Urgensi Ma’na-Cum-Maghza di Era Kontemporer: Studi Penafsiran Sahiron Syamsuddin atas Q 5: 51
DOI:
https://doi.org/10.14421/cq.2021.0101-04Keywords:
Hermeneutika, Ma’na-Cum-Maghza, Penafsiran, Kontemporer, PemimpinAbstract
Artikel ini membahas tentang urgensi pendekatan ma’na-cum-maghza di era kontemporer yang digagas oleh Sahiron yang diimplementasikan pada Q 5: 51. Kehadiran pendekatan ini sebagai alternatif baru dalam penafsiran kontekstual mengalami perdebatan tentang keabsahannya. Untuk melakukan pengujian terhadap kontribusi pedekatan ini dalam penyelesaian problem aktual yang menjadi dasar dari keberadaan tafsir kontektual, maka penelitian ini menggunakan metode content analysis dengan jenis penelitian studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat tiga sumbangsih yang diberikan oleh pendekatan ma’na-cum-maghza. Pertama, dalam wilayah metodis, penelitian ini memberikan penyempurnaan terhadap konsep tafsir kontekstual sebelumnya dengan memberikan makna kontekstual terhadap setiap jenis ayat, tanpa membatasi pada ayat hukum saja. Kedua, dalam wilayah fungsi interpretasi, pendekatan ini memberikan kontribusi langsung atas petunjuk al-Qur’an sebagai landasan dalam mengatasi problematika aktual yang dihadapi masyarakat muslim, khusunya di Indonesia. Ketiga, dalam wilayah pengembangan kajian al-Qur’an, pendekatan ini memberikan alternatif metode baru dalam memahami ayat secara aktual yang dihasilkan dari kekurangan dari metode sebelumnya, sehingga dinamika dalam kajian al-Qur’an terus berkembang. Keberadaan pendekatan ma’na-cum-maghza dengan demikian menjadi pelengkap dan penyempurna metode penafsiran kontekstual yang memiliki sumbangsih besar dalam memahami al-Qur’an yang relevan dengan perkembangan dan problematika masyarakat kontemporer.
References
Adan, H. Y. (2017). Riwayat Turunnya Larangan Memilih Pemimpin Kafir. hidayatullah.com. [website]
Ahmad, S. (2014). Urgensi Al-Wujûh Wa Al-Nazhâ ’ir Dalam Al-Quran. MADANIA: Jurnal Kajian Keislaman, 18(1), 109–118.
Al-Bukhāri, M. bin I. (1407). Ṣaḥīḥ al-Bukhārī (Vol. 8). Dār al-Shu’ub.
Al-Dhahabī, M. H. (2007). al-Tafsīr wa al-Mufassirūn (Vol. 1). Maktabah Wahbah.
Al-Qaṭṭān, M. K. (1973). Mabāhith fī Ulūm al-Qur’an. Manshūrāt al-’Aṣr al-Ḥadīth.
Alwi HS, M. (2017). Dewasa dalam Bingkai Otoritas Teks ; Sebuah Wacana dalam Mengatasi Perbedaan Penafsiran al-Qur ’ an. Millatī, Journal of Islamic Studies and Humanities, 2(1), 1–19. [CrossRef]
Amin, M. (2013). Kontribusi Tafsir Kontemporer Dalam Menjawab Persoalan Ummat. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 15(1), 1–12. [CrossRef]
Amir, A. M. (2019). Reinterpretation of QS al-A‘raf (7): 11-25 on Hoax: Hermeneutics Study of Ma‘na Cum Maghza. Jurnal Ushuluddin, 27(2), 11–25. [CrossRef]
Amir, A. M., & Hamzah, G. (2019). Dinamika dan Terapan Metodologi Tafsir Kontekstual (Kajian Hermeneutika Ma’na-cum-Maghza terhadap Penafsiran QS. Al-Ma’un/107). Al Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 14(1), 1–17.
Chaer, H., & Rasyad, A. (2019). Hermeneutika Al-Qur’an Suroh Al-Isro’ Ayat 1 Sebuah Tinjauan Kosmologi. PALAPA : Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 7(1), 66–98. [CrossRef]
Darmawan, D. (2020). Perspektif Al-Quran Dalam Menjaga Harmonisasi Dan Toleransi Dari Berita Bohong (Hoax) Di Media Sosial. PROSIDING SEMINAR NASIONAL LKK, 1(1).
