Ekspansi Israel Atas Yerussalem dalam al-Qur’an: Tinjauan atas penafsiran Q 5: 20-26 dalam Tafsīr al-Sha‘rāwī
DOI:
https://doi.org/10.14421/cq.2021.0101-02Keywords:
Ekspansi, Israel, Yahudi, Yerussalem, Tafsir Sya’rawyAbstract
Artikel bertujuan untuk menemukan konsepsi al-Sha’rāwī tentang ekspansi Israel atas Yerussalem dalam penafsirannya terhadap Q 5: 20-26. Konflik yang berlangsung antara Israel dan Palestina merupakan konflik yang rumit yang argumentasinya mengarah pada persoalan keagamaan. Persoalan ini membutuhkan analisa ilmiah untuk membantah tindakan tidak humanis tersebut, dengan menggunakan penelitian kualitatif (library Research) dengan metode pendekatan analisis kritis-historis, yang terfokus kepada kitab Tafsīr al-Sha’rāwī. Tafsir ini merupakan salah satu tafsir yang mengedepankan aspek bahasa dan kemukjizatan al-Quran dengan mengaktualisasikan penafsirannya dengan kondisi terkini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa klaim historis yang dilakukan Israel untuk mendirikan negara di tanah Palestina merupakan klaim yang tidak berdasar. Al-Qur’an memberikan dasar atas argumentasi tersebut yang dijelaskan dan diungkapkan oleh al-Sha’rāwī. Ketetapan Allah untuk memberikan tanah suci Yerussalem kepada umat Yahudi, dalam al-Qur’an merupakan irādah Tashrī’īyah, bukan irādah kawniyah. Dengan konsep tersebut, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi diperlukan kriteria-kriteria khusus yang bergantung pada keinginan dan kemampuan umat Islam agar mendapatkan wa’du al-akhirah yang merupakan bentuk qadiyah Quraniyah yang belum terbukti secara empiris keseluruhannya.
References
Adiwidjajanto, K. (2016). Sejarah Bangsa Israel Awal dalam Perspektif Tafsir Sejarah Teologi Alkitabiah dan Arkeologi Biblikal. Religió: Jurnal Studi Agama-Agama, 6(1). [CrossRef]
Al-Sha’rāwī, M. M. (1991). Tafsīr al-Sha’rāwī (Vol. 1). Maṭabi’ Akhbār al-Yawm.
Al-Tha’ālabī, ’Abd al-Raḥmān bin Muḥammad. (1418). al-Jawāhir al-Ḥisān fī Tafsīr al-Qur’ān (Vol. 1). Dār Iḥyā’ al-Turāth al-’Arābī.
Al-Zamakhsharī, M. bin ’Umar. (1407). al-Kashshāf ’an Ḥaqāiq Ghawāmiḍ al-Tanzīl (Vol. 1). Dār al-Kitāb al-Arabi.
Al-Zuhaylī, W. (1994). Tafsīr al-Wajīz ’ala Hamish al-Qurān al-Karīm. Dār al-Fikr.
Amal Ichlasul. (2014). Masa Depan Konflik Israel dan Palestina : Diantara Satu Negara atau Dua Negara. 63–76.
Amin, M. M. (2020). Sikap Al-Qur'an Terhadap Yahudi (Jawaban Atas Tuduhan Terhadap Al-Qur’an Anti-Semitis). Qaf: Jurnal Studi al-Qur'an dan Tafsir, 4(1), 125–137. [CrossRef]
Cahya, N. (2019). Rahasia Surat At Tiin: Kajian Sejarah Analisa Geopolitik Menguasai Kota Al Quds. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 15(2), 275–285. [CrossRef]
Jasmi, K. A. (2018a). Bani Israil dan Pengutusan Para Rasul: Surah Al-Baqarah (2: 87-92). Program Budaya Al-Quran.
Jasmi, K. A. (2018b, November 22). Wasiat Allah SWT Kepada Bani Israil: Surah al-Baqarah (2: 40-46). Program Budaya Al-Quran.
Jasmi, K. A. (2019a). Bani Israil dan Ilmu Sihir serta Kisah Harut dan Marut: Surah al-Baqarah (2: 99-103). Program Budaya Al-Quran.
Jasmi, K. A. (2019b). Bani Israil dan Peristiwa Sembelihan Lembu: Surah al-Baqarah (2: 67-74). Program Budaya Al-Quran.
Jasmi, K. A. (2019c, January 24). Bani Israil dan Pengubahan Kitab Taurat: Surah al-Baqarah (2: 75-82). Program Budaya Al-Quran.
Kathīr, I. bin U. bin. (1999). Tafsīr al-Qur’an al-’Aẓīm (Vol. 1). Dār al-Ṭayyibah.
Kusroni. (2020). Shaykh Mutawalli al-Sha’rawi’s Views About Tafsir and I’jaz al-Qur’an: (Descriptive-Analysis Study). ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 21(1), 15–32. [CrossRef]
Mustari, M., & Rahman, M. T. (2012). Pengantar Metode Penelitian. Laksbang Pressindo.
Pasya, H. (2017). Studi Metodologi Tafsir Asy-Sya’rawi. Studia Quranika, 1(2), 145–160. [CrossRef]
Rosyid, M. (2015). Dinamika Perjuangan Muslim di Palestina. FIKRAH, 3(2), 221–248. [CrossRef]
Ruhiat, F., & Akim. (2020). Klaim Sepihak Donald Trump Terhadap Kota Yerusalem Sebagai Ibukota Israel Dalam Perspektif Konstruktivisme. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 16(1), 19–30. [CrossRef]
Satrianingsih, A., & Abidin, Z. (2016). Sejarah Zionisme dan Berdirinya Negara Israel. Jurnal Adabiyah, 16(2), 172–184. [CrossRef]