANI TERHADAP WACANA SOCIETY 5.0
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3685
<p>Konsep masyarakat madani cenderung dipahami secara spasial-historis sehingga terjebak pada euphoria tatanan masyarakat ideal era klasik yang tidak relevan dengan kebutuhan kontemporer. Masyarakat madani sebagai manifestasi tatanan masyarakat yang memiliki peradaban tinggi pada zamannya secara karakteristik berbeda pada era saat ini dengan transformasi digital yang cepat. <em>Society 5.0</em> sebagai hasil dari transformasi era digital menjadi suatu konsep sistem sosial baru untuk menyelesaikan tantangan dan kebutuhan masyarakat kontemporer menjadi suatu diskursus yang menarik untuk diperhatikan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan korelasi antara konsep masyarakat madani dan <em>society 5.0</em> sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat ideal ditengah tantangan kebutuhan kontemporer. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Tiga poin yang diuraikan dalam tulisan ini meliputi: pertama, mengapa perlu kontekstualisasi konsep masyarakat madani terhadap wacana <em>society 5.0</em>. kedua, bagaimana konsep masyarakat madani dan relevansinya terhadap <em>society 5.0</em>. ketiga, bagaimana implikasi kontekstualisasi masyarakat madani terhadap wacana <em>society 5.0</em> sebagai masyarakat ideal. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlunya kohesi sosial sebagai kebutuhan kontemporer untuk melihat konsep masyarakat madani dari perspektif Islam secara kontekstual. Kemudian adanya titik persamaan dari konsep masyarakat madani dengan tujuan nilai sosial dari wacana <em>society 5.0</em> seperti mengakomodasi keragaman, berorientasi pada perdamaian, serta manusia menjadi pusat kehidupan. Adapun implikasi dari upaya kontekstualisasi konsep masyarakat madani terhadap wacana <em>society 5.0</em> sebagai tawaran diskursus yang berintegrasi antara kajian saintifik dan perspektif Islam dalam mewujudkan tatanan sosial yang ideal.</p>Heni saidahAhmad Tsaaqib
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851181189CHILDFREE : MENGURANGI POPULASI MANUSIA UNTUK KESEJAHTERAAN DALAM PANDANGAN ISLAM DAN SOSIAL SAINS
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3705
<p><strong>Abstrak</strong>. Dewasa ini banyak pasangan suami istri yang memilih <em>childfree. Childfree </em>merupakan sebuah kesepakatan antara suami dan istri untuk tidak memiliki keturunan. Masing-masing pasangan memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilihnya. Fenomena ini kemudian menimbulkan pro kontra di masyarakat. Artikel ini akan membahas mengenai <em>childfree </em>ditinjau dari pandangan Islam melalui Al-Qur’an dan pemikiran ulama syafi’iyah yang diintegrasikan dengan masalah sosial sains di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (<em>library research</em>) dengan pendekatan filosofis. Hukum <em>childfree</em> dikaji dari ayat-ayat Al-Qur’an dan perspektif ulama syafi’iyah yaitu Imam Ghazali dalam karyanya <em>Ihya Ulumudin</em>. Berdasarkan analisis, <em>childfree</em> diperbolehkan jika penolakan wujud anak disepakati sebelum potensial wujud, yaitu sebelum sperma berada di rahim perempuan. Kebolehan ini dapat berubah sesuai faktor yang mempengaruhinya, <em>childfree </em>yang dilakukan dengan menghilangkan sistem reproduksi, maka hukumnya menjadi haram. Adapun dari pandangan sosial sains, banyaknya populasi penduduk menjadi pertimbangan keputusan <em>childfree</em> demi kesejahteraan rakyat Indonesia.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Childfree</em>,<em> Pandangan Islam, Sosial Sains.</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstract</strong>. Today, there are many married couples who choose to be childfree. Childfree is an agreement between husband and wife not to have children. Each partner has their own considerations to choose it. This phenomenon raises the pros and cons in society. This article will discuss child-freedom from an Islamic perspective through the Qur'an and the thoughts of the Syafi'iyah scholars who are integrated with social science problems in Indonesia. This research uses a library research method with a philosophical approach. Child-free law is studied from the verses of the Qur'an and the perspective of the syafi'iyah cleric, Imam Ghazali in his work Ihya Ulumudin. Based on the analysis, child-free is allowed if the rejection of the child's form is agreed before the potential form, i.e. before the sperm is in the woman's womb. This permissibility can change according to the factors that influence it, if the child-free is done by eliminating the reproductive system then the law becomes haraam. As for the social science perspective, the large population is a consideration for child-free decisions for the welfare of the Indonesian people.</p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Childfree, Islamic Perspective, Social Science.</em></p>Zidni Amaliyatul Hidayah Biologi
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851174178ISLAM DAN MODERNITAS: ANALISA DIALOG KEMANUSIAAN MENURUT ALI HASSAN ZAIDI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3710
<p><strong>Abstrak.</strong> Tulisan ini berupaya membangun paradigma pendekatan ilmu sosial yang relavan dengan Islam di era modern. Modernisasi di Indonesia saat ini sedang menuju era 5.0 yang menurut penulis masih dapat diperdebatkan secara esensial. Sedangkan, dialog yang dimaksud dalam tulisan ini merupakan suatu tawaran yang memungkinkan diterima masyarakat Islam dan <em>non-Islam.</em> Menurut Ali Hassan Zaidi dialog bersifat universal, yang dapat digunakan untuk saling mengapresiasi walaupun jarak memisahkan satu sama lain. Pada bagian pertama, penulis mencoba menjelaskan masalah-masalah pada modernitas, serta pengaruhnya pada manusia secara umum, dan secara spesifik pada masyarakat Islam. Bagian kedua, mencari titik temu antara masalah tersebut, dengan teori dialog yang dikembangkan oleh Ali Hassan Zaidi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deksriptif menggunakan metode pengumpulan data yakni penelitian perpustakaan <em>(library research). </em>Dengan menguraikan dua permasalah tersebut, penulis berharap dapat membangun paradigma yang jelas dan yang lebih relavan. Diperkuat analisa teori sosiologi dialog yang dikembangkan oleh Ali Hassan Zaidi. Kemudian dengan kesimpulan bahwa dialog kemanusiaan merupakan suatu solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial masyarakat Islam.