Dozan, W., & Turmudzi, M. (2019). Konsep Hermeneutika Sebagai Metodologi Interpretasi Teks Al- Qur’an. MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 4(2), 205–219. [CrossRef]
Fadilah, A. (2019). Ma’na-Cum-Maghza Sebagai Pendekatan Kontekstual dalam Perkembangan Wacana Hermeneutika Alquran di Indonesia. Journal of Qur’ᾱn and Hadῑth Studies, 8(1), 1–17.
Faris, S. (2018). Metode Takwil Nasr Hamid Abu Zaid ( Studi Atas Potensi Tafsir Esoterik Dalam Merespon Problem Tafsir Era Modern ). Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 17(1), 1–28. [CrossRef]
Faruki, A. (2019). Respon Pemikir Muslim Konservatif Terhadap Penggunaan Teori Hermeneutika Dalam Tafsir Al- Qur’an (pp. 1–145). Tesis - UIN Sunan Ampel Surabaya.
Fateh, M. (2010). Hermeneutika Sahrur:(Metode Alternatif Interpretasi Teks-Teks Keagamaan). RELIGIA, 13(1), 1–22.
Firdausiyah, U. W. (2019). Metodologi Tafsir Modern-Kontemporer di Indonesia. Islamika Inside: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 5(2), 264–291.
Habibi, M. D. (2019). Penafsiran Dalil Radikalisme Dan Terorisme Di Indonesia Interpretasi Ma’na-Cum-Maghza Terhadap Kata Fitnah Dalam Alquran Surat Al-Baqarah : 190-. JURNAL AQLAM – Journal of Islam and Plurality, 4(1), 190–193.
Hanafi, H. (2001). Hermeneutika Al Quran? (Y. Wahyudi (trans.)). Pesantren Nawasea Press.
Haris, I. A., Budiman, B., Hidayat, A., & Malik, I. (2020). Struktur ilmu sosial berbasis wahyu: Melacak akar aksiomatik ilmu sosial Islam. Digital Library UIN Sunan Gunung Djati.
Hasyim. (2017). Hukum Memilih Pemimpin Kafir. Serambi Indonesia. https://aceh.tribunnews.com/2017/04/19/hukum-memilih-pemimpin-kafir
Imam, K. (2016). Relevansi Hermeneutika Jorge J. E. Gracia Dengan Kaidah-Kaidah Penafsiran Al-Qur’an. ESENSIA, 17(2), 251–264.
Kuswanto, W. (2019). Antara Tafsir dan Hermeneutika. CENDEKIA Jaya, 1(1), 63–71.
Malula, M. (2019). Ma’na Cum Maghza Sebagai Metode Dalam Kontekstualisasi Hadis Musykil (Telaah Pemikiran Dan Aplikasi Hermeneutika Sahiron Syamsuddin. Citra Ilmu, 15(edisi 29), 29–38.
merdeka.com. (n.d.). Kasus Penistaan Agama oleh Ahok hingga dibui 2 Tahun. Retrieved 19 July 2020, from [website]
Nurkhalis. (2016). Urgensi Pendekatan Hermeneutik Dalam Memahami Agama Perspektif Hasan Hanafi. Pascasarjana UIN Sumatera Utara.
Nurmahni, & Irsyadunnas. (2020). Rekonstruksi Tafsir Al-Qur’an Kontemporer (Studi Analisis Sumber Dan Metode Tafsir). SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 22(April), 21–36.
Parninsih, I., & Alwi HS, M. (2020). Pendekatan Ma‘Na-Cum-Magza Atas Kata Ahl (An-Nisa’/4: 58) Dan Relevansinya Dalam Konteks Penafsir Di Indonesia Kontemporer. Suhuf, 13(1), 103–122.
Permana, S. (2018). Konsep pengentasan problem kemiskinan dalam Alquran menurut Hassan Hanafi dalam karyanya Al-Din wa Al-Tsaurah: Studi penafsiran Hassan Hanafi terhadap ayat-ayat problem sosial dalam karyanya Al-Din wa Al-Tsaurah. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Riḍā, M. R. (1990). Tafsīr al-Mannār (Vol. 2). al-Hay’ah al-Miṣriyah al-’Ammah li al-Kitāb.
