EKSKLUSIVISME BERAGAMA JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT) YOGYAKARTA

Main Article Content

Muhammad Yusup

Abstract

Belakangan ini, terutama di kota-kota besar, Sekolah Islam Terpadu (SIT) direspons masyarakat Muslim secara positif. Buktinya, banyak kalangan Muslim yang mendirikan SIT dan menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan tersebut. Bahkan, untuk menjalin komunikasi antar SIT dibentuklah Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Keberadaan SIT di bawah JSIT acapkali dicurigai menanamkan nilai-nilai eksklusivisme dan radikalisme Islam. Untuk itu, menarik melakukan penelitian tentang eksklusivisme beragama di JSIT Yogyakarta.

Eksklusivisme beragama dalam JSIT juga dapat diteropong melalui empat karakteristik tersebut, yaitu: Pertama, menerapkan pendekatan literal dalam memahami teks-teks Islam (tekstualis). Kedua, pandangan keselamatan hanya dapat dicapai melalui agama Islam disertai dengan penolakan terhadap agama lain dan pengikutnya (truth-claim). Ketiga, menekankan gagasan bahwa tidak ada pemisahan antara Islam dan negara (anti-sekularisasi). Keempat, para penganut paham ini percaya adanya konspirasi antara pemerintah Indonesia dengan umat Kristen (dan atau Yahudi atau kafir secara umum) untuk memperlemah kekuatan politik Islam (percaya adanya konspirasi thaghut).

Article Details

Section
Articles

References

Abidin, Zaenal, “Sekolah Dasar Islam Terpadu Sebagai Sekolah Alternatif di Surakarta (Pengkajian Tentang Varian Visi, Misi, Dan Model Kurikulum)”, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009.

Asroni, Ahmad, dkk., Kajian Islam Kontemporer, Jakarta: Lemlit UIN Syarif hidayatullah, Jakarta, 2007.

Bakhtiar, Nurhasanah, “Sistem Pendidikan Islam Terpadu (Studi terhadap SD Islam Terpadu Se-Kota Pekanbaru)”, Pekan Baru: Lembaga Penelitian dan Pengembangan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2008.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Denzin, Norman K. & Yvona S. Lincoln & Lincoln Y. (eds.), Handbook of Qualitative Research, London: Sage Publication Inc., 2000.

Hasan, Noorhaidi, Islamizing Formal Education: Integrated Islamic School and a New Trend in Formal Education Institution in Indonesia, Singapore: S. Rajaratnam School of International Studies, 2009.

http://jsitjogja.org/

http://jsitindonesiayogyakarta.blogspot.co.id/p/agenda.html.

https://jsit-indonesia.com/sample-page/keanggotaan/.

https://jsit-indonesia.com/sample-page/struktur-organisasi/.

http://jsitindonesiayogyakarta.blogspot.co.id/search?updated-min=2011-01-01T 00:00:00-08:00&updated-max=2012-01-01T00:00:00-08:00&max-resul ts=5.

http://jsitjogja.org/wp-content/uploads/2016/06/Ansyitoh-ramadhan-jsit-1437.pdf.

Husein, Fatimah, Muslim-Christian Relations in The New Order Indonesia: The Exclusivist and Inclusivist Muslim’ Perspective, Bandung: Mizan, 2005.

Ilyasin, HM., “Sekolah Islam Terpadu; Potret Pengembangan Kurikulum Untuk Peningkatan Mutu Pedidikan”, Jurnal Manahij, Vol. 1 No. 1, Mei 2008

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.

Muhab, Sukro, “Bahan Workshop Guru IT Kreatif”.

Mudawamah, Manajemen Mutu Lembaga Pendidikan Islam Kajian Sekolah Islam Terpadu, Jakarta: Pustikom UIN Syarif Hidayatullah, 2013.

Nielsen Jr., Niels C., Fundamentalism, Mythos, and World Religions, New York: State University of New York Press, 1993.

Rahmat, Imdadun, Ideologi Politik PKS: dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen, Yogyakarta: LKiS, 2008.

Republika.co.id, “JSIT Memberdayakan Sekolah-Sekolah Islam”, republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/08/12/18/21186-rachmat-syarifu ddin-jsit-memberdayakan-sekolah-sekolah-islam. Diakses pada 13 Mei 2015.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Wawancara dengan Salim, guru SMPIT Abu Bakar Yogyakarta, pada 7 Desember 2016.