Isi Pesan Dalam Seminar Regional Kalimantan di Gereja Protestan (Gpib) Palangka Raya: Membangun Indonesia Dalam Konteks Kemajemukan Agama-Agama

Main Article Content

Ngalimun Ngalimun

Abstract

ABSTRAK

Seminar dengan tema membangun Indonesia dalam konteks kemajemukan agama-agama, diseselenggarakan tanggal 28 Juni 2014 oleh Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Palangka Raya Kalimantan Tengah. Hal ini menunjukan bahwa Palangka Raya sebagai kota yang memiliki ciri khas  kehidupan  beragama dan budaya yang diwarnai oleh suasana kemajemukan agama maupun budaya, perlu menampilkan kemajemukan sebagai ikon untuk menggambarkan betapa suasana  kehidupan yang  plural  tetap terjaga dan terperlihara dengan baik  dan  penuh kearifan, di tengah globalisasi yang melanda  kehidupan  masyarakat. Seminar  regional  membangun Indonesia dalam konteks kemajemukan agama-agama, diikuti oleh,  elit-elit agama se Kalimantan, menampilkan 4 orang tokoh lintas agama sebagai  pembicara masing-masing: (1) Prof. Dr. Mujiburrahman, MA, (Tokoh Agama Islam), Dosen UIN Antasari Banjarmasin. (2) Prof. Pdt. John Titaley, Th.D. (Tokoh Agama Kristen Protestan), Dosen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (3) Mgr. DR. A.M. Sutrisnaatmaja MSF (Tokoh Agama Kristen Katolik), Uskup Palangka Raya.  (4). Prof. Dr. Nyoman Sudiyana, M.Sc, (Tokoh Agama Hindu) Dosen Universitas Palangka Raya. Kegiatan seminar sengaja di tampilkan sebagai contoh untuk memberikan gambaran secara umum substansi  pesan  yang disampaikan dalam membangun Indonesia dalam konteks kemajemukan, berdasarkan pendekatan masing-masing Agama, sehingga semua bermuara pada pentingnya kemajemukan dipelihara, dan ditumbuhkembangkan sebagai suatu kekuatan integratif  yang dapat mempersatukan bangsa dan umat beragama di Indonesia sebagai sebuah kekuatan yang mampu mempersatukan semua potensi yang ada adalah religiusitas.

Kata Kunci: isi pesan seminar regional kalimantan; membangun indonesia dalam konteks kemajemukan agama-agama

 

ABSTRACT

The seminar with the theme of developing Indonesia in the context of the diversity of religions, was held on June 28, 2014 by the Protestant Church in Western Indonesia (GPIB) in Palangka Raya, Central Kalimantan. This shows that Palangka Raya as a city that has the characteristics of religious and cultural life that is colored by an atmosphere of religious and cultural diversity, needs to display diversity as an icon to illustrate how a pluralistic atmosphere of life is maintained and well preserved and full of wisdom, in the midst of globalization that hit people's lives. Regional seminars to build Indonesia in the context of the diversity of religions, followed by religious elites from Kalimantan, presented 4 interfaith leaders as speakers: (1) Prof. Dr. Mujiburrahman, MA, (Islamic Religious Figure), Lecturer at UIN Antasari Banjarmasin. (2) Prof. Ps. John Titaley, Th.D. (Protestant Christian Figure), Satya Wacana Christian University Lecturer, Salatiga. (3) Mgr. DR. A.M. Sutrisnaatmaja MSF (Catholic Christian Figure), Bishop of Palangka Raya. (4). Prof. Dr. Nyoman Sudiyana, M.Sc, (Hindu Religious Figure) Lecturer at Palangka Raya University. The seminar was deliberately presented as an example to provide a general picture of the substance of the message delivered in developing Indonesia in the context of diversity, based on the approach of each religion, so that all boils down to the importance of pluralism maintained, and developed as an integrative force that can unite the nation and the people religion in Indonesia as a power that is able to unite all the potential that exists is religiosity.

Keywords: contents of the Kalimantan regional seminar message; developing Indonesia in the context of the diversity of religions

 

Article Details

Section
Articles

References

Daftar Pustaka

Armayanto, Harda. (2014). Problem Pluralisme Agama. Jurnal Tsaqafah eISSN: 2460-0008. Vol. 10 No. 2. DOI: http://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i2.191

Baidhawi, Zakiyuddin. (2005). Kredo Kebebasan Beragama. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP).

