Positivisme dalam Ilmu Sosial dan Implikasinya terhadap Teori dan Kajian tentang Agama

Main Article Content

Moh. Soehadha

Abstract

Selama abad ke-19 hingga awal abad ke-20, pendekatan positivisme sangat dominan mempengaruhi kajian Antropologi dan Sosiologi. Filsafat positivisme pada hakikatnya memandang bahwa ilmu pengetahuan itu, baik ilmu sosial maupun ilmu alam adalah satu (unity of science), dan keduanya memiliki basis metodologi dan prosedur ilmiah yang sama. Analisis sosiologi dengan demikian, sebagaimana dilakukan oleh Comte, harus menempuh metodologi ilmiah yang ada, yaitu ilmu alam (natural science of society). Tulisan ini menguraikan pengaruh positivisme terhadap kajian ilmu sosial (antropologi dan sosiologi) tentang agama. Telaah tentang positivisme ilmu sosial dan implikasinya terhadap kajian tentang agama didasarkan pada dua paradigma besar yang cukup berpengaruh dalam ilmu sosial, yaitu kerangka ilmu evolusi dan kerangka teori struktural-fungsionalisme. Dalam dua dataran kerangka teori itu, tampak bahwa kajian tentang agama memberikan tekanan pada persoalan yang hanya bersifat empiris. Telaah tentang agama, terlepas dari persoalan yang bersifat simbolik interpretif, dan lepas dari kesadaran manusia akan keyakinan-keyakinan.

Article Details

Section
Articles