Religiusitas dalam Genre Horor Eksorsisme dan Kekuatan Spiritual di Film “Kuasa Gelap”
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menganalisis representasi religiusitas dalam film horor Indonesia Kuasa Gelap, yang mengangkat tema eksorsisme Katolik, suatu tema yang jarang diangkat dalam sinema horor Indonesia. Berbeda dengan mayoritas film horor lokal yang berfokus pada ruqyah Islam atau cerita rakyat, Kuasa Gelap mengeksplorasi eksorsisme Katolik yang kaya akan simbolisme religius dan spiritualitas. Tujuan penelitian ini adalah memahami bagaimana film ini mengartikulasikan simbol-simbol religius seperti salib, air suci, dan doa eksorsisme sebagai elemen penting dalam menggambarkan konflik antara kekuatan baik dan jahat. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan semiotika untuk menggali makna di balik simbol-simbol tersebut. Kerangka teori Paul Tillich tentang simbol religius digunakan untuk menguraikan bagaimana simbol-simbol tersebut menyampaikan makna yang lebih dalam tentang iman, spiritualitas, dan keberanian eksistensial. Film ini menawarkan perspektif menarik dalam konteks masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, di mana perpaduan simbol-simbol religius Katolik menciptakan dialog antara tradisi keyakinan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini bukan sekadar horor, tetapi juga sarana untuk mengeksplorasi dan mengartikulasikan pengalaman spiritual dan konflik eksistensial. Kesimpulannya, sinema horor dapat menjadi medium yang efektif untuk menggambarkan berbagai aspek religiusitas dan spiritualitas dalam konteks budaya multikultural.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).