Poskolonial dalam Studi Keagamaan
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini memaparkan teori poskolonial sebagai alat analisis dan prospeknya dalam studi agama dan budaya. Secara Umum tulisan ini terbagi menjadi tiga bagian. Pada bagian pertama yang merupakan pendahuluan dari artikel, dikemukakan tentang kemunculan poskolonial yang pada dasarnya memiliki keterkaitan dengan proses kolonilasi di berbagai negara yang dikuasai oleh kekuatan Eropa. Pada bagian kedua, diuraikan tentang teori poskolonial secara umum dan bagaimana keterkaitannya dengan studi agama dan budaya. Sebagai pendatang baru dalam kancah studi agama dan budaya, teori poskolonial ini belum begitu banyak digunakan oleh ilmuan Indonesia. Padahal, lahan studi untuk teori ini begitu melimpah, mulai dari persoalan bahasa, agama, sejarah hingga etnik. Isu dan konsep-konsep yang ditawarkan pun cukup relevan dengan kondisi kekinian seperti subordinasi, hibriditas, dan kreolisasi, mimikri, wacana-tanding, dan sebagainya. Bagian ketiga atau terakhir dari artikel ini mengulas tentang prospek teori poskolonial untuk diterapkan dalam kancah studi agama, terutama studi keislaman. Menurut penulis, penggunaan teori poskolonial dalam studi keislaman akan banyak memberikan berbagai perspektif baru, misalnya dalam studi al-Quran, dakwah, maupun pendidikan Islam. Meski belum mampu memberikan penjelasan menyeluruh tentang teori poskolonial, tetapi setidaknya artikel ini mengenalkan teori tersebut.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Achebe, Chinua. Segalanya Berantakan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1986.
Ashcroft, Bill, dkk. The Postcolonial Studies Reader. London dan New York: Routledge, 1995.
Mc. Robbie, Angela. Postmoderism and Popular Culture. London dan New York: Routledge, 1994.