HIEROPHANY KEAGAMAAN DI RUANG DIGITAL

Main Article Content

Daniel Purba

Abstract

Tulisan ini mengeksplorasi peran media digital yang telah berkembang dari awal penggunaannya dalam praktik keagamaan hingga menciptakan ruang sakral baru yang mempengaruhi pengalaman dan perasaan spiritual umat beragama. Selain itu, tulisan ini juga menunjukkan bahwa media digital sangat membantu dalam mencapai tujuan-tujuan dari keagamaan tradisional. Dalam pendekatannya, tulisan ini menggunakan teori hierophany Mircea Eliade untuk menganalisis bagaimana media digital memediasi pengalaman sakral dengan menunjukkan dialektika yang terjadi antara yang sakral dan yang profan. Metode kualitatif berbasis analisis literatur digunakan untuk mengeksplorasi pergeseran makna media digital dari sakral ke profan dan kembali menjadi sakral melalui adopsi teknologi seperti internet dan kecerdasan buatan dalam praktik keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media digital memperkaya identitas keagamaan yang lebih inklusif, membentuk komunitas virtual yang cair namun tetap memelihara nilai-nilai spiritual, serta memperluas otoritas religius dengan menggabungkan tradisi dan inovasi teknologi di dalamnya. Hierophany digital menghadirkan ruang religius yang memungkinkan pengalaman spiritual tetap relevan dan personal dalam konteks modern. Media digital tidak hanya mendukung praktik tradisional tetapi juga merevolusi hubungan manusia dengan yang sakral, memperkuat solidaritas spiritual, dan menciptakan integrasi baru antara sakralitas dan realitas profan di era teknologi.


Kata kunci: agama; media digital; hierophany; teknologi; sakral; profan


 


This paper explores the role of digital media, which has evolved from its initial use in religious practices to creating new sacred spaces that influence the spiritual experiences and feelings of religious adherents. Furthermore, it demonstrates that digital media significantly supports the objectives of traditional religions. Using Mircea Eliade's theory of hierophany, this study analyzes how digital media mediates sacred experiences by highlighting the dialectics between the sacred and the profane. A qualitative method based on literature analysis is employed to investigate the shift in the meaning of digital media from sacred to profane and back to sacred through the adoption of technologies such as the internet and artificial intelligence in religious practices. The findings reveal that digital media enriches religious identity in a more inclusive manner, forms fluid virtual communities while preserving spiritual values, and expands religious authority by integrating tradition and technological innovation. Digital hierophany introduces religious spaces that enable spiritual experiences to remain relevant and personal in modern contexts. Digital media not only supports traditional practices but also revolutionizes human relationships with the sacred, strengthens spiritual solidarity, and creates new integrations between sacredness and profane realities in the technological era.


 


Keyword: religion; digital media; hierophany; technology; sacred; profane

Article Details

Section
Articles