MENCIPTAKAN HARMONI MELALUI DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA

Main Article Content

deni deni irawan

Abstract

Agama menjadi sesuatu yang sangat penomenal karena agama disatu sisi menjadi acuan, panutan dan pedoman hidup namun disisi yang lain agama menjadi sesuatu yang sangat menjadi objek perhatian karena sekarang persoalan agama terkadang menjadi sumber pemicu terjadi konflik dan kekerasan. Oleh karena itu, maka harus bijak juga untuk menggunakan agama sebagai sebuah resolusi konflik mendamaikan kedua belah pihak.

Keyword: Agama, Resolusi, Konflik

Article Details

Section
Articles

References

Abdullah Ahmed An-Naim (1994), (Ed), Human Rights and Religions Values: Un Easy Relation? :Amsterdam: Rodopi.

An-Na’im, ‘Abdullahi Ahmed., “Shari’a and Basic Human Rights Concerns,” dalam Charles Kurzman (ed.), Liberal Islam, hlm. 222-238. Terjemahan bahasa Indonesianya “Syari’ah dan Isu-isu HAM” dalam Wacana Islam Liberal.

Amin Abdullah, Diskusi Mata Kuliah Filsafat Agama dan Resolusi Konflik, disampaikan pada tanggal 27 Oktober 2008.

…..., “Catatan Kuliah Mata Kuliah Filsafat Agama dan Resolusi Konflik”, Rabu, 10 Desember 2008.

….., Religious Violence: Its Origin, Growth, and Spread, Hand-out mata kuliah Filsafat Agama dan Resolusi Konflik, 10 Desember 2008.

Burhanuddin Daya, Agama Dialog; Merenda Dialektika Idealita dan Realita Hubungan Antaragama (Yogyakarta: Mataram-Minang Lintas Budaya, 2004 ).

Charles Selengut, Sacred Fury: Understanding Religious Violence (new York: Rowman & Littlefield Publisher, Inc, 2003).

David Little dan Scot Appleby, A Moment of Opportunity? The Promise of Religious Peacebuilding in an Era of Religious and Ethnic Conflict.

Fahruddin Faiz, “Melacak Akar Nalar Terorisme: Sebuah Pembacaan Epsitemologis”, REFLEKSI, Vol. 6, No. 2, Juli 2006.

H.M. Fadhil Nurdin, PhD, Penanganan Konflik Di Indonesia diakses Desember 2008.

Karen Amstrong, The Battle for God: A History of Fundamentalism (New York: Alfred A. Knoft, 2001).

Thoha Hamin, dkk, Resolusi Konflik Islam Indonesia (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007).