Pengembangan Modul Kimia Berbasis Chemoedutainment (CET) Pada Materi Reaksi Redoks
DOI:
https://doi.org/10.37079/jtcre.v1i1.19Keywords:
Pengembangan, Modul Kimia, Chemo-Edutainment (CET), dan Reaksi RedoksAbstract
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan modul kimia SMA/MA berbasis Chemo-Edutainment (CET) pada materi reaksi redoks, analisis kualitas modul berdasarkan ahli materi, ahli media, dan reviewer, analisis respon peserta didik terhadap modul, dan uji efektivitas modul terhadap hasil belajar kognitif peserta didik berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development yang mengadaptasi model pengembangan 4-D (define, design, develop, dan disseminate) dibatasi pada tahap develop. Penilaian kualitas modul digunakan metode expert judgment. Instrumen yang digunakan yaitu lembar penilaian ahli. Data diperoleh dari skor penilaian kualitas. Teknik analisis data berdasarkan kategorisasi. Sedangkan instrumen respon peserta didik yang digunakan yaitu lembar respon peserta didik. Data diperoleh dari skor respon peserta didik. Teknik analisis data berdasarkan kategorisasi. Uji efektivitas modul dilakukan dengan metode tes kemampuan kognitif. Instrumen yang digunakan yaitu lembar soal tes kemampuan kognitif peserta didik. Data diperoleh dari skor
kemampuan kognitif peserta didik. Teknik analisis data berupa data kuantitatif diubah menjadi data kualitatif dengan persentase ketuntasan tes hasil belajar kognitif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil penelitian pengembangan ini adalah modul kimia SMA/MA berbasis ChemoEdutainment (CET) yang memadukan antara muatan pendidikan dan hiburan melalui permainan edukasi yang menarik pada materi reaksi redoks. Penilaian kualitas modul oleh ahli materi mendapatkan skor 77 dari skor maksimal 85, ahli media mendapatkan skor 84 dari skor maksimal 90, dan reviewer mendapatkan skor rata-rata 112,8 dari skor maksimal 125 dengan kategori kualitas Sangat Baik (SB). Respon peserta didik terhadap modul mendapatkan skor rata-rata 87,5 dari skor maksimal 100 dengan kategori respon Sangat Baik (SB). Efektivitas modul terhadap hasil belajar kognitif menunjukkan 80% peserta didik yang menggunakan modul lulus berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Downloads
References
Almirasari. R., Saputro,S., & Saputro. A.N.C. (2014). “Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia Berbasis Blog Untuk Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur SMA Kelas XI.” Jurnal Pendidikan Kimia. 3 (2): 7-15. Retrieved from https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia/article/view/3343
Ariani. S., Siahaan, J., & Junaidi, E. (2013). “Pengaruh Penggunaan Media Kartu dengan Metode Chemo-Edutainment Terhadap hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 1 Kuripan Tahun Ajaran 2012/2013.” Jurnal Pijar MIPA. 8 (1): 2731.DOI:http://dx.doi.org/10.29303/jpm.v8i1.57
Bukhori, S.B. Compact Disc. Kutubut Tis’ah dan Syarahnya. Hadits No. 67, 2811, 3996, dan 3997.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar). Yogyakarta: Gava Media.
Fitriany. E, & Sukarmin. (2016). “Pengembangan Permainan PAC Chemistry Sebagai Media pembelajaran Materi Pokok Tata Nama Senyawa Kimia.” Unesa Journal of Chemical Education. 5 (1): 42-50.
Hamruni. (2009). Edutainment dalam Pendidikan Islam dan Teori-Teori Pembelajaran Quantum. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo., & Rr. Lis P.S. (2009). Penilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Suryani. D. I., Suhery. T., & Ibrahim. A.R. (2014). “Pengembangan Modul Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas X SMA.” Jurnal Pendidikan Kimia. 1 (1): 18-28. Retrieved from https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jurpenkim/article/view/2380