MODERASI BERAGAMA DAN PERAN GURU DALAM PENANAMANNYA DI SEKOLAH
DOI:
https://doi.org/10.14421/lijid.v7i1.4881Abstract
Indonesia is a country with all the diversity that exists. Ethnic, cultural and religious diversity are some of the forms of diversity that exist in Indonesia. Prolonged conflicts in the name of religion often occur in various regions in Indonesia. Mosques are burned, churches are attacked, religious leaders are subjected to cruelty by irresponsible hands, suicide bombings in the name of religion, radicalism and discrimination in the name of sara issues often occur and become national news. For this reason, an attitude or perspective is needed to be a resolution to the conflict. Religious moderation is a moderate perspective, attitude and behavior in religion, namely understanding and practicing religious teachings without extremes. Neither extreme right nor extreme left. Basically, normative Islam itself has a wasathiyah character, moderation. Religious moderation education in strengthening national insight is important especially in recent years the diversity on earth Indonesia is being tested by the existence of extreme religious attitudes expressed by a group of people in the name of religion. This happens in actions in the real world and statements in cyberspace. This exclusive and intolerant group is dangerous for the religious climate in Indonesia. This research is a type of library research. What is called library research or often also called library studies, is a series of activities using library data collection methods, reading and recording and processing research materials. The world of education is the foundation of hope for strengthening the values of religious moderation. The high participation of the Indonesian people in establishing and organizing religion-based educational institutions needs to be directed to strengthen this idea. Religious moderation education needs to be developed along with the character building of students. Religious moderation education is expected to answer the target of the mental revolution of students to continue to develop the values of peace and tolerance.
Keywords : Religious Moderation, Teacher Role, School
Indonesia merupakan negara dengan segala keragaman yang ada. Keragaman suku bangsa, budaya dan agama merupakan beberapa bentuk keberagaman yang ada di Indonesia. Konflik berkepanjangan atas nama agama sering kali terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Masjid dibakar, Geraja diserang, tokoh agama menjadi sasaran kekejaman tangan-tangan tidak bertanggung jawab, bom bunuh diri mengatasnamakan agama, radikalisme dan diskriminasi atas nama isu sara seringkali terjadi dan menjadi pemberitaan nasional. Untuk itu dibutuhkan suatu sikap atau cara pandang untuk dapat menjadi resolusi dari konflik tersebut. Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap dan perilaku dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem. Baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Pada dasarnya normatif Islam itu sendiri mempunyai watak wasathiyah, moderasi. Pendidikan moderasi beragama dalam penguatan wawasan kebangsaan menjadi penting apalagi dalam beberapa tahun terakhir keragaman di bumi Indonesia sedang diuji dengan adanya sikap keberagamaan yang ekstrem yang diekspresikan oleh sekelompok orang yang mengatas namakan agama. Hal ini terjadi dalam aksi-aksi di dunia nyata maupun statement di dunia maya. Kelompok ekslusif dan intoleran ini membahayakan bagi iklim keberagamaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian dengan jenis riset kepustakaan. Apa yang disebut dengan riset kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, merupakan serangkaian kegiatan yang dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dunia pendidikan menjadi tumpuan harapan untuk penguatan kembali nilai-nilai moderasi beragama. Partisipasi masyarakat Indonesia yang tinggi dalam mendirikan dan menyelenggarakan lembaga pendidikan berbasis agama, perlu diarahkan untuk menguatkan gagasan ini. Pendidikan moderasi beragama perlu dikembangkan beriringan dengan pembangunan karakter peserta didik. Pendidikan moderasi beragama diharapkan menjawab sasaran revolusi mental para peserta didik untuk terus mengembangkan nilai-nilai kedamaian dan toleransi.
Kata kunci : Moderasi Beragama, Peran Guru, SekolahReferences
Ahmad Alvi Harismawan, Moch Hafid Alhawawi, Binti Nurhayati, Moch Faizin Muflich, “Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pembelajaran PAI”, Al-Mada: Jurnal Agama Sosisal dan Budaya, Vol. 5 No 3, 2022
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah Volume 17 Nomor 33 (2018)
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013)
Amir Hamzah, Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research), (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2020)
Dinar Bela Ayu Naj’ma dan Syamsul Bakri, “Pendidikan Moderasi Beragama Dalam Penguatan Wawasan Kebangsaan”, Jurnal Academia, Volume 5 Nomor 2 (2021) ISSN: 2579-9703 (P) | ISSN: 2579-9711 (E)
Eko Sumadi, Dkk, “Pendidikan Pesantren Dan Moderasi Beragama (Kajian di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Tabanan Bali)”, TA’ALLUM: Jurnal Pendidikan Islam Volume 10, Nomor 2, (2022)
Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011 )
Hafizh Idri Purbajati, “Peran Guru Dalam Membangun Moderasi Beragama di Sekolah”, Jurnal Falasifa : Jurnal Studi Keilmuan, Volume 11 Nomor 02 (2020)
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Salemba Humanika, 2010)
Ismail, Roni. Menuju Hidup Islami. Yogyakarta: Insan Madani, 2009.