Robikah, S. (2020). Reinterpretasi Kata Jilbab Dan Khimar Dalam Al-Quran; Pendekatan Ma’na Cum Maghza Sahiron Syamsuddin. Ijougs, 1(1).
Rozi, A. F., & Rokhmah, N. (2019). Tafsir Klasik: Analisis Terhadap Kitab Tafsir Era Klasik. KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin, 9(2), 33–58. [CrossRef]
Sawitri, A. A. (2017). Saksi Ahli Tafsir UIN: Ahok Kritik Politikus yang Pakai Al-Maidah - Nasional Tempo.co. tempo.co. [website]
Setiawan, A. (2016a). Hermeneutika al-Qur’an “Mazhab Yogya” (Telaah atas Teori Ma’na-Cum-Maghza dalam Penafsiran Al-Qur’an ). Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 17(1), 69–96.
Setiawan, A. (2016b). Studi Kritis atas Teori Ma’na-cum-Maghza dalam Penafsiran al-Qur’an. Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 14(2). [CrossRef]
Shihab, M. Q. (2019). Al-Maidah 51: Satu Firman Beragam Penafsiran. Lentera Hati Group.
Simanjuntak, B. A., & Sosrodiharjo, S. (2014). Metode Penelitian Sosial (Edisi Revisi). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukron, M. (2016). Kajian Hermeneutika Dalam ‘Ulum Al- Qur’an. Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur‟an Dan Tafsir, 1(2), 91–98. [CrossRef]
Syachrofi, M. (2018). Signifikansi Hadis-Hadis Memanah Dalam Tinjauan Teori Ma’na-Cum-Maghza. Jurnal Living Hadis, 3(2), 235–257.
Syamsuddin, S. (2019). Dimensi Tekstual dan Konvensional Al-Qur’an - YouTube. RDK UGM - Youtube. [YouTube]
Syamsuddin, S. (2020a). Pendekatan Ma‘nā-cum-Maghzā atas Al-Qur’an dan Hadis: Menjawab Problematika Sosial Keagamaan di Era Kontemporer. Lembaga Ladang Kata.
Syamsuddin, S. (2020b). Wawancara.
Syamsuddin, S. (2018). Ma‘Na-Cum-Maghza Approach To The Qur’an: Interpretation Of Q. 5:51. International Conference on Qur’an and Hadith Studies (ICQHS 2017), 137, 131–136.
Tilawati, A., & Kamala, A. E. (2020). Syura dan Demokrasi Perspektif Hermeneutika Abdullah Saeed: Relevansinya dengan Demokrasi di Indonesia. JURNAL SOPHIST, 2(1), 38–60.
Warisno, A. (2019). Kajian Hermeneutika dalam Ilmu Al-Qur’an. RI’AYAH, 4(1), 112–120.
Wathani, S. (2017). Hermeneutika Jorge J E Gracia Sebagai Alternatif Teori Penafsiran Tekstual Al-Quran. Al-A’rof: Jurnal Pemikiran Islam Dan Ilsafat, 14(2), 193–217. [CrossRef]
Wendry, N. (2016). Urgensi Kaedah Tafsir Dalam Penafsiran Al-Qur’an. Jurnal Ulunnuha, 6(2), 23–30.
Wijaya, A. (2011). Hermeneutika Al-Qur’an: Memburu Pesan Manusiawi Dalam Al-Qur’an. Ulumuna, 15(2). [CrossRef]
Zaenudin. (2020). Analisis Hermeneutika Dan Tekstualisme Al-Qur’an (Dari Klasik hingga Kontemporer). Al-Afkar, Journal for Islamic Studies, 3(1), 137–163.
Zamroni, M. (2016). Penafsiran Kontrak Dalam Perspektif Hermeneutik. Yuridika, 31(3), 521–543.
Zulaiha, E. (2017). Tafsir Kontemporer : Metodologi , Paradigma dan Standar Validitasnya. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(1), 81–94. [CrossRef]
Zulyadain. (2018). Metodologi Tafsir Kontemporer (Studi Komparasi Atas Pemikiran Fazlur Rahman Dan Muhammad Syahrur). El-’Umdah Jurnal Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, 1(2), 198–219. [CrossRef]