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Islam, Modernitas, Dialog Kemanusiaan, Ali Hassan Zaidi</em></p> <p><strong>Abstract.</strong> This paper seeks to build a paradigm of social science approach that is relevant to Islam in the modern era. Modernization in Indonesia is currently towards the 5.0 era, which in the author's opinion is still essentially debatable. Meanwhile, the dialogue referred in this paper is an offer that's enable accepted by Muslim and non-Islamic communities. According to Ali Hassan Zaidi, dialogue has the universal quality, which can be used to appreciate each other even though distance separates both of them. In the first part, the author tries to explain the problems of modernity, as well as its influence on humans in general, and specifically on Islamic society. The second part, seeking the common ground between these problems with the theory of dialogue developed by Ali Hassan Zaidi. This type of research is qualitative-descriptive research using data collection methods, namely library research. By explaning these two problems, the author hopes to build a clear and more relevant paradigm. It is strengthened by the analysis of the sociological theory of dialogue developed by Ali Hassan Zaidi. Then with the conclusion that humanitarian dialogue is a solution to solve the social problems of Islamic society.</p> <p><strong>Keyword</strong>: <em>Islam, Modernity, Humanitarian Dialogue, Ali Hassan Zaidi</em></p>Dedi Irawan
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851169173CASH WAQF LINKED BLUE SUKUK: AN ANALYSIS OF FIQH AL-BIAH
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3690
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis <em>Cash Waqf Linked Blue Sukuk</em> dengan pendekatan <em>F</em><em>iqh al-</em><em>B</em><em>iah</em>, yang sejauh ini belum ditemukan di tempat lain di dunia dan merupakan instrumen yang efektif untuk membiayai program pemerintah berbasis perlindungan ekosistem laut termasuk dalam pendanaan dan pemberdayaan masyarakat pesisir. <em>Cash Waqf Linked Blue Sukuk</em> juga merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (<em>Sustainable Development Goals</em>/SDGs) yaitu menjaga sumber daya laut. Penelitian ini menggunakan studi literatur yang menggabungkan data valid dari DJJPR Kementerian Keuangan dan <em>F</em><em>iqh al-</em><em>B</em><em>iah</em> sebagai penguat argumentasi. Hasil menunjukkan bahwa tujuan yang tercapai dari adanya <em>Cash Waqf Linked Blue Sukuk</em> adalah terjaganya keberlangsungan dan kesejahteraan ekosistem laut serta peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui konservasi mangrove, penyediaan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, dan pengembangan kampung nelayan terpadu.</p>Khoirun Nisak
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851163168PEMBANGUNAN EKONOMI LAUT DI TENGAH KRISIS EKOLOGI (STUDI KASUS EKOTEOLOGI NELAYAN DESA MASALIMA, JAWA TIMUR DAN CELUKAN BAWANG, BALI)
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3709
<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Masyarakat nelayan Islam Masalembu, laut Masalembu bukan hanya tempat mencari mata pencaharian, tetapi juga merupakan urat nadi dan harkat martabat masyarakatnya. Oleh karena peran dan fungsinya yang sangat penting tersebut, masyarakat Masalembu akan selalu berusaha untuk menjaga dan melestarikan laut dalam pemanfaatan dan pengelolaannya. Masalah muncul ketika ada pihak-pihak menggunakan cara-cara yang ekploitatif dan merusak dalam memanfaatkan kekayaan laut, seperti cantrang, potas, dan bom yang tidak saja merusak biota laut, tetapi juga alat tangkap milik masyarakat, yang dilakukan oleh masyarakat Masalembu sendiri, dan para nelayan dari kawasan Pantura. Konflik laut Masalembu mulai terjadi sekitar 1991, namun hingga saat ini belum ada penyelesaian yang komprehensif, sehingga konflik selalu berulang.</p> <p>Begitupula dengan masyarakat nelayan Hindu Celukan Bawang yang mengalami pergusuran lahan karena PLTU, meluas lagi dengan pencemaran air laut, serta kerusakan abrasi pantai, ditambah polusi udara yang tidak terhelakkan. Ada keterputusan konsep esensi antara Tuhan, Manusia, dan Alam yang mengakibatkan kerusakan alam yang meluas. Ada tiga hal yang dibahas dalam penelitian ini. <em>P</em><em>ertama</em>, bagaimana pembangunan ekonomi maritim Desa Masalima, Masalembu, Sumenep, Jawa Timur dengan Desa Celukan Bawang, Grograk, Buleleng, Bali ? <em>Kedua,</em> apa problem ekoteologi masyarakat Desa Masalima, Masalembu, Sumenep, Jawa Timur dengan Desa Celukan Bawang, Grograk, Buleleng, Bali ? <em>Ketiga</em>, Bagaimana problem ekoteologi dan solusinya menurut Sayyed Husein Nasr dan konsep teologi Tri Hita Karana ?</p> <p> Penelitian ini merupakan penelitian lapangan <em>(Field Reseach) </em>dengan<strong><em> menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancawa, observasi dan dokumentasi. Adapun penelitian menggunakan pendekatan Studi Antar Iman yang bersifat deskriptif-analitik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori analisis SWOT, dan teori ekoteologi dari </em></strong>Sayyed Husein Nasr dan Konsep Teologi Tri Hita Karana Hindu.</p> <p> Hasil penelitian menunjukkan tiga hal. <em>Pertama</em>, pembangunan ekonomi maritim di massalembu dengan pemasok ikan segar seperti Layang, Tongkol, Tengiri terbesar di jawa timur sedangkan di Celukan Bawang adalah pemasok ikan tongkol layar dan ekor merah terbesar di bali. <em>Kedua</em>, problem ekoteologi adalah pemahaman agama yang kurang, sifat egoisme ingin kaya cepat dengan jalan yang salah, dan kurangnya sosialisasi tentang bahaya bom, potas, cantrang, dan pltu . <em>Ketiga</em>, problem menurut Sayyed Husein Nasr yaitu Tuhan sebagai Pusat Kosmos/Prahyangan dalam hindu yakni melibatkan Tuhan dalam proses melaut dan melakukan upacara, Manusia sebagai Khalifah/ Pawongan dalam agama hindu adalah toleransi dan saling menjaga keharmonisan, dan Alam sebagai Teofani/Palemahan adalah menjaga alam agar tidak rusak oleh bom, potasium, cantrang, pltu dengan menjaganya dan menindak tegas kerusakan alam. Inisiasinya dari dua konsep Islam dan Hindu yaitu Tasawuf sebagai jalan keluar, menghidupkan sains Islam/sains sakral, dan aksi nyata. Sedangkan dalam Hindu mengenal konsep Sekala dan niskala , Hukum Karma Pala, Muksatajab adita jajang darma = Moksartham Jagaditha ya ca iti Dharma.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Ekoteologi, Analisis SWOT, Kosmos, Teofani, Khalifah, Tri Hita Karana</p>Naufal S.Ag.,M.Ag.
