Pengidentifikasian Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Menghindari Intoleransi di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat

Main Article Content

Martinus Martinus
Andreas Muhrotien
Gustaf Hariyanto
Amadi Amadi
Carolina Lala
Felisitas Yuswanto

Abstract

Some studies indicate that a cultural approach is often referred to explain conflict. Culture is the factor that makes a group of people come together, have the same understanding of who they are. This study aims to promote identity and difference with the use of cultural symbols considered an effective way to strengthen a sense of togetherness, and to act collectively in achieving certain goals. The paper is based on original research that emploes qualitative-descriptive approach. Data was collected through observation, in-depth interviews and literature studies based on relevant sources. This work suggests that local wisdom of each ethnicities was able to become the key elements of ethnic group understanding and peacebuilding which was preserved in organizational forms, art studios, culture and brought together to carry out Cultural Titles. The cultural dimension remains important because not all law enforcement, justice and human rights mechanisms in conflict areas have been successful in creating lasting peace between the conflicting parties. Therefore, the use of a cultural perspective in integrating cultural factors in conflict resolution and peacebuilding mechanisms should always be considered.

Article Details

Section
Articles

References

Aju dan Syafarudin Usman. J. C. Oevaang Oeray: Langkah dan Perjuangannya. Pontianak: C. V. Samudera Mas, 2012.

Aksi Vol. 1. No. 15 edisi 4-10 Maret 1997. “Rentetan tragedi di Kalbar”.

Aloy, Sujarni et al. Mozaik Dayak: Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak di Kalimantan Barat. Pontianak: Institut Dayakologi, 2008.

Alqadrie, Syarif Ibrahim Matahari akan Terbit di Barat, Pontianak:YayasanInsanCinta Kalimantan Barat, 2008

Alqadrie, Syarif Ibrahim. Identitas Budaya, Identifikasi Etnis dan Keagamaan, Kesadaran Etnis, dan Hipotesis Kekerasan 2020-an di Kalimantan Barat. Artikel ini disampaikan kepada para peserta Rapat Koordinasi Kepala Adat / Budaya se-Kabupaten Ketapang dengan tema “Peranan Adat / Budaya dalam Masyarakat Pedesaan”, dilaksanakan di Gedung Pancasila Ketapang, 27 Maret 2010.

Amirrachman, Alpha. ‘Pendahuluan: Revitalisasi Kearifan Lokaluntuk Perdamaian,’ dalam Amirrachman, Alpha (ed.) Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta: ICIP, 2007.

Aswandi. ‘Upaya Rekonsiliasi Konflik Perspektif Melayu’ dalam Atok, Kristianus et al. 2010. Menemukan Jalan Transformasi Konflik di Kalimantan Barat. Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2008.

Bahari S, Herculanus. ’Makna Pantak dalam Binua Dayak Kanayatn’ dalam Andasputra, Nico dan Vincentius Julipin (peny.) Mencermati Dayak Kanayatn, Pontianak: Institute of Dayakology Research and Development, 1997.

Bamba, John. ’Menggalang Solidaritas-Mempertegas Identitas Masyarakat Adat Dayak Kalimantan dan Resiliensi Ekologis’ dalam Andasputra, Nico et al (edit.). Pelajaran Dari Masyarakat Dayak: Gerakan Sosial dan Resiliensi Ekologis di Kalimantan Barat, Pontianak: WWF-BSP-Institut Dayakology, 2001.

Barth, F. Kelompok-kelompokEtnik dan Batasannya, 1982.

Coward, Harold. Pluralisme: Tantanganbagi Agama-Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1989.

Djuweng, Stepanus. ‘Imigrasi Cina dan Emas di Kalimantan Barat’ dalam Andasputra, Nico dan Stepanus Djuweng,

Manusia Dayak: Orang Kecil yang Terperangkap Modernisasi, Pontianak: Institut Dayakologi, 2010.

Donatianus. ‘AparatCekatan,’ Tribun Pontianak 21 Mei 2017.

Effendi, Chairil. ‘Jaga Ketentraman,’ Tribun Pontianak 21 Mei 2017

Endraswara, Suwardi. Etika Hidup Orang Jawa: Pedoman Beretika dalam Menjalani Kehidupan Sehari-hari. Yogyakarta: Narasi, 2010.

Elyas Suryani Soren. Sejarah Mempawah Tempoe Doeloe. - Rogayah Hamid, 1980.

Goreti, Maria. ‘Utamakan Dialog,’ Tribun Pontianak 18 Maret 2012

Hairiah. ‘BosanKonflik,’ Tribun Pontianak 18 Maret, 2012.

Hermansyah. ‘Di mana Negara,’ Tribun Pontianak 20 Januari, 2016.

Herusatoto, Budiono. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2005.

Hooker, Virginia M. Tuhfat al-Nafis: Sejarah Melayu-Islam, 1991.

Hulten, Herman Josef van. Hidupku di antara Suku Daya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992.

Katarina, Ruat Diana. “Semboyan Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata: Sebagai Akses Relasi Sosial Keagamaan.” Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi Vol. 1, No. 1 (2020): 23-36.

King, Victor T. The Peoples of Borneo, Oxford: Blackwell. (Rufinus, 1997), 1993.

