Konsep Monoteisme Agama Personifikasi dan Simbolisasi Tuhan dalam Kitab Suci Agama-Agama
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana simbol atau personifikasi dapat menjembatani hal-hal yang profan dari Tuhan ke dalam realitas manusia. Simbol-simbol agama sebagai perwujudan Tuhan memiliki nilai sakralitas yang tertinggi karena terbangun oleh struktur-struktur ajaran agama yang berasal dari teks kitab suci. Penelitian ini dibatasi pada tiga agama karena memiliki konsep teologis yang sama yaitu monoteisme dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan berbasis library research dengam sumber yang terkait terutama sebagai data primer adalah kitab suci masing-masing agama yaitu Veda, Tipitaka dan Al-Qur’an. Sebagai alat analisis bantu membandingkan simbolisasi Tuhan dalam kitab suci, teori semiotik digunakan untuk menganalisis simbol dari masing-masing agama. Hasil penelitian ini ditemukan, konsep teologis monoteisme dalam simbol agama Hindu, Budha dan Islam memiliki persamaan dan terdapat perbedaan pada agama Islam yang tidak menyimbolkan Tuhan ke dalam bentuk simbol atau bentuk. Pada hal perbedaan tersebut disebabkan karena faktor pola struktur keyakinan, peribadahan, dan komunal dalam ajaran kitab suci dari masing-masing agama.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).