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851128157FENOMENA MATINYA KEPAKARAN: Tantangan Dakwah di Era Digital
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3712
<p><strong>Abstrak </strong></p> <p>Dunia memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Perkembangan teknologi yang sedemikian canggih membuat semua aspek kehidupan manusia mengalami proses digitalisasi. Terlepas dari semua itu, kecakapan digital juga membuat otoritas keilmuan dalam ragam dimensi yang dengan mudah dimiliki oleh siapa saja. Setiap individu yang memiliki akses di media digital dapat mengemukakan sesuatu meskipun bukan dalam kapasitas keilmuan yang dimiliki. Realitas ini jika dicermati menyebabkan kondisi yang hadir secara simultan, yaitu sesuatu yang disebut Tom Nichols sebagai The Death of Expertise atau matinya kepakaran. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan urgensi kepakatran dalam mempelajari dan memahami sesuatu, terutama di bidang keagamaan. Penelitian ini menjadi penting sebagai upaya meningkatkan kesadaran mempelajari agama dari pakar atau ahli di bidangnya. Metode yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan menghubungkan dengan kajian Tafsir Al-Quran. Hal tersebut guna mengungkapkan urgensi belajar kepada pakarnya dalam pandangan Al-Quran. Dalam konteks dakwah digital, tantangan terbesar bagi da'i adalah menyampaikan pesan yang berasal dari sumber terpercaya. Guna memperoleh sumber kredibel diperlukan beberapa tahapan penting, dimulai dari bertanya, menganalisis, mengolah informasi, sampai pada akhirnya menyebarluaskan informasi tersebut. Al-Qur`an memberikan solusi untuk senantiasa menjaga kualitas kepakaran sebagai bentuk penggunaan akal yang sempurna. Akal menjadi alat menggali pengetahuan yang akan melahirkan pakar di berbagai bidang.</p> <p>Kata Kunci: Matinya Kepakaran, Dakwah, Era Digital</p> <p> </p> <p><strong>Abstrack </strong></p> <p><em>The world entered the era of the Industrial Revolution 4.0 which was marked by the emergence of cyber technology and automation technology. The development of such sophisticated technology makes all aspects of human life undergo a process of digitization. Apart from all that, digital skills also create scientific authority in various dimensions that are easily possessed by anyone. Every individual who has access to digital media can bring up something even if it is not in their scientific capacity. This reality if observed causes a condition that is present simultaneously, that is, something that Tom Nichols calls The Death of Expertise or the death of expertise. This paper aims to express the urgency of agreement in studying and understanding things, especially in the religious field. This research is important as an effort to increase awareness of studying religion from experts or experts in their fields. The method used is to search the literature and connect with the study of the Quranic Interpretation. This is to express the urgency of learning to experts in the view of the Quran. In the context of digital proselytizing, the biggest challenge for da'i is to convey messages that come from reliable sources. In order to obtain credible sources, several important stages are needed, starting from asking, analyzing, processing information, to finally disseminating the information. The Qur'an provides a solution to always maintain the quality of expertise as a form of perfect use of reason. Reason becomes a tool of exploring knowledge that will give birth to experts in various fields. </em></p> <p><em>Keywords: The Death of Expertise, Da'wah, the Digital Age </em></p>Muhamad Wafa Ridwanulloh
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851121127ANALISIS PENDIDIKAN ISLAM DAN SAINS PADA PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA DI MADRASAH
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3678
<p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan Islam apa yang akan ditanamkan dalam komponen profil pelajar pancasila yang terdapat dalam kurikulum merdeka belajar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan pembelajaran sains pada kurikulum merdeka belajar. Hal ini disebabkan karena dasar dari kurikulum merdeka belajar ialah perhatian pada ketercapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Baik itu minat peserta didik pada pendidikan Islam maupun sains yang akan dikembangkan dengan implementasi kurikulum yang membebaskan setiap madrasah dalam berinovasi dan berkresasi untuk mengembangkan operasional kurikulumnya masing-masing. penulis menggunakan <em>literatur review </em>dalam penelitian ini. Dengan mengacu pada, PPB (Pembelajaran Paradigma Baru), KMA (Keputusan Mentri Agama) Nomor 347 tahun 2022 dan Permendikbudristek Nomor 56 tahun 2022 serta dokumen-dokumen dan literasi lainnnya yang sesuai dengan penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat pada komponen pertama profil pelajar pancasila yaitu “beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak Mulia.” Serta strategi pengembangan pembelajaran sains dengan mengacu pada filsafat rekonstruksionisme dan prinsip progresivisme agar pembelajaran menjadi lebih menyesuaikan dengan ide-ide dan kreativitas peserta didik.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Pendidikan Islam, Sains, Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka.</p> <p> </p> <p><strong>Abstract:</strong> this reserach was conducted to analyse what is the value of Islamic education that will be implemented in profil component of Pancasila student which contained in independent learning curriculum. Beside that, the other aims of this research is to finding what is the strategy that can be used to develop the science learning in independent learning curriculum. It caused by the basic of independent learning curriculum is to attention the competency achievement of student in educational unit in special conditions. Whether it’s a student interest of Islamic education and sains which will develop by implementation of independent learning curriculum that give the freedom to every School/madrasah in their innovation and creativity to develop their. The writer used literatur review in this research. With reference to PPB 2022, KMA number 347, 2022 dan Permendikbudristek number 56, 2022, and then other documents dan literatures that refers to this research. According to the result of this research is to knowing the values of Islamic education that contained in the first component of Pancasila student profile, there are <em>“fear of God almighty and noble character.”</em> As well as the strategy of developing science learning that refers to reconstructionist philosopy and progressivism principles so that learning will be more adaptable with the students ideas and creativity.</p> <p><strong>Key words</strong>: Islamic education, science, Pancasila student and independent curriculum</p>Dina Nurhayati
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851115120PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEIMANAN SESEORANG DALAM MENGHADAPI WABAH COVID-19 SEBAGAI BENTUK ANCAMAN KEAMANAN NEGARA
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3667
<p>Indonesia perlu terus meningkatkan kemampuannya agar dapat mempertahankan diri dari ancaman nonmiliter. Pandemi Covid-19 di Indonesia telah mengancam kelangsungan hidup bangsa. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan tertundanya kegiatan keagamaan dan layanan tatap muka di seluruh dunia, tetapi hanya beberapa orang yang mengatakan keyakinan agama mereka telah melemah akibat wabah tersebut. Oleh karenanya, dalam ajaran agama Islam, penyebaran Virus Corona dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya. Keimanan merupakan kondisi batin atau keadaan kejiwaan seseorang yang melibatkan fungsi pikiran, perasaan, dan kehendak secara bersama-sama. Keimanan atau iman yakni sebagai kondisi dan perbuatan hati yang mencakup tashdiq al-qalb dan amal al-qalb. Tashdiq al-qalb (keyakinan) adalah kondisi dan perbuatan hati dalam membenarkan dan meyakini doktrin-doktrin ajaran agama islam yang pokok-pokoknya mencakup 6 hal, yakni: keyakinan tentang Allah, keyakinan tentang malaikat, keyakinan tentang Kitab Suci, keyakinan tentang Rasul, keyakinan tentang Hari Akhir, dan keyakinan tentang Qadha dan Qadar. Tingkat keimanan seseorang dipengaruhi karena adanya beberapa faktor, seperti faktor keyakinan, faktor sikap & perasaan, dan faktor kemaksiatan, beberapa hal tersebut dapat dimodelkan dengan matematika. Iman dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat berkurang dikarenakan dipengaruhi oleh kemaksiatan. Keimanan memiliki satu ciri yang sangat khas, yaitu dinamis. Mayoritas ulama memandang keimanan beriringan dengan amal soleh, sehinga mereka menganggap keimanan akan bertambah dengan bertambahnya amal soleh. Model matematika untuk megukur keimanan seorang muslim adalah sebagai berikut .</p>Anatansyah Ayomi AnandariNur Hasna FajriyahSeptiana AnugraheniFitriani ArifinFajar Wahyu NurcholisFaizal Resky PamungkasMuhammad Syafri Syamsuddin
