Justifikasi Aliran dan Paham Ahmadiyah dan Al-Qiyadah Al-Islamiyah

Menilik Argumentasi QS. Al Ahzab (33): 40, QS. Al-An’am (6):153 dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Authors

  • Siti Khodijah Nurul Aula UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/cq.v1i1.3805

Keywords:

Al-Qur’an, Ahmadiyah, Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Kafir, dan Minoritas

Abstract

Artikel ini bertujuan memaparkan beberapa argumentasi Majlis Ulama Indonesia (MUI) terhadap penolakan keberadaan kelompok minoritas muslim Ahmadiyah dan Al-Qiyadah Al-Islamiyah di Indonesia. Sebagai kelompok minoritas muslim, keberadaan Ahmadiyah dan Al-Qiyadah Al-Islamiyah seringkali mendapatkan penolakan khususnya pasca keluarnya fatwa MUI Nomor: MUI 11/MUNAS VII/MUI/15/2005 dan Nomor: 04 Tahun 2007. Penolakan terhadap kelompok minoritas berbentuk dua penolakan secara ide-gagasan dan penolakan terafiliasi dalam tindakan kekerasan. Salah satu dalil utama yang digunakan dalam menolak aliran dan paham dari Ahmadiyah bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dalam QS. Al Ahzab (33): 40 dan QS. Al-An’am (6):153, yang juga menjadi salah satu landasan penolakan terhadap kelompok muslim Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang dianggap meyakini adanya Nabi setelah Nabi Muhammad. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik intrareligious dari Raimundo Panikar, dengan indikator utama meliputi: self criticism, menjauhkan truth claim, dan agape. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama, menggambarkan bahwa QS. Al Ahzab (33): 40 dan QS. Al-An’am (6):153 menjadi landasan utama dalam menolak keberadaan Ahmadiyah dan Al-Qiyadah Al-Islamiyah di Indonesia, walaupun terdapat ayat dan hadis lain sebagai landasan naqli dalam memberikan fatwa “sesat dan kafir” kepada kelompok tersebut. Kedua, Keberadaan fatwa belum mempertimbangkan semangat dari intrareligious, berbagai dampak kehadiran fatwa belum mendapatkan perhatian dari MUI. Sehingga yang terjadi adalah berbagai bentuk persekusi dan diskriminasi, realitas yang jauh dari tujuan nash Al-Qur’an yang mengedepankan prinsip perdamaian dan kesatuan.

Abstract viewed: 331 times | PDF downloaded = 275 times

References

Abidin, A. Z., & Aziz, T. (2018). JAVANES INTERPRETATION OF MODERNISM: Contribution of Tafsir Al-Ibriz on Moderate Understanding in Sharia and Mu’amalah. Justicia Islamica, 15(2), 239–262. https://doi.org/10.21154/JUSTICIA.V15I2.1462

Aula, S. K. N. (2019). Lembaran Akomodasi dan Intoleransi: Relasi Antar Iman dalam Literatur Keislaman di Indonesia. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, 2(2), 323. https://doi.org/10.14421/panangkaran.2018.0202-10

Aula, S. K. N. (2020). Peran Tokoh Agama Dalam Memutus Rantai Pandemi Covid-19 Di Media Online Indonesia. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 3(1), 125–148.

Aula, S. K. N. (2021). Potret Diskriminasi Terhadap Kelompok Minoritas Ahmadiyah di Media Online | Nurul Aula | Religi: Jurnal Studi Agama-agama. RELIGI:Jurnal Studi Agama Agama. https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Religi/article/view/3159/1980

Aziz, T., & Abidin, A. Z. (2017). TAFSIR MODERAT KONSEP JIHAD DALAM PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 5(2), 461–484. https://doi.org/10.21274/KONTEM.2017.5.2.461-484

Darmadi, D. (2013). View of The Meccan Fatwas and The Globalized Discourse of Exclusion: The Case of Anti-Ahmadiyah Movements In Indonesia. HERITAGE OF NUSANTARA. https://heritage.kemenag.go.id/index.php/heritage/article/view/101/137

Dinata, M. R. (2012). Konsep Toleransi Beragama Dalam Tafsir Al-Qur’an Tematik Karya Tim Departemen Agama Republik Indonesia. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 13(1), 85–108. https://doi.org/10.14421/ESENSIA.V13I1.723

