SHAMBHALA; MITOS ABADI SPIRITUALITAS BUDDHA MAHAYANA DI TIBET

Main Article Content

Ali Ilham Almujaddidy

Abstract

Dewasa ini, agama sebagai sebuah konstitusi mulai ditinggalkan, sedangkan spiritualitas sudah mulai maju karena lebih meyakinkan. Di Barat, Buddha tumbuh dan berkembang layaknya tanaman. Ajaran-ajaran spiritualitas Bud-dha sudah mulai dipakai oleh berbagai kalangan dari berbagai latar belakang agama. Hingga akhirnya semangat beragama tidak lagi terbatas oleh dogma komunitas dan lebih pada penjelajahan spiritual individu. Barat dikenal dengan rasionalitasnya, sedangkan Timur dikenal dengan kearifan spiritualnya. Jauh sebelum Buddha berkembang di Barat, Timur telah menunjukkan pesonanya terhadap dunia. Pesona kearifan itu muncul dari arah Gunung Himalaya di sebuah negeri yang tersembunyi di balik bayang-bayang China. Tibet adalah sebuah negara dengan karakter spiritual yang unik. Magnet spiritualnya bahkan menarik simpati orang-orang yang memiliki pengaruh besar, dari masa Genghis
Khan sampai Adolf Hitler. Mereka merasa terpanggil untuk mencari sebuah surga dunia yang terlanjur menjadi utopia spiritual, surga itu disebut dengan Shambhala.
Shambhala  sebagai spiritualitas tertinggi umat Buddha Mahyana di Tibet
memiliki visi spiritual berupa keinginan untuk mempertahankan etika-etika manusia, sekaligus mencari kebebasan sepenuhnya kepada setiap orang. Pada dasarnya, konsep ajaran spiritual Shambhala sepenuhnya terdapat dalam teks Kalachakra Tantra, sebuah kitab yang memiliki ajaran paling tinggi, esoteris dan sulit dimengerti. Oleh karena itu, Shambhala akan bisa dicapai hanya dengan laku meditasi Kalachakra  secara intensif. Shambhala  sebagai ajaran spiritualitas terting gi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap umat Buddha Mahayana di Tibet. Adapun Kalachakra Tantra memainkan peranan penting dalam pembentukan ajaran spiritualitas yang terdapat dalam Shambhala. Uraiannya menyebutkan bahwa Shambhala merupakan ajaran yang paling penting yang harus dipraktekkan oleh umat Buddha Tibet khususnya. Hal ini bukan karena Shambhala lebih unik daripada yang lain, melainkan karena ajaran spiritualitas Shambhala sangat vital dan diberikan untuk titisan keduniaan yang bisa diaplikasikan di bawah semua kondisi manusia. Oleh karena itu, filsafat perenial sebagai cermin spiritual  Shambhala  dibutuhkan untuk membangun kesadaran esoteris dalam setiap dimensi kehidupan manusia, yang bangunan pemikirannya mencerminkan pengetahuan yang mensucikan dan mencerahkan bagi peningkatan spiritualitas, sehingga dapat dengan mudah menghayati makna substansi agama yang sebenarnya.

Article Details

Section
Articles

References

A.F. Thurman, Robert. The Tibetan Book of the Dead; Liberation Through Under-standing in the Beetwen, New Delhi: HarperCollins Publisher, 2005.

A.Wiseman, James. Spirituality and Mysticism; A Global View, New York: Orbis Books, 2006.

Abdurrahman, “Agama Buddha” dalam A. Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988.

Agung, Ahmad. “Pesan-Pesan Moral Dalam Novel Shambala Karya Anand

Krishna (Ditinjau dari perspektif moralitas Islam),” Skripsi Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006.

Almirzanah, Syafa’atun. When Mystic Masters Meet; Paradigma Baru dalam Relasi Umat Kristiani-Muslim, Jakarta: Gramedia, 2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Armstrong, Karen. Masa Depan Tuhan terj. Yuliani Liputo, Bandung: Mizan,

Sejarah Tuhan terj. Zaimul Am, Bandung: Mizan, 2011.

Arweck, Elisabeth. Researching New Religious Movements: Response and Redifinitions, New York: Routledge, 2006.

Asy’arie, Musa. Islam; Keseimbangan Rasionalitas, Moralitas, dan Spiritualitas, Yogyakarta: LESFI, 2005.

Bakker, Anton dan Ahmad Charris Zubair. Metodologi Penelitian Filsafat,

Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Berzin, Alexander. “Penyajian Kalachakra tentang Nabi-Nabi Para Penyerbu

Non-India” dalam www.berzinarchieves.com, diakses tanggal 27 Mei 2013.

“Perang Suci dalam Agama Buddha dan Islam: Mitos Shambhala”,

dalam www.berzinarchieves.org, diakses tanggal 27 Mei 2013.