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-2851104114ANALISIS KEDUDUKAN KALIMAT BAHASA ARAB PADA KITAB AMTSILATI DENGAN ALGORITMA BREADTH FIRST SEARCH
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3654
<p>Menjadi seorang muslim mempunyai kewajiban dalam mempelajari dan mengetahui ajaran-ajaran yang ada dalam Al-Quran dan Hadits, tetapi karena isi dari keduanya adalah bahasa Arab maka dalam mempelajarinya pun dibutuhkan pengetahuan dalam memahami bahasa Arab. Namun kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab yaitu terletak dalam susunan gramatikanya yang rumit. Dan untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan ilmu Nahwu untuk menentukan kedudukan satu kata dalam suatu kalimat, sehingga kalimat tersebut dapat dipahami. Amtsilati menjadi salah satu kitab dengan metode yang mudah untuk mempelajari ilmu Nahwu. Dengan melihat latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah sistem yang dapat menentukan kedudukan kata dalam suatu kalimat berbahasa Arab. Sistem akan mengimplementasikan salah satu metode dari kecerdasan buatan yaitu metode pencarian Breadth First Search. Metode Breadth First Search ini akan melakukan pencarian untuk menentukan kedudukan dari suatu kalimat yang meliputi mubtada’- khobar, fiil - fail. Hasil pengujian yang dilakukan peneliti dengan 80 sampel kalimat bahasa Arab menunjukkan 92% sistem mampu mengidentifikasi kata per kata dengan benar, dan berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas menunjukkan bahwa fungsi-fungsi dalam sistem dapat berfungsi dengan baik.</p>Alfia ShofiyatunMuhammad Galih Wonoseto
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-285196103SAINS-TEKNOLOGI-ISLAM-MASYARAKAT (STIM) SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI-INTERKONEKSI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3688
<p>Pendidikan IPA sebagai bagian pendidikan nasional, menekankan pengalaman nyata untuk dapat memahami dan menjelajahi alam yang berkemungkinan besar melakukan penyesuaian dalam kemajuan teknologi, STIM (Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat) sebagai adaptasi model pembelajaran STS (<em>Science-Technology-Society</em>) terintegrasi dengan nilai keislaman menawarkan kolaborasi pendidikan IPA yang termanifestasikan dengan baik terhadap sains, teknologi, islam, dan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk (1) mengembangkan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) (2) mengetahui kualitas kelayakan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) yang telah dikembangkan (3) mengetahui respon dan keterlaksanaan peserta didik pada modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) yang dikembangkan. Penelitian <em>rese</em><em>arch and development </em>(R&D) menggunakan prosedur pengembangan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel melalui 4 tahap yaitu <em>Define</em>, <em>Design</em>, <em>Develop</em>, dan <em>Disseminate</em>. Penelitian ini dibatasi sampai pada tahap <em>develop </em>dengan menghasilkan modul IPA berbasis Sains-Teknologi-Islam-Masyarakat (STIM) materi alat optik untuk peserta didik pondok pesantren. Hasil dari kualitas modul berdasarkan penilaian ahli materi, ahli grafika, ahli integrasi-interkoneksi, dan guru IPA memiliki kategori sangat baik (SB) dengan skor rata-rata berturut-turut 3,62; 3,63; 3,33; dan 3,63. Respon peserta didik terhadap modul pada uji coba terbatas dan uji coba luas memiliki kategori Setuju (S) dengan skor rata-rata berturut-turut 0,97 dan 0,97.</p>Alifia Dityasari
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28518995INTEGRASI ISLAM DAN SAINS SERTA IMPLIKASINYA DALAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3701
<p><strong>Abstrak. </strong><span style="font-weight: 400;">Integrasi islam dan sains berarti berupaya untuk memadukan ilmu islam dan sains dalam pembelajaran. Memadukan bukan berarti menyatukan, karena keduanya memiliki ciri khas yang berbeda yang dapat diintegrasikan untuk menghasilkan suatu gagasan yang baru. Dan pendidikan merupakan media pembelajaran terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Islam juga mengajarkan tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan menjadi faktor penting dalam kemajuan peradaban. Tujuannya adalah untuk membentuk manusia berkepribadian islam dan menguasai ilmu sains dan teknologi dan mampu menyelesaikan masalah kehidupan sesuai syariat islam. Hal ini menunjukan bahwa teknologi pendidikan akan semakin berperan dalam dunia pendidikan di masa mendatang. Melalui keterpaduan ilmu sains dan agama yang dikembangkan dalam pembelajaran, dengan integrasi islam dan sains yang berimplikasi pada pendidikan Islam diupayakan dapat meningkatkan kualitas belajar serta dapat memungkinkan untuk dilakukan berbagai penelitian dengan berbagai variasi pendekatan sesuai dengan paradigma penelitian yang ada. Serta menghasilkan peserta didik yang memiliki sikap ilmiah, beragama, dan bertanggung jawab.</span></p> <p><strong>Abstract. </strong><span style="font-weight: 400;">Integration of Islam and science means trying to integrate Islamic science and science in learning. Integrating does not mean uniting, because both have different characteristics that can be integrated to produce a new idea. And education is the best learning media to achieve that goal. Islam also teaches about the importance of science and technology which will be an important factor in the progress of civilization. The goal is to form a human with an Islamic personality and master science and technology and be able to solve life problems according to Islamic law. This shows that educational technology will increasingly play a role in the world of education in the future. Through the integration of science and religion that is developed in learning, with the integration of Islam and science which has implications for Islamic education, efforts are made to improve the quality of learning and make it possible to conduct various studies with various approaches according to the existing research paradigm. And produce students who have a scientific, religious, and responsible attitude.</span></p>Farazdaq Az-zahra
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28518688IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI GRAND DESIGN PENDIDIKAN ISLAM DEMI TERWUJUDNYA IESQ GENERASI MUDA
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3692
