PEMBACAAN EVALUATIF HILMI ALI SYA’BAN ATAS NARASI KISAH NABI YUSUF DAN SULAIMAN DALAM AL-QUR’AN DAN ALKITAB

Main Article Content

Mardiana Sandra Sutrisna

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pembacaan evaluatif Hilmi Ali Sya’ban terhadap narasi kisah Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Alkitab. Pendekatan evaluatif ini mengungkap bagaimana Sya’ban memanfaatkan sumber-sumber dari kedua kitab untuk menyusun narasi yang lebih komprehensif, dengan menonjolkan aspek korektif, komplementatif, dan interpretatif dalam prosesnya. Penelitian ini mengidentifikasi bentuk-bentuk pembacaan evaluatif Sya’ban yang menunjukkan respons kreatif terhadap narasi yang dianggap memiliki elemen yang tidak lengkap (indeterminate aspects), sesuai teori resepsi Roman Ingarden dan Wolfgang Iser. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang melandasi pilihan narasi Sya’ban, termasuk horizon harapan dan konteks tradisi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembacaan evaluatif Sya’ban memanfaatkan Alkitab untuk melengkapi atau mengkritisi narasi Al-Qur’an, sehingga menghasilkan narasi yang tidak hanya menguatkan perspektif Islam, tetapi juga menciptakan ruang dialog antartradisi yang memperkaya kajian keagamaan. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan intertekstual dalam memahami hubungan narasi-narasi lintas agama secara lebih mendalam dan relevan.


Kata kunci: Yusuf, Sulaiman, Sya’ban, Perbandingan, Evaluasi


 


 


This study aims to analyze Hilmi Ali Sya’ban’s evaluative reading of the narratives of Prophet Yusuf (Joseph) and Prophet Sulaiman (Solomon) as presented in the Qur’an and the Bible. This evaluative approach reveals how Sya’ban utilizes sources from both scriptures to construct a more comprehensive narrative, emphasizing corrective, complementary, and interpretative aspects in the process. The study identifies the forms of Sya’ban’s evaluative reading, demonstrating a creative response to narratives deemed to have incomplete elements (indeterminate aspects), as theorized by Roman Ingarden and Wolfgang Iser in reception theory. Using a qualitative method based on library research, the study explores the factors underlying Sya’ban’s narrative choices, including the horizon of expectations and the context of Islamic tradition. The findings indicate that Sya’ban’s evaluative reading leverages the Bible to complement or critique Qur’anic narratives, thereby producing a narrative that not only strengthens the Islamic perspective but also fosters a dialogical space between traditions, enriching religious studies. These findings highlight the importance of an intertextual approach in understanding the relationship between interfaith narratives more profoundly and relevantly.


 


Keyword: Yusuf , Sulaiman , Sya’ban, Komparation ,Evaluation

Article Details

Section
Articles