Konstruksi Puasa Waqi'ah

Authors

  • Muhammad Anwar Idris Institut Agama Islam Negeri Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/livinghadis.2020.2168

Keywords:

Construction, Pesantren an-Nur 1, Tradition, Waqi'ah Fasting, Living Hadith,

Abstract

Fasting is divided into at least two groups, namely required fasting and non-required fasting. The only fast that is required in Islam is fasting during Ramadan. In addition to fasting on Mondays and Thursdays, there is one type of fasting done at Pondok Pesantren an- Nur 1, Bululawang, Malang, East Java, which is interesting. Motivation, method of implementation, history, transmission- transformation of Waqi'ah fasting are special and far different from other non-required fasts. The interview, observation, documentation, and utilization of the living hadith approach used in this study, is able to uncover the fact that this fast is a "unique" fast that is only found in Pondok Pesantren an Nur and places the kiai of the pondok pesantren as an agent who has a major role in the formation of this Waqi'ah fasting tradition. This fast originates from the transformation and construction of the benefit of surah al-Waqiah. The fasting which is carried out for seven consecutive days needs to be done together with the dhikr and read the surah al-Waqiah. Waqi’ah fasting must obtain permission from the kiai (ijazah). As the hadith is used as the basis for the implementation of this fast, the purpose of the implementation of this fast is none other than to get great fortune.

Abstract viewed: 1344 times | PDF downloaded = 3559 times KONSTRUKSI PUASA WAQI’AH downloaded = 0 times

References

A’dlom, Syamsul. (2014). "Kiprah KH. Hasyim Asy'ari dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam." Jurnal Pusaka, Vol. 14.

Hasan, Nor. (2017) “Makna dan Fungsi Tradisi Samman.” Ibda’ Jurnal Kebudayaan Islam, 15 (1).

Jahri, Arifien. (2012. Shaum Chemistry. Jakarta: Amzah.

Karomi, Ahmad. (2018). “Puasa Senin dan Kamis: Sebuah Telaah Ma’anil Hadith.” Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1 (1).

Mashar, Aly. (2016) “Genealogi dan Penyebarah Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah di Jawa.” Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, 13 (2).

Meolong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Muhsin, Masrukhin. (2015) “Memahami Hadis Nabi dalam Konteks Kekinian:” Jurnal Holistic al-hadis, 1(1).

Pasmadi, Achmad Kurniawan. (2015) “Konsep Rezeki dalam al-Qur'an.” Jurnal Dikdatika Islam, 6 (2).

Qudsy, Saifuddin Zuhri, Mahfudz Masduki, and Indal Abror. (2017) “Puasa Senin Kamis di Kampung Pekaten". Paper Presented at Annual Confrences for Muslim Scholars Kopertais Wilayah IV Surabaya.

Rafi’i, M. I., & Qudsy S. Z. (2020). Transmisi, Sanad Keilmuan, dan Resepsi Hadis Puasa Dalā’il al-Khayrāt . Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith, 10(1), 1-26. https://doi.org/10.15642/mutawatir.2020.10.1.1-26

Rahmawati, Ana Trisya. (2017) “Pola Komunikasi Santri terhadap Kiai: Studi atas Alumni Pondok Modern dan Alumni Pondok Salaf.” Academica, 1 (1).

Rijal Amin, Wildan. (2017) “Kupatan, Tradisi Untuk Melestarikan Ajaran Bersedekah, Memperkuat Tali Silaturahmi, dan Memuliakan Tamu. Al-A’raf. 14 (2).

Suryadilaga, Muhammad Alfatih. (2007). Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Teras.

___. (2016). “Zikir Memakai Biji Tasbih dalam Perspektif Living Hadis.” Dialog Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan, 39 (1).

Sustyorini, Emalia Nova. 2009). “Mantra Tata RIas Kemanten Di Kabupaten Lamongan” Jurnal Teknika, 1(1).

Syafaah, Aah. (2017). “Menelusuri dan Jejak KH. Kholil Al Bangkalani.” Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 5(1).

Syarbini, Amirulloh, and Sumantri Jamhari. (2012).

Dahsyatnyan Puasa Wajib Dan Sunah. Jakarta: Qultum Media.

Wahidi, Ridhoul. (2013). “Hidup Akrab Dengan Al-Qur’an; Kajian Living Qur’an Dan Living Hadis Pada Masyarakat Indragiri Hilir Riau.” Turasi: Jurnal Penelitian & pengabdian, 1 (2).

Zuhayly, Wahbah. (2005). Puasa dan I’tikaf. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Internet

https://www.nu.or.id/post/read/52691/kiai-romly-tamim-penyusun-doa-istighotsah, diakses pada 20 Maret

https://www.nu.or.id/post/read/67559/hadratussyekh-bukan-gelar-sembarangan. diakses pada 20 Maret 2020

https://www.youtube.com/watch?v=tKz7PShmLLw. Diakses pada 17 Maret 2020

Wawancara

Wawancara di Pondok Pesantren an Nur 1 Bululawang Malang, di Bululawang pada 7 Maret 2020

Wawancara dengan Husain Ali (30 tahun) Alumni Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang, di Bululawang pada 17 Maret 2020

Wawancara dengan Imadul Milal (23 tahun) santri Pondok Pesantren An-Nur

Wawancara dengan Syaiful Anwar (25 tahun) santri Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang, di Bululawang pada 5 Maret 2020

Wawancara dengan Ustadz Hendi Mahsulam (35 tahun) salah satu Ustadz Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang, di Bululawang pada 14 Maret 2020

Wawancara dengan Ustadz Nastainul Khoiri (30 tahun) salah satu Ustadz Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang, di Bululawang pada 1 Maret 2020

Downloads

Published

2020-05-14

Issue

Section

Articles