<p><strong>Abstrak.</strong> Tulisan ini membahas terkait permasalahan sistem pendidikan. Indonesia saat ini mengalami masalah krisis pendidikan yang cukup beragam, yaitu mulai dari aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, dan aspek lainnya. Meskipun akhir-akhir ini prestasi intelektual anak bangsa di berbagai olimpiade sains internasional mengalami peningkatan cukup baik namun kemunduran justru terjadi pada aspek karakter peserta didik. Kemunduran ini menyebabkan krisis pendidikan akhlak dalam dunia pendidikan, sehingga pendidikan di Indonesia tidak dapat menahan laju kemorosotan akhlak yang terus terjadi. Dengan menempatkan pendidikan islam dalam rangka dinamika dan dialetika proses pembentukan individu, para peserta didik diharapkan dapat menyadari pentingnya pendidikan karakter yang menjadi sarana pembentuk pedoman perilaku, pembentuk akhlak, dan sebagianya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pendidikan yang berkarakter dalam memperbaiki peradaban bangsa. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologi dan social-kultural untuk membentuk grand design tersebut dapat dikelompokkan yaitu: <em>Spiritual and emotional development, Intellectual development, Physical and kinestitic development, Affective and creativity development</em>. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan berbasis <em>literature review </em>dan observasi kontekstual. Temuan penulis dalam pendidikan islam dapat diarahkan salah satunya pengembangan potensi <em>Intellectual, Emotional, Spiritual Question </em>(IESQ) yang harus dimiliki oleh peserta didik.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Pendidikan islam, Grand design, IESQ, dan Pendidikan Karakter</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Abstract</strong>. This paper discusses the problems of the education system. Indonesia is currently experiencing various educational crises, starting from social, cultural, economic, political, and other aspects. Although lately the intellectual achievements of the nation's children in various international science olympiads have improved quite well, the decline has actually occurred in the character aspect of students. This setback has caused a crisis of moral education in the world of education, so that education in Indonesia cannot stop the rate of moral decline that continues to occur. By placing Islamic education in the context of the dynamics and dialectics of the individual formation process, students are expected to be able to realize the importance of character education as a means of forming behavioral guidelines, forming morals, and so on. This study aims to design a character education system in improving the nation's civilization. Character configurations in the context of the totality of psychological and socio-cultural processes to form the grand design can be grouped, namely: Spiritual and emotional development, Intellectual development, Physical and kinestitic development, Affective and creativity development. The method used in this study is a qualitative method based on literature review and contextual observation. The author's findings in Islamic education can be directed to one of them developing the potential for Intellectual, Emotional, Spiritual Questions (IESQ) that must be possessed by students.</p> <p> </p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Islamic education, Grand design, IESQ, and Character Education</em></p>Indah Khoirotun Nisa Indah
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28518185APAKAH KEPEMILIKAN ICT DI RUMAH MEMPENGARUHI NILAI SAINS SISWA INDONESIA? ANALISIS MELALUI DATA PISA 2015
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3607
<p>Studi ini meneliti apakah teknologi informasi dan komunikasi (<em>information and technology communication</em>/ ICT) mempengaruhi nilai sains siswa Indonesia. Data PISA tahun 2015 digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini. PISA 2015 digunakan karena fokus dari edisi PISA ini adalah sains. Regresi linier multivariat digunakan di penelitian ini; sebagai variabel dependen adalah nilai PISA bidang sains, sedangkan informasi tentang latar belakang siswa digunakan sebagai variabel independen, yaitu jenis kelamin, usia, indeks status ekonomi, sosial, dan budaya, kepemilikan ICT di rumah, kesenangan dalam belajar sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara semua variabel independen, hanya usia dan jenis kelamin yang tidak signifikan pada taraf 5%; sementara variabel kepemilikan ICT di rumah signifikan secara statistik, yang artinya variabel tersebut berpengaruh terhadap nilai sains. Beberapa pengujian untuk menguji asumsi klasik, seperti uji normalitas residual, uji heteroskedastisitas dan uji kolinearitas juga dilakukan. Menurut tes ini, tidak ada masalah yang terjadi.</p>M. Mujiya Ulkhaq
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28517580ANALISIS TITIK KRITIS KEHARAMAN PROSES PRODUKSI KEJU MOZZARELLA DI CV ABC
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3730
<p>Produk pangan halal adalah produk yang tidak haram atau tidak mengandung unsur haram dalam bahan dan proses produksinya. Keju mozzarella adalah keju yang lembut dan terbuat dari susu sapi. Titik kritis produksi keju terletak pada proses koagulasi, dimana dalam proses ini penambahan suatu bahan yaitu enzim rennet digunakan untuk proses koagulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik kritis keharaman dalam proses produksi keju mozzarella dan untuk mengetahui penerapan sistem jaminan halal dalam produksi keju mozzarella. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggambarkan kondisi selama penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa titik kritis produksi keju terletak pada proses koagulasi, dimana pada proses ini terjadi penambahan suatu bahan yaitu enzim rennet untuk proses koagulasi. Titik kritis dalam proses produksi keju mozzarella adalah pada penambahan asam sitrat dan enzim rennit, proses pencampuran, dan proses pelumasan. Penerapan sistem jaminan halal (SJH) pada CV ABC sudah cukup baik, hal ini dikarenakan CV ABC telah menerapkan beberapa kriteria SJH dengan baik.</p>Khoirul Hidayat
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28516974KAJIAN IKAN TUNA (Thunnus.) SEBAGAI SUMBER GELATIN HALAL
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3704
<p><strong>Abstrak. </strong>Gelatin merupakan ekstrak protein hewani yang memiliki banyak manfaat di bidang industri pangan, kosmetik dan farmasi. Gelatin komersial yang dijumpai di pasaran berasal dari sapi dan babi yang belum terjamin kehalalannya. Ikan telah dijamin kehalalannya dan berpotensi menjadi gelatin karena kandungan kolagen yang tinggi. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi gelatin halal ikan tuna berdasarkan parameter fisikokimia dari bagian ikan tuna meliputi tulang, sisik, dan kulit. Metode kajian dilakukan dengan perbandingan parameter fisikokimia berdasarkan kajian pustaka. Parameter yang dikaji meliputi rendemen, pH, kadar air, kadar abu, kadar lemak, viskositas, dan kekuatan gel. Berdasarkan parameter fisikokimia gelatin dari tulang, kulit, maupun sisik ikan tuna memiliki hasil yang mendekati nilai Standar Nasional Indonesia (SNI). Rendemen gelatin kulit ikan tuna memiliki nilai lebih besar daripada tulang dan sisik ikan. Hasil kajian menunjukkan ikan tuna berpotensi sebagai gelatin halal pada industri pangan, kosmetik dan farmasi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Gelatin,</em> <em>Ikan Tuna, Halal</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>.</em><em>Gelatin is a protein extract from animals source. Gelatin has been applied to the food industry, cosmetics, and pharmaceuticals. Commercial gelatin often comes from mammals that are not guaranteed halal. Fish has the potential as a halal source to become a gelatin raw material because of its high collagen content. This study describes tuna parts as bones, scales, and skin as halal gelatin. Based on its physicochemical properties, it defines the quality of gelatin. This study was comparing physicochemical parameters based on a literature review. The parameters studied included yield, pH, water content, ash content, fat content, viscosity, and gel strength. Based on the physicochemical parameters of gelatin from bones, skin, and scales of tuna fish have results that are close to the value of the Indonesian National Standard (SNI). The gelatin percent yield of tuna skin has a greater value than bones and scales. The results show that tuna has the potential as halal gelatin in the food, cosmetic and pharmaceutical industries.</em></p> <p><em>Keynote: Gelatin, Tuna Fish, Halal </em></p> <p><strong> </strong></p>Yuni MarhayuniAnnisa Nurul Syakina
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28516368MENELISIK PERILAKU KONSUMEN PEMUDA DALAM INDUSTRI HALAL: APAKAH MEREKA MEMILIH BERBEDA?
