The Dynamics of Gender Equality: The Girls Ddi Mangkoso Islamic Boarding School in South Sulawesi

Authors

  • Wahyudin Wahyudin UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.14421/musawa.2020.191.99-108

Keywords:

Kegiatan Pesantren, Kesetaraan Gender, makna Sifat

Abstract

Paper ini mengkaji implementasi kesetaraan gender dalam pembinaan karakter santri Perempuan di Pondok Pesantren DDI Mangkoso Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Paper terfokus pada implementasi kesetaraan dalam pendidikan karakter di Pondok Pesantren DDI Mangkoso pada nilai-nilai kesetaraan gender dalam perspektif pendidikan karakter, faktor penghambat dan pendukung penerapan nilai-nilai kesetaraan, dan implementasi kesetaraan di pesantren. Tiga hal tersebut telah diterapkan dengan relevansi pendidikan karakter pada kesetaraan gender di pesantren. Berdasarkan bentuk data dan karakter objek yang diamati, penelitian ini tergolong penelitian survei. Masyarakat Pondok pesantren diantaranya Kyai, guru dan santri memiliki pemahaman yang cukup baik tentang gender. Siswa perempuan memandang persepsi gender sebagai sifat. Hal tersebut terejahwantakan dalam kegiatan ekstra di pesantren yang tidak membeda-bedakan siswa laki-laki dan perempuan.

[This paper examines the implementation of gender equality in fostering the character of female students at the DDI Mangkoso Islamic Boarding School, Barru Regency, South Sulawesi. The paper focuses on implementing equality in character education at the Islamic Boarding School DDI Mangkoso on the values of gender equality in the perspective of character education, inhibiting and supporting factors for the application of equality values, and the implementation of equality in Islamic boarding schools. These three things have been applied with the relevance of character education to gender equality in pesantren. Based on the form of data and the character of the object being observed, this research is classified as survey research. The Pondok Pesantren community, including kyai, teachers, and students, have a relatively good understanding of gender. Female students view gender perceptions as traits. This is manifested in extra activities at the pesantren that do not differentiate between male and female students.]

Downloads

Download data is not yet available.

References

Katjasungkana, Nursyahbani. Potret perempuan: Tinjauan politik, ekonomi, hukum di zaman Orde Baru. Cet. 1 Edition. Yogyakarta: Diterbitkan atas kerjasama PSW, UMY dengan Pustaka Pelajar, 2001.

Mulia, Siti Musdah, dan Marzani Anwar. Keadilan dan Kesetaraan Jender (Perspektif Islam). Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Gender, 2001.

Muliati, Sri. Upaya Mengintegrasikan Perspektif Gender. Jakarta, 2005.

Mutahhari, Ayatullah Murtadha. Hak-Hak Wanita dalam Islam. Diterjemahkan oleh M. Hasem. Jakarta: Lentera, 1995.

Sulami, Abu Abdurrahman al-. Sufi-sufi Wanita. Diterjemahkan oleh Ahsin Muhammad. Bandung: Pustaka Hidayah, 2004.

Umam, Zacky Khairul. “Hijrah dan Jihad Gender Amina Wadud, Perempuan Penafsir Al-Qur’an.” tirto.id, 18 Mei 2020. https://tirto.id/hijrah-dan-jihad-gender-amina-wadud-perempuan-penafsir-al-quran-fxic.

Umar, 11Nasaruddin. Bias Gender dalam Penafsiran al-Qur’an. Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 2002.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Gender dalam Perspektif Alquran. Jakarta: Paramadina, 1999.

Downloads

Published

2020-09-28

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 345 times | PDF downloaded = 436 times