PERAN SOSIAL VIHARA BUDDHA PRABHA DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI YOGYAKARTA (STUDI PERAN ORGANISASI GENERASI MUDA CETIYA BUDDHA PRABHA [GMCBP] PERIODE 2016-2017)
Main Article Content
Abstract
Yogyakarta disebut dengan kota toleransi, tetapi saat ini justru tingkat intoleran di Yogyakarta semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai kasus di Yogyakarta yang berlatarbelakang SARA, seperti penyerangan rumah ibadah, penutupan rumah ibadah, dan lain-lain. Salah satu cara untuk memelihara kerukunan umat beragama di Yogyakarta yaitu melalui peran sosial rumah ibadah. Vihara Buddha Prabha merupakan salah satu rumah ibadah di Yogyakarta yang memiliki peran sosial. Peran sosial Vihara Buddha Prabha yaitu sebagai tempat untuk menumbuhkan keharmonisan antar pemeluk agama dan memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama melalui berbagai macam kegiatan sosial. Kegiatan sosial di Vihara Buddha Prabha terbuka untuk masyarakat di Yogyakarta tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan budaya. Peran Vihara juga menunjukkan pada keterlibatan organisasi dalam melakukan usaha-usaha menciptakan kerukunan antar umat beragama melalui kegiatan vihara. Kegitan sosial yang terdapat di vihara diantaranya yaitu membersihkan vihara, talk show kesehatan bagi mahasiswa, donor darah, pembagian sembako, perpustakaan, dan meditasi. Melalui berbagai macam kegiatan sosial yang berhubungan dengan masyarakat dengan tidak membeda-bedakan agama, maka vihara mempunyai peran sosial sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sosial seperti kerukunan, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori fungsionalisme Emile Durkheim.
Kata Kunci : peran sosial, vihara, organisasi, dan kerukunan umat beragama
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Jirhanuddin. Perbandingan Agama (Pengantar Studi Memahami Agama-Agama).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.
Mufid, Ahmad Syafi’I (Ed). Kasus-Kasus Aktual Kehidupan Keagamaan di
Indonesia. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan
Diklat Kementerian Agama RI. 2014.
Subkhan, Imam. Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya. Yogyakarta:
Kanisius.2007.
Hakim, Bashori A. Memelihara Harmoni dari Bawah Peran Kelompok Keagamaan
dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: Puslitbang
Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Djam’annuri (Ed). Agama Kita (Perspektif Sejarah Agama-Agama). Yogyakarta:
Kurnia Kalam Semesta. 2000.
Maliki, Zainudin. Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pres. 2012.
Henslin, James M. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. terj. Kamanto
Sumarto. Jakarta: Erlangga. 2007.
Durkheim, Emile. The Rules of the Sociological Method. New York, London,
Toronto, Sydney: The Free Press. 1982.
Durkheim, Emile. The Rules of the Sociological Method. New York, London,
Toronto, Sydney: The Free Press. 1982.
Durkheim, Emile. The Elementary Forms of The Religious Life (Sejarah Bentuk-
Bentuk Agama yang Paling Dasar). Terj. Inyiak Ridwan Muzir. Jogjakarta
: IRCiSoD. 2011.
Soehada, Moh. Metodologi Penelitian Sosiologi Agama (Kualitatif). Yogyakarta:
TERAS. 2008.
Departemen Agama RI. Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama. Jakarta:
Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama Departemen Agama. 1983.
Oetoyo, Boedhi, dkk. Teori Sosiologi Klasik. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. 2014.
Sejarah Vihara. www.generasimudabuddhaprabha.com. diakses tanggal 21
Februari 2018.
Handy W, Rudy H, dan Yogi L (Ed.). ‘Vihara Buddha Prabha Memperoleh Penghargaan Pelestarian Warisan Budaya”, Dharma Prabha (Memperkokoh dan Memperluas Wawasan Buddhis): Kekuatan-Kekuatan Istimewa Buddha. Yogyakarta: 31 Juli 1999.
Sukmono, Rizki Joko. Mendongkrak Kecerdasan Otak dengan Meditasi. Jakarta:
Visimedia. 2011.
Sumedo, Ajahn. “Dharma Prabha : Pikiran (Mengapa Meditasi?). Edisi 51, Agustus, 2007.
Sindhu, Pujiastuti. Panduan Lengkap Yoga: untuk Hidup Sehat dan Seimbang.
Bandung: PT Mizan Pustaka. 2014.
Sudjatmiko, Tomi (Ed.). Klenteng Fuk Ling Miau Bagikan Paket Sembako.
www.krjogja.com diakses tanggal 25 Februari 2018.
Pertana, Pradito Rida. Total Ada 1.800 Paket Sembako yang Dibagikan Kelenteng
Fuk Ling Miau. www.jogja.tribunnews.com diakses tanggal 19 Februari 2018.
Tim Penyusun. Buku Pedoman Guru : Pendidikan Agama Buddha Tingkat
Menengah Kelas 2. Jakarta: CV. Nitra Kencana Buana. 2004.
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education): Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakart : ICCE UIN Syarif Hidayatullah dan Prenada Media Group. 2016.