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3703
<p><strong>Abstrak. </strong>Geliat Industri halal di pasar global telah membawa layanan dan produk halal mendapat tempat di tengah masyarakat termasuk kalangan pemuda. Dilansir dari <em>State of the Global Islamic Economy 2022 Report</em> memperlihatkan konsumen Muslim mendorong nilai konsumsi secara kohesif senila US$2 Triliun di berbagai produk, layanan dan gaya hidup. Demografi Muslim menjadi salah satu penggerak ekonomi terkuat, pertumbuhannya mencapai 1,9 miliar atau 25 persen dari populasi global pada tahun 2020 dengan proporsi pemuda sebesar 27,3 persen pada tahun 2020 dan meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2030. Hal tersebut juga didukung oleh hasil riset dari <em>Pew Research Center</em> bahwa 70-90 persen Muslim dikawasan Asia-Pacific dan MENA menempatkan agama sebagai sesuatu yang sangat penting termasuk dalam aktivitas ekonomi . Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku pemuda sebagai konsumen jasa dan produk halal dengan melihat kesadaran merek, logo, kualitas produk, kesadaran beragama dan teknologi mempengaruhi perilaku pembelian. Sejalan dengan hal tersebut, Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis data primer yang diperoleh dari survei 99 responden, data dianalisis menggunakan <em>structural equation model</em>. Hasilnya, ternyata kesadaran merek, kualitas konten, dan religiusitas memberikan dampak terhadap perilaku dan produk halal pemuda Muslim. Demikian, para pemuda Muslim memiliki kecenderungan untuk mengambil peran aktif dalam mendorong perkembangan industri halal di Indonesia ditambah kehadiran interaksi dengan media sosial .</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Industri halal, religiusitas, Pemuda Muslim, kualitas konten kesadaran merek.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstract</strong>. The stretching of the halal industry in the global market has brought halal services and products to a place in the community, including the youth. Report from the State of the Global Islamic Economy 2022 Report Muslim consumers driving a cohesive consumption value of US$2 Trillion across a wide range of products, services and lifestyles. The Muslim demographic is one of the strongest economic drivers, growing to 1.9 billion or 25 percent of the global population in 2020 with the proportion of youth at 27.3 percent in 2020 and increasing to 30 percent in 2030. This is also supported by the results of research from the Pew Research Center that 70-90 percent of Muslims in the Asia-Pacific and MENA region place religion as something very important, including in economic activity. This study aims to examine the behavior of youth as consumers of halal services and products by looking at brand awareness, logos, product quality, religious awareness, and technology influencing purchasing behavior. In line with this, this study uses a quantitative approach based on primary data obtained from a survey of 99 respondents, the data is analyzed using a structural equation model. As a result, it turns out that brand awareness, content quality, and religiosity have an impact on Muslim youth's behavior and halal products. Thus, Muslim youths have a tendency to take an active role in encouraging the development of the halal industry in Indonesia plus the experience of interacting with social media.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Halal industry, religiosity, Muslim youth, brand awareness content quality</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>HeriantoHerianto
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28515762Kajian Produk Makanan Berkode E-Numbers Menurut Perspektif Sains dan Islam
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3670
<p><strong>Abstrak</strong>. Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk beragama muslim terbesar di dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak COVID-19 paling parah. COVID-19 merupakan varian virus berbahaya yang dapat menular melalui sekresi yang dikeluarkan dari mulut atau hidung. Hal ini membuat masyarakat merasa waswas dalam memilih makanan dan beralih pada makanan berkemasan atau pabrikan untuk menghindari penyebaran virus melalui makanan yang terkontaminasi. Memiliki penduduk muslim terbanyak membuat sektor pangan menjadi permasalahan yang paling disorot. Pentingnya makanan halal menjadi prioritas utama di kalangan masyarakat dan industri makanan. Banyak industri makanan yang telah menggunakan konsep halal sebagai syarat wajib dalam memproduksi produk konsumsi. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal apa itu kode <em>E-Numbers,</em> sehingga membuat masyarakat awam salah paham mengenai maksud dari kode tersebut. Masyarakat menganggap bahwa produk makanan yang memiliki kode <em>E-Numbers</em> mengandung bahan nonhalal, salah satunya yaitu mengandung babi. Terdapat beberapa golongan BTP yang menggunakan kode <em>E-Numbers </em>berbahan baku organik (hewani/nabati), tentu saja penggunaan bahan baku hewani perlu peninjauan lebih lanjut menurut perspektif Islam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk meninjau secara saintifik dan fikih mengenai produk makanan yang menggunakan kode <em>E-Numbers</em>. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang menggunakan metode tinjauan sistematis dalam menganalisis informasi dari beberapa literatur untuk menemukan jawaban mengenai permasalahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk makanan yang menggunakan kode <em>E-Numbers</em> tidak selalu diartikan sebagai produk yang mengandung bahan nonhalal. Badan POM telah menjelaskan bahwa <em>E-Numbers</em> merupakan kode yang digunakan untuk memudahkan identifikasi BTP yang telah terbukti aman dan secara resmi disetujui untuk digunakan pada produk pangan olahan sesuai dengan standar yang berlaku di Uni Eropa. Menurut perspektif Islam, suatu produk yang menggunakan BTP dengan kode <em>E-Numbers </em>status kehalalannya tergantung dari asal bahan baku yang dipakai.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Halal, E-Numbers, fikih, saintifik</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong><em>. Indonesia is a country that has the largest </em><em>m</em><em>uslim population in the world. Indonesia is one of the countries most severely affected by COVID-19. COVID-19 is a dangerous virus variant that can be transmitted through secretions released from the mouth or nose. This makes people feel wary in choosing food and switching to packaged food to avoid the spread of the virus through contaminated food. Having the largest </em><em>m</em><em>uslim population makes the food sector the most highlighted problem.</em> <em>The importance of halal food is a top priority among the community and the food industry. Many food industries have used the halal concept as a mandatory requirement in producing consumer products. However, there are still many people were not understanding and misunderstood about E-Numbers code. People assumes that food products that have the E-Numbers code contain non-halal ingredients, one of which is pork. There are several groups of food additives that contain the E-Numbers code made from organic raw materials (animal/vegetable), that needs further review from an Islamic perspective. Therefore, this study was conducted to review scientifically and jurisprudence on food products that contain the E-Numbers code. This research is a literature study that uses a systematic review method in analyzing information from several literatures to solve the problem. The results of this study indicate that food products that contain the E-Numbers code does not always interpreted as products containing non-halal ingredients. The POM Agency has explained that E-Numbers are codes used to facilitate identification of food additives that have been proven safe and officially approved for use in processed food products in accordance with standards applicable in the European Union. According to the Islamic perspective, a product that uses food additives with an E-Numbers code, its halal status depends on the origin of the raw materials used.</em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Keynote: Halal, E-Numbers, fikih, scientific</em></p>Ayyasy Mufid Habibullah HabibullahReshinta Ayu Herawati
