Sinkretisme Jawa-Islam

Main Article Content

Muh Fathkan

Abstract

Islam Kejawen atau Islam Jawa sebagai sistem budaya merupakan tema kajian yang meliputi berbagai persoalan yang kompleks. Kompleksitas itu disebabkan oleh proses akulturasi yang terus berlangsung, meliputi sinkretisme antara kepercayaan animisme-dinamisme, konsep-konsep mistik Hinduisme, dan konsep-konsep mistik Islam yang terpadu menjadi satu. Dalam sejarahnya, fenomena Islam Kejawen secara politis dikembangkan oleh para priyayi Jawa di lingkungan Istana, dengan memadukan tradisi-tradisi dan kepercayaan-kepercayaan animisme-dinamisme serta mistik kejawen dan Islam untuk mendukung tegaknya kerajaan dan wibawa kelas priyayi. Hingga saat ini, nuansa Islam Jawa masih kental dan memiliki penganut pada lingkungan masyarakat pesantren tradisional. Demikianlah, Agama Jawa ini telah dibangun dalam proses historis yang sangat panjang, sejak Zaman pra Hindu-Buddha, zaman Hindu-Buddha, dan zaman Islam. Dalam tulisan singkat ini penulis berusaha untuk mengulas proses Jawanisasi Islam tersebut.

Article Details

Section
Articles

References

Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. Diterjemahkan oleh Nugroho Noto Susanto. Jakarta: UI Press, 1986.

Soekmono. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Kanisius, 1988.

Kuntjaraningrat. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Jambatan, 1954.

Priyohutomo. Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta: J.B. Walters, 1953.