Bowker, John. The Oxford Dictionary of World Religions, Oxford University

Press, 1997.

Budha, Ken. Shangri-La, The Hidden City, Jakarta: Dol-phin, 2011.

Capra, Fritjof. The Turning Point; Science, Society, and the Rising Culture, New York: Bantam Books, 1983.

Cawthrone, Nigel. Gereja Setan; The Church of Satan, Aliran-Aliran Sesat dalam Agama Kristiani terj. Lucky, Yogyakarta: Planet Buku, 2009.

Cittagutto, Bhikku. “Sejarah Perkembangan Agama Buddha” dalam Wiwin

Siti Aminah (dkk.), (ed.), Sejarah, Teologi dan Etika Agama-Agama, Yogyakarta: Interfidei, 2003.

Connolly, Peter (ed.). Aneka Pendekatan Studi Agama terj. Imam Khoiri, Yogyakarta: LKIS, 2011.

Creswell, John W. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed terj. Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

D. Bilhartz, Terry. Sacred Words; A Source Book on the Great Religions of the World, New York: McGraw-Hill, 2006.

D. Du Bois, Joleen. “A Sunday Talk Shambhala”, Meditation Monthly Interna-tional, XXII, April/Mei 2005.

Daya, Burhanuddin. Agama Dialogis; Merenda Dialektika Idealita dan Realita Hubungan Antaragama, Yogyakarta: Mataram-Minang Lintas Budaya, 2004.

Dmitrieva, Victoria. “The Legend of Shambhala”, A Thesis Submitted to the

Faculty of Graduate Studies and Research, McGill University, Canada, 1997.

George Caldwell, Joseph. “On Edward Bulwer-Lytton: Agharta, Shambhala,

Vril and the Occult Roots of N azi Power,” dalam www.foundationwebsite.org., diakses tanggal 27 Mei 2013.

Haneraaff, Wouter J. New Age Religion & Western Culture, Esotericism in the Mir-ror of Seculer Thought, New York: Bantam Book, 1996.

Hidayat, Komaruddin dan Muhammad Wahyuni Nafis. Agama Masa Depan

Perspektif Filsafat Perennial, Jakarta: Gramedia, 2003.

Hidayat, Komaruddin. “Membangun Teologi Dialogis dan Inklusivistik” dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus AF (ed.) Passing Over;

Melintasi Batas Agama, Jakarta: Gramedia Bekerjasama dengan

Yayasan Wakaf Paramadina, 1998.

Hilton, James. The Lost Horizon, New York: Macmillan, 1933.

Hossein Nasr, Sayyed. “Tentang Tradisi”, dalam AN. Permata (ed.), Perennialisme: Melacak Jejak Filsafat Abadi, Yogyakarta: Tiara Wacana,

Hultgard, Anders. “Ekstase dan Penglihatan Spiritual” dalam Nils G. Holm

(ed.), Berjumpa Tuhan; Studi Tentang Ekstase Agama, Yogyakarta: Fajar

Pustaka, 2002.

Inayat Khan, Hazrat. Kehidupan Spiritual; Tiga Esai Klasik Tentang Kehidupan Ruhani terj. Imron Rosjadi, Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002.

James, William. Perjumpaan dengan Tuhan; Ragam Pengalaman Religius Manusia terj. Gunawan Admiranto, Bandung: Mizan, 2004.

Jeffrey, Jason. “Mystery of Shambhala”, New Dawn Magazine, Mei-Juni 2002.

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: UIN Maliki Press, 2008. Kaskus, “Misteri Teori Hollow Earth (Kehidupan di

dalam Perut Bumi)”, dalam www.kaskus.co.id, diakses tanggal 05

Juni 2013.

Keene, Michael. Agama Agama Dunia terj. F.A. Soeprapto, Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Krishna, Anand. Shambala; Fajar Pencerahan di Lembah Kesadaran,

Jakarta: Gramedia, 2005.

Shangri-La; Mencecap Sorga di Dunia, Jakarta: Gramedia, 2005.

M. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, Jakarta: PT Golden

Trayon Press, 2004.

Machasin, Islam Dinamis Islam Harmonis; Lokalitas Pluralisme Terorisme ,

Yogyakarta: LKiS, 2012.

Mansur, Sufa’at. Agama-Agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Munawar Rahman, Budhy. “Pengantar” dalam Komaruddin Hidayat dan Muhammad Wahyuni Nafis, Agama Masa Depan Perspektif Filsafat

Perennial, Jakarta: Gramedia, 2003.

Murata, Sachiko dan William C. Chittick, The Vision of Islam terj. Suharsono, Yogyakarta: Suluh Press, 2005.

Naim, Ngainun. Teologi Kerukunan; Mencari Titik Temu dalam Keragaman,

Yogyakarta: Teras, 2011.