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28515256TINJAUAN INTERAKSI AIR DENGAN LIPID DALAM KULIT MENURUT PERSPEKTIF SAINS DAN AL- QUR’AN
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3699
<p><strong>Abstrak. </strong>Al-Qur'an menunjukkan proses penciptaan alam semesta dengan fungsinya masing-masing untuk saling menjaga keseimbangan. Salah satunya Allah Swt. memberi karunia kulit sebagai indra peraba, pelindung, penyerapan zat, dan berbagai fungsi penting lainnya. Lapisan epidermis kulit dikenal sebagai lapisan kedap air yang terdiri dari jutaan lipid dengan struktur <em>bilayer </em>dan rantai karbonnya. Lipid memiliki ujung hidrofilik dan ujung hidrofobik sehingga membentuk dua membran (struktur <em>bilayer</em>). Struktur <em>bilayer </em>dari molekul lipid menyebabkan molekul lipid tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut pada pelarut organik. Lipid memiliki banyak rantai karbon sehingga menjadikannya semakin besifat nonpolar dan sangat sulit larut dalam air. Struktur tersebut diciptakan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan dari kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan air. Kulit juga terdiri dari lapisan korneosit sebagai <em>impermeable barrier </em>untuk mencegah perpindahan air keluar dari permukaan kulit sehingga mampu mempertahankan kelembapan kulit. Interaksi air dengan lipid dalam kulit tersebut dapat menjaga kulit agar tetap lembap dan mengatur jumlah air yang dapat menembus kulit. Fenomena tersebut memperjelas kebesaran Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan seimbang tanpa kekurangan apapun sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surah al-Infithar ayat 7 dan at-Tin ayat 4.</p> <p> </p> <p> </p>Devi RahmadhaniAlvina LutviyaniMuhammad Rifkhi AlhaqSiti Rohmatin
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28514551SENYAWA MORFIN: MUDARAT DAN MANFAAT DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN ISLAM
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3686
<p>Morfin termasuk narkotika analgesik yang tentunya dilarang dalam penyalahgunaannya. Namun, morfin dapat digunakan kepada pihak dan ketentuan tertentu. Oleh karena itu, narkotika ini memiliki mudarat dan manfaat. Penelitian ini bertujuan mengkaji terkait mudarat dan manfaat yang dimiliki senyawa morfin dalam tanaman opium baik dalam perspektif sains maupun Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mudarat senyawa morfin dalam perspektif sains dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti kecemasan, depresi, menghilangkan akal, merusak fungsi kerja tubuh dan sebagainya serta didukung dalam perspektif agama yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah: 195, beberapa hadis nabi dan perkataan ulama. Manfaat senyawa morfin dalam perspektif sains adalah sebagai obat pereda nyeri atau menghilangkan rasa sakit yang biasa digunakan pasca operasi dan sebagainya serta dalam perspektif agama disebutkan dalam Ali-Imran: 190-191, beberapa hadist dan perkataan imam atau ulama. Setiap zat memiliki manfaat walaupun lebih melimpah mudaratnya. Morfin memiliki manfaat akan tetapi kemudaratan yang dimiliki lebih besar sehingga tidak boleh disalahgunkan. Manfaat ini dapat dirasakan oleh pihak dan ketentuan tertentu saja.</p>Jihan Rahmi Nabila
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28513844Kapsul “BILAKU” (Biji Labu Kuning) : Inovasi Agen Fitoesterogen sebagai AlteKAPSUL “BILAKU” (BIJI LABU KUNING) : INOVASI AGEN FITOESTEROGEN SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PRODUK PADA WANITA POST MENSTRUAL rnatif Pangan Produk pada Wanita Post Menstrual
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3681
<p><em>Masa lansia pada wanita merupakan masa puncak perubahan hormonal yang ditandai berhentinya menstruasi atau disebut menopause. Menopause merupakan terjadinya penurunan produksi hormon estrogen dan progesterogen dari indung telur. Penurunan estrogen pada masa menopause menimbulkan banyak keluhan pada wanita yang berdampak pada keadaan fisik dan kejiwaannya. Solusi dalam mengurangi permasalahan menopause salah satunya adalah dengan Terapi Sulih Hormon (TSH). Namun, penggunaan TSH dengan estrogen (TSH tunggal) maupun kombinasi estrogen-progesteron (TSH ganda) dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan tromboemboli, kanker payudara, penyakit kandung empedu, hingga stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis permasalahan post menstrual yang terjadi pada semua wanita. Pemanfaatan biji labu kuning (BILAKU) di masyarakat masih tergolong rendah, padahal kandungan senyawa aktif dan antioksidan dapat bermanfaat untuk pengobatan pada wanita pasca menopause. Biji labu kuning memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi diantaranya vitamin C, vitamin E, betakaroten, dan senyawa fenolik, karena kandungan senyawa antioksidannya yang cukup tinggi maka mampu menangkap radikal bebas, serta kandungan senyawa fitoesterogen yang mampu mengurangi dampak post menstrual. Untuk mengurangi dampak dari pemakaian obat sintetis solusi yang ditawarkan yakni rancangan inovasi baru berbahan pangan lokal yang dapat dijadikan sebagai pangan fungsional bagi wanita yang sudah mengalami masa menopause yakni dengan pembuatan kapsul biji labu kuning (BILAKU). Tahapan penelitian yang dilakukan yakni tahap pengumpulan sampel, tahap ekstraksi sampel, dan tahap pembuatan kapsul. Kapsul biji labu kuning (BILAKU) memiliki kandungan kadar air sebesar maks.5% sehingga dalam kondisi kering bisa dikonsumsi langsung dan praktis disimpan dalam jangka waktu yang lama. Kapsul biji labu kuning (BILAKU) dapat menjadi terobosan baru dari pemanfaatan biji labu kuning untuk mengurangi efek samping dari penggunaan obat-obatan sintetis</em>.</p>Fitria Nadin WulandariKhafifah Aulia WulayalinIlma Amalia
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28513137NARRATIVE REVIEW: POTENSI ORGAN-ON-CHIPS (OOC) SEBAGAI PENGGANTI HEWAN DALAM EVALUASI PRA-KLINIS EFEKTIVITAS DAN TOKSISITAS OBAT
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3698