Fattah, A. (2020). Tafsir Tematik Islam Moderat Perspektif Al-Quran. MAGHZA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 5(2), 156–172. https://doi.org/10.24090/MAGHZA.V5I2.3125

Fauziah, W., & Miski, M. (2019). AL-QURAN DALAM DISKURSUS TOLERANSI BERAGAMA DI INDONESIA. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 18(2), 125–152. https://doi.org/10.30631/TJD.V18I2.94

Ghozali, M., & Ahmad Rizal, D. (2021). TAFSIR KONTEKSTUAL ATAS MODERASI DALAM AL-QUR’AN: SEBUAH KONSEP RELASI KEMANUSIAAN. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 17(1), 31–44. https://doi.org/10.23971/JSAM.V17I1.2717

Hamzah, M. M. (2017). PERAN DAN PENGARUH FATWA MUI DALAM ARUS TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA. Millah: Jurnal Studi Agama, XVII(1), 127–154. https://doi.org/10.20885/MILLAH.VOL17.ISS1.ART7

Hidayat, R., & Kadzim, M. Al. (2022). REAKTUALISASI TOLERANSI BERAGAMA SURAH AL-KAFIRUN. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 21(1), 26–52. https://doi.org/10.30631/TJD.V21I1.232

Jannah, M., & Sholeh, M. J. (2021). KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERBICARA DALAM BINGKAI KAJIAN TAFSIR NUSANTARA. REVELATIA: Jurnal Ilmu Al-Qur’`an Dan Tafsir, 2(1), 48–58. https://doi.org/10.19105/REVELATIA.V2I1.4366

Majelis Ulama Indonesia. (2005). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 11/MUNAS VII/MUI/15/2005 tentang Aliran Ahmadiyah. 101–105.

Majelis Ulama Indonesia. (2007). FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 04 Tahun 2007 Tentang ALIRAN AL-QIYADAH AL-ISLAMIYAH. Himpunan Fatwa MUI, 1–5.

Muslimin, I. (2006). TAFSIR SEMANTIK TERHADAP SURAT AL-KAFIRUN. LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 1(2). https://doi.org/10.18860/LING.V1I2.550

Nasution, K. (2008). Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): On Ahmadiyah. Millah: Jurnal Studi Agama. https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/351

Nur, A. (2015). KONSEP WASATHIYAH DALAM AL-QURAN; (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AL-TAHRÎR WA AT-TANWÎR DAN AISAR AT-TAFÂSÎR). Jurnal An-Nur. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Annur/article/view/2062

Prastyo, T. B., & Fikra, H. (2022). Analisis Wacana Islam Moderat: Kajian Tafsir Lisan Perspektif Gus Ahmad Bahauddin Nursalim. Matan : Journal of Islam and Muslim Society, 4(1), 56–66. https://doi.org/10.20884/1.MATAN.2022.4.1.5197

Ropi, I. (2010). Islamism, Government Regulation, and the Ahmadiyah Controversies in Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 48(2), 281. https://doi.org/10.14421/AJIS.2010.482.281-320

Sajari, D. (2015). FATWA MUI TENTANG ALIRAN SESAT DI INDONESIA (1976-2010). MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 39(1), 44–62. https://doi.org/10.30821/MIQOT.V39I1.38

Sidqi, I., & Witro, D. (2020). KEDUDUKAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN NASIONAL: STUDI IMPLIKASI FATWA TERHADAP MASYARAKAT. Nizham Journal of Islamic Studies, 8(01), 20–31. https://doi.org/10.32332/NIZHAM.V8I01.2103

Sumbulah, U. (2014). ALIRAN SESAT DAN GERAKAN BARU KEAGAMAAN (Perspektif UU PNPS No. 1 Tahun 1965 dan Hak Asasi Manusia). Journal De Jure, 6(2), 157–165. https://doi.org/10.18860/J-FSH.V6I2.3209

Usman, D. H., & Fath, A. F. (2020). Pembentukan karakter religius perspektif Surat Al-Kafirun. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/JPLS/article/view/3636/2022

Downloads

Published

2021-06-25

Issue

Section

Articles