TANTANGAN SOCIOPRENEURS YOGYAKARTA DI ERA COMMUNICATION 3.0

Diah Ajeng Purwani
Partini Partini
Sri Peni Wastutiningsih

Main Article Content

Abstract

Social enterprise pada dasarnya merupakan organisasi sosial yang mempunyai misi berkelanjutan, dimana para sociopreneurs menjadikan masalah sosial sebagai peluang untuk membantu masyarakat sekitarnya. Di Yogyakarta, aktivitas social entrepreneurship menunjukkan peningkatan setiap tahunnya terutama di kalangan anak muda. Saat ini tren usaha di bidang sosial bukan lagi sebuah keterpaksaan, tetapi menjadi pilihan bagi para pelakunya. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan studi kasus tentang sociopreneurs. Penelitian dilakukan untuk mengkaji  dan menganalisis tantangan yang dihadapi sociopreneurs Yogyakarta sebagai mitra pembangunan di era communication 3.0.

Social enterprise is primarily a social organization that has a sustainable mission, where the social problems make sociopreneurs as an opportunity to help the surrounding community. In Yogyakarta, a social entrepreneurship activity shows an increase every year, especially among the young. Current efforts in the social field are no longer because of forced but became an option for the perpetrators. This research was conducted to review and analyze the challenges facing sociopreneurs Yogyakarta as partners of development in the era of communication 3.0.


Keywords:
sociopreneurs suistainability communication era 3.0

Article Details

Cite this article
1.
TANTANGAN SOCIOPRENEURS YOGYAKARTA DI ERA COMMUNICATION 3.0. Profetik.J.Kom. 2018;11(1):12-25. doi:10.14421/pjk.v11i1.1420

License

References

BPS. (2016). Hasil Pendaftaran (LISTING) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016. Yogyakarta.

Creswell, J. W. (2014). Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif and Mixed (Third). Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Friedman, T. (2005). The world is Flat : A Brief History of the Twenty First Century. USA: Farrar Straus and Giroux.

Haryanti, D. M. dkk. (2015). Berani Jadi Wirausaha Sosial. DBS Foundation.

Miles dan Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nasrullah, R. (2014). Teori dan Riset Media Siber. PrenadaMedia Grup.

Nugroho, R. (2015). Membangun Entrepreneur Indonesia. Elex Media Computindo.

Sugiyono. (2014). Cara Mudah Menyususun Skripsi, Tesis dan Desertasi. Alfabeta Bandung.

Suharto, E. (2005). Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta.

SWA. (2016). Indonesia Best Cities For Business 2016, 32–34.

Usman, S. (2010). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Wibowo, Hery, S. A. N. (2015). Kewirausahaan Sosial Merevolusi Pola Pikir Menginisiasi Mitra Pembangunan. Unpad Press.

Jurnal:

Jumrana. Fasilitator Dalam Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat. Profetik Jurnal Komunikasi, Vol 8 No 1, 2015.

Ritzer, George dan Jurgenson, Nathan. (2010). “Production, Consumption, Prosumption: The nature of capitalism in the age of the digital ‘prosumer’”. Journal of Consumer Culture, 10(1): 13–36. Publisher Sage Publications.