<p><strong>Abstrak. </strong>Evaluasi pra-klinis perlu dilakukan untuk meminimalisir kegagalan penemuan dan pengembangan obat baru. Pada fase ini calon obat akan diujikan pada hewan eksperimen. Hanya saja hewan eksperimen memiliki keterbatasan untuk meniru sistem yang kompleks dari tubuh manusia. Selain itu penggunaan hewan eksperimen sudah tidak etis untuk mengorbankan hewan demi kepentingan manusia. Oleh karena itu <em>Organ-on-Chips </em>(OOC) dibuat untuk menyediakan subjek pengujian buatan yang menyerupai tubuh manusia dalam setiap aspek. OOC merupakan model sistem mikrofluida humanoid yang menampung sel dan jaringan organ hidup. OOC dapat menghasilkan data efektivitas dan profil toksisitas obat lebih akurat apabila dibandingkan dengan uji konvensional menggunakan hewan eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode <em>narrative review</em> berdasarkan sumber data sekunder. Hasil penelitian ini berupa ulasan etika penggunaan hewan eksperimen dari perspektif agama Islam yang didasarkan pada Alquran dan hadits. Penelitian juga menilik OOC dari segi potensi, fabrikasi, implementasi dan perkembangan riset terkait.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>in vitro-in vivo</em>, kepedulian etika, mikrofluidik, penemuan obat, dan uji pra-klinis.</p> <p> </p> <p><strong>Abstract.</strong> Pre-clinical evaluation needs to be done to minimize the failure of new drug discovery and development. In this phase, the drug candidate will be tested on experimental animals. But experimental animals have limitations to imitate the complex systems of the human body. In addition, the use of experimental animals is unethical to sacrifice animals for the benefit of humans. Therefore Organ-on-Chips (OOC) were created to provide artificial test subjects that resemble the human body in every aspect. OoCs are models of humanoid microfluidic systems that accommodate living cells and tissues. OOC can produce more accurate data effectiveness and drug toxicity profiles when compared to conventional tests using experimental animals. This research is a qualitative research that uses a narrative review method based on secondary data sources. The results of this study are in the form of a review of the ethics of experimental animals from the perspective of Islam, which is based on the Quran and hadith. This research also looks at OOC in terms of potential, fabrication, implementation and development of related research.</p> <p><strong>Keywords</strong><strong>: </strong>in vitro-in vivo, ethical concerns, microfluidic, drug discovery, and pre-clinical trials.</p>Arum HaryatiRara Lammia
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28512430ZUHUD DAN GERAKAN DAKWAH SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI 521-561 H
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3646
<p>The issue of zuhud is a very urgent issue to be discussed, especially in the current era of modernization which has brought negative impacts in all fields, be it education, politics, social, and culture. Therefore, a da'wah movement is needed to minimize these negative impacts. Among the Sufi scholars who are very persistent in carrying out the da'wah movement is Sheikh Abdul Qadir al-Jailani. At a time when there was a lot of damage in his time, Sheikh Abdul Qadir al-Jailani with his asceticism was able to play a good role in the da'wah movement. Therefore, this article will discuss specifically about zuhud and the da'wah movement of Sheikh Abdul Qadir al-Jailani. Through an in-depth and authoritative literature review with a descriptive analysis, it was found that the da'wah movement of Sheikh Abdul Qadir al-Jailani includes three things, namely da'wah in justifying the true meaning of zuhud; da'wah with education and teaching; as well as da’wah with lectures and advice. Thus Sheikh Abdul Qadir al-Jailani is one of the Sufi scholars who integrates the meaning of zuhud with his da'wah movement.</p>Amir Sahidin
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28511723IBNU TAIMIYAH BUKAN SEORANG MUJASSIMAH? TELAAH ATAS AYAT-AYAT TAJSIM
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3715
<p>Perdebatan di kalangan ulama terkait status Ibnu Taimiyah apakah termasuk <em>Ahlussunnah</em> atau bukan masih ramai hingga saat ini. Hal itu dikarenakan terdapat beberapa pemikirannya yang dinilai kontroversi oleh sebagian ulama. Pada waktu yang sama sebagian yang lainnya melihat hal tersebut sebagai bentuk <em>ijtihad</em>, dalam ajaran Islam jika benar akan mendapat dua pahala, dan jika salah mendapatkan satu kebaikan. Diantara yang memasukkannya bersama golongan <em>Ahlussunnah wal Jamaah</em> adalah Ahmad al-Tayyib; Grand Syaikh al-Azhar saat ini, dalam karyanya yang berjudul <em>al-Azhar al-Syarif wa Wahdatu al-Muslimin</em>. Padahal secara kelembagaan al-Azhar yang bermazhab Asy’ari tidak jarang berbeda pandangan dengannya yang menganut mazhab Hambali. Bahkan Mansur Muhammad Mahmud seorang Azhari yang diutus ke Libya secara terang-terangan menulis <em>Ibnu Taimiyah Laisa Salafiyyan</em> (Ibnu Taimiyah Tidak Berpaham Salaf) sebagai judul bukunya. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan pemikiran dan tafsir Ibnu Taimiyah serta muridnya Ibnu al-Qayyim atas ayat-ayat <em>Shifat</em> yang berkaitan dengan <em>Jism</em> (bentuk) Allah SWT, dan dimana Ia berada. Selain pemikiran keduanya, dalam penelitian ini juga disertakan pembelaan al-Kurani (wafat 1101 H), ulama besar Madinah yang bermazhab Asy’ari atas pemikiran keduanya. Diharapkan dengan ditulisnya penelitian ini umat Islam dapat menjadi lebih <em>inshaf</em> dalam menilai Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah.</p>Asrizal Mustofa
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-28511016POTENSI PENGEMBANGAN PENELITIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM NUSANTARA BERBASIS ARSIP DAN MANUSKRIP DIGITAL DI MASA PANDEMI
https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3708
<p>Bangsa Indonesia memiliki warisan khazanah manuskrip dengan genre dan tema pembahasan yang beragam termasuk di bidang keislaman. Sebagai data sejarah, manuskrip serta sumber-sumber sejarah lainnya seperti arsip, penting untuk mengungkap gambaran historis dinamika perkembangan Islam di Nusantara, khususnya di bidang pendidikan. Sayangnya jika dibandingkan penelitian sejarah keislaman tematik di bidang aqidah, fiqih, dan lainnya, tema sejarah pendidikan Islam masih belum banyak dieksplorasi lebih lanjut khususnya oleh kalangan akademisi di bidang pendidikan Islam. Terlebih di masa pandemi, mobilitas yang serba terbatas menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengakses data penelitian yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan penelitian di bidang sejarah pendidikan Islam Nusantara di masa pandemi dengan memanfaatkan sumber-sumber sejarah yang dapat diakses secara digital. Penelitian ini juga mengeksplorasi pentingnya pemanfaatan perspektif pendidikan Islam dalam penelitian sejarah pendidikan Islam di Nusantara. Penelitian kajian pustaka ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan content anlysis sebagai teknik analisis datanya. Penelitian ini menyimpulkan perlunya mendorong penelitian-penelitian sejarah pendidikan Islam Nusantara dengan pendekatan yang integratif-interkonektif lintas disiplin. Guna menghasikan hasil interpretasi sejarah yang lebih komprehensif, selain perspektif pendidikan, peneliti dapat menggunakan data-data sejarah yang relatif jarang diakses di kalangan sarjana pendidikan Islam. Peneliti dapat memanfaatkan akses terbuka secara online atas arsip dan manuskrip yang telah didigitalisasi oleh intitusi seperti Perpusnas RI, DREAMSEA dan British Library. Pemanfaatan e-resources ini tentunya tetap harus berpegang pada prinsip kritis atas validitas data digital yang digunakan, baik dalam hal verifikasi isi data maupun kredibilitas laman penyedia data dengan memperhatikan panduan penggunaan data yang berlaku.</p>Muhammad Nabil Fahmi
Copyright (c) 2023 Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains
2023-02-282023-02-285119