Koentjaraningrat, KebudayaanJawa, Jakarta: BalaiPustaka, 1994

Listiani, Endang Indri. ‘Minim Sosialisasi,’ Tribun Pontianak 20 Januari, 2016.

Ma’arif, Samsul. History of Madura, Yogyakarta: Araska, 2015.

Magnis-Suseno, Franz. EtikaJawa: Sebuah Analisa Falsafitentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia, 1991.

Mardikantoro, Hari Bakti. Bahasa Jawa Sebagai Pengungkap Kearifan Lokal Masyarakat Samin di Kabupaten Blora.” Jurnal Komunitas: Research & Learning in Sociology and

Anthropology Vol. 5, No. 2 (2013): 197-207.

Muslim, Irene A et al. ‘Pola Penguasaan Pemilikan Tanah pada Masyarakat Dayak di Kalimantan’ dalam Florus, Paulus et al (edit.). Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: PT Grasindo, 1994.

Petebang, Edi. Dayak Sakti: Pengayauan, Tariu, Mangkok Merah Konflik Etnis di Kalbar 1996/1997. Pontianak: Institut Dayakologi, 1999.

Pontianak Post. ‘Tolak Arak-arakan Naga,’ 2 Februari 2010.

Pontianak Post. ‘Singkawang Siaga Satu: Polisi Massa bentrok Patung Naga Jadi Sasaran,’ 2 Februari 2010.

Purwadi, Hari Wijaya. Sejarah Asal-usul Tanah Jawa, Yogyakarta: PenerbitPersada, 2004.

Ragil Pamungkas, TradisiRuwatan, Yogyakarta: PenerbitNarasi, 2008.

Ranik, Erma. ‘Ada IndikasiPolitisasi,’ Tribun Pontianak 18 Maret 2012.

Reksosusilo. S, “Ruwatan dalam Budaya Jawa” dalam Studia Philosophica et Theologica, Vol. 6 No.1 Maret 2006, Malang: STFT Widya Sasana.

Rifai, Mien Ahmad. Manusia Madura, Yogyakarta: Pilar Media, 2007.

Riyanto, F.X.E. Armada 1995. Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Rosdiawan, Ridwan et al. ‘Merajut Perdamaian di Kalimantan Barat,’ dalam Amirrachman, Alpha (ed.) Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. Jakarta: ICIP, 2007.

Saripaini. Orang Bugis di Punggur. Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2016.

Subkhan, Imam. Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2005.

Soekanto, Soerjono. 2005. Hukum Adat Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.

Soesilo, Kejawen -Philosofi & Perilaku, Yogyakarta: Yayasan Yusula, 2005

Syam, Nur. Tantangan Multikulturalisme Indonesia: Dari Radikalisme menuju Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Tiras No. 51/Thn. II/ 16 Januari 1997. “Sanggau Ledo pun Heboh: Menyongsong Pemilu 1997 kerusuhan merebak di berbagai daerah. Ada apa?”.

Tryatmoko, Mardyanto Wahyu. ‘Meniti Harapan Damai di Kalteng’ dalam Cahyono, Heru (edit.). 2008. Konflik Kalbar dan Kalteng: Jalan Panjang Meretas Perdamaian. Jakarta: Pusat Penelitian Politik-LIPI, 2008.

Tribun Pontianak. ‘4 Jam Warga Blokir Jalan,’ 12 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Kalbar Aman,’ 16 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Jaga Daerah Tetap Kondusif,’ 16 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Kapolres: JanganTerpengaruh Isu,’ 16 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Cornelis: JanganKerahkan Massa,’ 17 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Perkuat Modal Sosial,’ 17 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Kapolda Ancam Provokator,’ 18 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘8 Seruan FKUB,’ 18 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Jangan Ragu Antar Anak ke Sekolah,’ 19 Maret 2012.

Tribun Pontianak. ‘Jangan Anarkis,’ 20 Januari 2016.

Tribun Pontianak. ‘Gubernur Nilai Pemda Lalai,’ 21 Januari 2016.

Tribun Pontianak. ‘Masa Tuntut Proses Hukum,’ 14 Januari 2016.

Tribun Pontianak. ‘Jangan Terprovokasi Isu Sesat,’ 21 Januari 2017.

Tribun Pontianak. ‘Masa Pertanyakan Proses Hukum,’ 21 Januari 2017.

Tribun Pontianak. ‘Aliansi Umat Islam Sampaikan 6 Aduan,’ 21 Januari 2017.

Tribun Pontianak. ‘Kapolda Pastikan Tak Ada Chaos,’ 21 Mei 2017.

Tribun Pontianak. ‘Dewan Minta Klarifikasi Kapolda,’ 9 Mei 2017.

Wignjodipoero, R. Soerojo. Kedudukan serta Perkembangan Hukum Adat setelah Kemerdekaan. Jakarta: PT Gunung Agung, 1983.

Wiyata, A. Latief. Mencari Madura, Jakarta: Bidik-Phronesis Publishing, 2013.

Yana, MH. Falsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut, 2010.

Yus, Tadeus. ‘Saling Menjaga,’ Tribun Pontianak 21 Mei 2017.

Yusriadi. Orang Bugis di Sungai Kakap Kalimantan Barat. - Orang Bugis di Punggur, 2015.