Noer, Kautsar Azhari. “Passing Over: Memperkaya Pengalaman Keagamaan” dalam Komaruddina Hidayat dan Ahmad Gaus AF (ed.), Passing Over Melintasi Batas Agama. Jakarta: Gramedia Bekerja Sama dengan Yayasan Wakaf Paramadina, 2001.

Oldmeadow, Harry. Frithjof Schuon and the Perennial Philosophy, Indiana: World Wisdom, 2010.

Oren Fitzgerald, Michael. Frithjof Schuon; Messenger of the Perennial Philosophy, Indiana: World Wisdom, 2010.

Ossendowski, Ferdinand. Beast, Men and Gods dalam www.gutenberg.org,

diakses tanggal 27 Mei 2013.

Papelin SL, “Agharta Kerajaan Bawah Tanah yang Misterius”, dalam papelinromance.blogspot.com”, diakses tanggal 27 mei 2013.

Wikipedia the free encyclopedia, “Kalacakra” dalam www.wikipedia.com,

diakses tanggal 01 Mei 13.

Powers, John. Introduction to Tibetan Buddhism, New York: Snow Lion Publications, 2007.

Prama, Gede. “Masa Depan Agama-Agama: Mengalami

Kepunahan atau Memfasilitasi Pencerahan” dalam Indro Suprobo (ed.), Spiritualitas Agama-Agama untuk Keadilan dan Perdamaian, Yogyakarta: Interfidei, 2011.

Redfield, James. The Celestine Prophecy terj. Alfons Taryadi, Jakarta: Gramedia, 2013.

The Celestine Vision terj. Rosemary Kesauly, Jakarta: Gramedia, 2013.

The Secret of Shambhala terj. Alfons Taryadi, Jakarta: Gramedia, 2013.

The Tenth Insight terj. Alfons Taryadi dan Tanti Lesmana, Jakarta: Gramedia, 2013.

Reigle, David. DK, Kalachakra, Shambhala, Arizona: Eastern Traditions Re-search Institute, 2011.

Roberti di Sarsina, Paolo. “Chogyal Namkhai Norbu Rinpoche: Dzogchen

and Tibetan Tradition. From Shang Shung to the West”, Religions, 163-182, March 2012.

Roerich, Nicholas. “Shambhala”, dalam www.roerich.org., diakses tanggal 21 April 2013.

Rose Gimian, Carolyne (ed.), Shambhala; The Sacred Path of The Warrior, London: Shambhala, 1984.

Great Eastern Sun; the Wisdom of Shambhala, London: Shambhala, 2001.

Rose Gimian, Carolyne. The Collected Works of Chogyam Trungpa, London: Shambhala, 2004.

Santoso, Agus (ed.), Zen Wisdom, Yogyakarta: Suwung, 2006.

Schuon, Frithjof. Islam dan Filsafat Perenial terj. Rahmani Astuti, Bandung: Mizan, 1994.

The Transcendent Unity of Religions, USA: Quest Book, 2005.

Serreno, Ricardo B. A Brief History of Maitreya by Venerable Lama Thubten

Yeshe, Netherlands: Wisdom Publications, 1981.

Smith, Huston. Agama Agama Manusia terj. Saafroedin Bahar, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Sponberg, Alan dan Helen Hardacre (ed.), Maitreya, the Future Buddha, New York: Cambridge University Press, 1988.

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Sukidi, New Age; Wisata Spiritual Lintas Agama. Jakarta: Gramedia, 2001. Suprobo, Indro (ed.). Spiritualitas Agama-Agama untuk Keadilan dan Perdamaian, Yogyakarta: Interfidei, 2011.

Surya Das, Lama. Awakening to the Sacred; Menggapai Kedalaman Rohani dalam Kegalauan Hidup Sehari-hari terj. Bern Hidayat, Jakarta: Gramedia,

Trianto, Abdul Ghofur. “Spiritualitas Baru Manusia Modern: Studi Terhadap

Pemikiran Spiritualitas James Redfield Dalam Novel The Celestine Prophecy”, Skripsi Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006.

Vitanage, Gunaseela. “Sikap Budha terhadap Agama Lain” dalam Ali Noer Zaman (ed.), Agama Untuk Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

“New Religious Movement”, dalam www.wikipedia.com, diakses tanggal 27 Mei 2013.

“The Smoky God”, dalam www.wikipedia.com, diakses tanggal 05 Juni 2013.

“Vajrayana” dalam www.wikipedia.com, diakses tanggal 20 Mei 2013.

“Vision (Spirituality)” dalam www.wikipedia.com, diakses tanggal

tanggal 01 Mei 2013.

Wora, Emanuel. Perenialisme; Kritik Atas Modernisme dan Postmodernisme, Yogyakarta: Kanisius, 2010.

Z. Smith, Jonathan. “Shambhala” dalam The harper Collins Dictionary of Religion, The American Academy of Religion, Harper San Francisco, New York, 1995.