Ismail, Roni. Menuju Muslim Rahmatan Lil’alamin. Yogyakarta: Suka Press, 2016.
Ismail, Roni. “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama)”, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 8, No. 1, 2012.
Ismail, Roni. “Islam dan Damai (Kajian atas Pluralisme Agama dalam Islam)”, Religi, Vol. 9, No. 1, 2013.
Ismail, Roni.“Hakikat Monoteisme Islam (Kajian atas Konsep Tauhid Laa Ilaaha Illallah), Religi, Vol. X, No. 2, Juli 2014.
Ismail, Roni. “Resolusi Konflik Keagamaan Integratif: Studi atas Resolusi Konflik Keagamaan Ambon”, Living Islam, Vol. 3, No. 2, 2020.
Ismail, Roni, Abidin Wakano, dan Genoveva Leasiwal, “Resolusi Konflik Keagamaan Berbasis Kearifan Lokal: Studi Pela Gandong di Ambon”, Living Islam, Vol. 5, No. 1, Tahun 2022.
Kementerian Agama RI, Moderasi Beragama, (Jakarta : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019)
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Cv Pustaka Setia, 2011)
Maimun, Kosim, Moderasi Islam Indonesia (Yogyakarta : LKiS, 2019)
Maulana Akbar Sanjani, “Tugas Dan Peranan Guru Dalam Proses Peningkatan Belajar Mengajar” Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan, Volume 6 Nomor 1 (2020) e-ISSN 2621 – 2676 p-ISSN 2528 – 0775
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008)
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2010)
Muhamad Murtadlo, Pendidikan Moderasi Beragama : Membangun Harmoni Memajukan Negeri, (Jakarta : LIPI Press, 2021)
Muhammad Tholchah Hasan, Pendidikan Multikultural Sebagai Opsi Penanggulangan Radikalisme, (Malang : Universitas Islam Malang, 2016)
Muhammad Qasim, Membangun Moderasi Beragama Umat Melalui Integrasi Keilmuan, (Gowa : Alauddin University Press, 2020)
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosda Karya Offset, 2013)
Muhiddinur Kamal, Guru: Suatu Kajian Teoritis Dan Praktis, (Lampung : CV. Anugrah Utama Raharja, 2019)
Mukhtar Sarman, Meretas Radikalisme Menuju Masyarakat Inklusif, (Yogyakarta : LKiS, 2018)
Munif Chatib, Gurunya Manusia, (Bandung : Mizan Media Utama, 2011)
Nugroho Hari Murti dan Vika Nurul Mufidah, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Sikap Moderasi Beragama Pada Peserta Didik Di SMK Kesatuan Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat”, Jurnal Mozaic : Islam Nusantara, Volume 8, Nomor 2 (2022)
Rohmat, Tinjauan Multikultural Dalam Pendidikan Agama Islam, (Purwokerto : Stain Press, 2014)
Rosyida Nurul Anwa,Dkk,“Upaya Membangun Sikap Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Islam Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum”. AlTadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 12. Nomor 1 (2021)
Samsul AR, “Peran Guru Agama Dalam Menanamkan Moderasi Beragama”, Jurnal Al-Irfan, Volume 3, Nomor 1, (2020)
Sitti Chadidjah, dkk : Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Pembelajaran PAI (Tinjauan Analisis Pada Pendidikan Dasar, Menengah Dan Tinggi), Al-Hasanah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 6, Nomor 1, (2021)
Syamsul Ma’arif, Sekolah Harmoni Restorasi Pendidikan Moderasi Pesantren, (Wonogiri : CV Pilar Nusantara, 2020)
Vika Rahmatika dkk, “Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama melalui Kegiatan Mengaji Al Qur’an di TPQ Nurul Khikmah”, Altivani ; Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Volume 1 Nomor 2, (2021)
Wildani Hefni, “Moderasi Beragama Dalam Ruang Digital: Studi Pengarusutamaan Moderasi Beragama Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri” Jurnal Bimas Islam Volume 13 Nomor 1 (2020)
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makassar : CV. syakir Media Press, 2021)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Annisa Darma Yanti, Masduki, Fauzan Azima Syafiuddin, Syahruddin Siregar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.