Fauzi, M. Nur. (2019). Jejak Pemikiran Kosmopolitan Gus Dur: Antara Universalitas Islam Dan Partikularitas Kearifan Lokal. Jurnal Transformatif (Islamic Studies) Vol 3. No 2. DOI: 10.23971/tf.v3i2.1896

Hamdie, Ilham Masykuri. (2019). Jejak-Jejak Pluralisme Agama dalam Sufisme. Khazanah: Jurnah Studi Islam dan Humaniora. Vol 17. No 2. DOI: http://dx.doi.org/10.18592/khazanah.v17i2.3207

Hilmy, Masdar (2012). Islam Profetik Substansiasi Nilai-Nilai Agama dalam Ruang Publik. Yogyakarta: Kanisius

Harahap, Syahrin. (2011). Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada Media Grup

Ilyasin, Mukhammad. (2017). From Madhab To Social Dogma: The Tablighijemaat’s Fluidity Of Teachings And The Integration Of Ummah. LENTERA: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Vol. 1 No. 2. DOI: https://doi.org/10.21093/lentera.v1i2.944

Maksum, Ali. (2011). Pluralisme dan Multikulturalisme, Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Malang: Aditiya Media Publishing

Magnes, Franz Suseno. (1997). Membangun Kualitas Bangsa: Bunga Rampai Sekitar Perbukuan di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Mujiburrahman. (1999). Islam and politics in Indonesia: The political thought of Abdurrahman Wahid. Journal Islam and Christian-Muslim Relations. 10 (3), 339-352. https://doi.org/10.1080/09596419908721191

Mujiburrahman. (2008). Mengindonesiakan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mujiburrahman. (2014). “Membangun Indonesia dalam Konteks Kemajemukan Agama-agama, Menurut Ajaran Islam,” Makalah Seminar, dipresentasikan pada Seminar Regional Gerakan Masyarakat dan Agama-agama (Germasa) tgl, 28 Juni 2014 di Palangka Raya.

Munawar, Budhy Rahman. (2011). Membela Kebebasan Beragama. Jakarta: Democracy Project Yayasan Abad

Noer, Arafat. (2019). Pluralisme Agama Dalam Konteks Keislaman Di Indonesia. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama eISSN: 2548-4753. Vol. 15 No. 1. DOI: https://doi.org/10.14421/rejusta.2019.1501-04

Putra, Andi Eka (2016). Islam Toleran: Membangun Toleransi dengan Jalan Spiritual. Jurnal KALAM e-ISSN: 2540-7759. Vol. 10 No. 2. https://doi.org/10.24042/klm.v10i2.6

Qodir, Zuly. (2014). Islamic Thought, Nationalism, And Multiculturalism. Jurnal Al-Albab ISSN 0216-6143. Vol. 3 No. 1. DOI: https://doi.org/10.24260/alalbab.v3i1.92

Rochmat, Saefur. (2017). Abdurrahman Wahid on the Public Role of Islam and Theory of Secularization. Asian Social Science E-ISSN 1911-2025. Vol. 13, No. 11; 2017 DOI:10.5539/ass.v13n11p170

Sutrisnaatmaja, AM MSF. (2014). “Membangun Indonesia dalam Konteks Kemajemukan Agama-Agama (dalam ajaran Katolik),” Makalah Seminar dipresentasikan dalam Seminar Regional Gerakan Masyarakat dan Agama-agama (Germasa) tgl 28 Juni 2014 di Palangka Raya.

Sudiyana, Nyoman. (2014). “Membangun Indonesia dalam Konteks Kemajemukan Agama-agama (Pandangan Agama Hindu),” makalah dipresentasikan dalam Seminar Regional Gerakan Masyarakat dan Agama-agama. tgl 28 Juni 2014 di Palangka Raya.

Titaley, John A. (2013). Religiositas di Alinea Tiga, Pluralisme, Nasionalisme dan Transformasi Agama-Agama. Salatiga: Satya Wacana University Press

Wahyuni, Muhammad Nafis. (2014). Cak Nur Sang Guru Bangsa. Jakarta: Kompas

Widyahadi, A. Saputra Cs. (2000). “Hidup Dalam Persaudaraan Sejati. Sudut Pandang Para Uskup,”. Jakarta: Sekretariat Komisi PSE/APP-KAJ kerjasama LDD- KAJ dan Komisi PSE-KWI, Khususnya: “Persaudaraan Sejati, Asali dan Asli”.

Noer, Arafat. (2019). Pluralisme Agama Dalam Konteks Keislaman Di Indonesia. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama eISSN: 2548-4753. Vol. 15 No. 1. DOI: https://doi.org/10.14421/rejusta.2019.1501-04

Yohanes,Wilhelmus Ndoa. (2014). Pembimbing Masyarakat Katholik Kanwil Kemenag, Tokoh Masyarakat Katholik Kalimantan Tengah, wawancara tgl. 26 Mei 2014, di Palangka Raya.