Indigenousity in the empowerment of construction laborers: A case study of the Indonesian Construction Labour Union (SBKI) Gunung Kidul
DOI:
https://doi.org/10.14421/welfare.2023.131-05Keywords:
Local wisdom, Labour union, Community empowerment, pemberdayaan komunitas, indigenousitasAbstract
This study aims to explore the role of local wisdom in the empowerment of construction laborers, focusing on the Indonesian Construction Labour Union (SBKI) in Gunung Kidul, using a qualitative approach. The findings show that these labor communities organically empower themselves through local traditions such as guys rukun and gotong royong, which not only build social solidarity but also strengthen labor organizations. Initiatives that emerge from within the community, both through labor rights advocacy and other empowerment activities, show that construction workers are able to utilize their local resources and potential to achieve welfare. This strong indigenousity within the community serves as important social capital in building organizational foundations, supporting advocacy processes, and empowering the community. The success of this empowerment initiative emphasizes the importance of respecting indigenousity in community development and demonstrates that communities can develop their own potential without the need for excessive external intervention. This indigenousity can ultimately serve as a model for other communities facing similar challenges.
Keywords: Local wisdom, Labour union, Community empowerment
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran indigenousitas dalam pemberdayaan buruh kuli bangunan, dengan fokus pada Serikat Buruh Konstruksi Indonesia (SBKI) di Gunung Kidul. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan menunjukkan bahwa komunitas buruh ini secara organik memberdayakan diri melalui tradisi lokal seperti guyub rukun dan gotong royong, yang tidak hanya membangun solidaritas sosial tetapi juga memperkuat organisasi buruh. Inisiatif yang muncul dari dalam komunitas, baik melalui advokasi hak-hak buruh maupun aktivitas pemberdayaan lainnya, menunjukkan bahwa buruh kuli bangunan mampu memanfaatkan sumber daya dan potensi lokal mereka untuk mencapai kesejahteraan. Indigenousitas yang kokoh dalam komunitas ini berfungsi sebagai modal sosial yang penting dalam membangun fondasi organisasi, mendukung proses advokasi, dan memberdayakan komunitas. Keberhasilan inisiatif pemberdayaan ini menegaskan pentingnya penghargaan terhadap indigenousitas dalam pengembangan masyarakat dan menunjukkan bahwa komunitas dapat mengembangkan potensi mereka sendiri tanpa perlu intervensi eksternal yang berlebihan. Indigenousitas ini akhirnya dapat menjadi model bagi komunitas lain yang menghadapi tantangan serupa.
Kata Kunci: Kearifan lokal, Serikat buruh, Pemberdayaan komunitas
References
Ananta, A., Arifin, E. N., & Bakhtiar. (2005). ETHNICITY AND AGEING IN INDONESIA, 2000–2050. Asian Population Studies, 1(2), 227–243. https://doi.org/10.1080/17441730500317477
Berry, H. L. (2009). Social capital and mental health among Aboriginal Australians, New Australians and Other Australians living in a coastal region. Australian E-Journal for the Advancement of Mental Health, 8(2), 142–154. https://doi.org/10.5172/jamh.8.2.142
David Sinaulan, R. (2019). Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 5(1), 55–62.
Deny, S. (2019). Nasib 15 Juta Tukang Bangunan RI Masih Jauh dari Sejahtera . Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4056731/nasib-15-juta-tukang-bangunan-ri-masih-jauh-dari-sejahtera
Hamiru, H., Umanailo, M. C. B., & Hentihu, I. (2023). Kohesi dan Jaringan Sosial dalam Tradisi Kai Wait Komunitas Pertanian di Kabupaten Buru. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 12(3), Article 3. https://doi.org/10.23887/jish.v12i3.66636
Indrawadi, J., Moeis, I., Montessori, M., Wirdanengsih, W., Fatmariza, F., Asmil, A. D., & Hafsyari, H. (2022). Penguatan Kohesi Sosial Melalui Peran Aktif Masyarakat Seberang Palinggam. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.24036/abdi.v4i2.229
Izudin, A., Kholili, M., & Umam, K. (n.d.). The Role of Local Cultural Heritage in Community Empowerment: The Case of Gentur Lantern in Jambudipa Village, Indonesia. Heritage & Society, 0(0), 1–21. https://doi.org/10.1080/2159032X.2024.2366639
KOMISI IX DPR RI. (2023, August). Pekerja Informal Dominasi Angka Pekerja, Kurniasih Dorong Hadirnya PBI BPJS Ketenagakerjaan. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46160/t/Pekerja Informal Dominasi Angka Pekerja, Kurniasih Dorong Hadirnya PBI BPJS Ketenagakerjaan#
Kurniawan, S., & Halim. (2022). Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal dalam Membentuk Karakter Peserta Didik. Jurnal LENTERA: Jurnal Studi Pendidikan, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.51518/lentera.v4i2.92
Listyawati, A., & Purnama, A. (2020). Implementasi Nilai Kesetiakawanan Sosial dalam Tradisi Sewu Ingkung. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 19(1), 36–44. https://doi.org/10.31105/JPKS.V19I1.1899
Maulana, M. H. (2020). Gerakan Buruh Dalam Peningkatan Kesejahteraan (Studi Kasus Serikat Buruh Konstruksi Indonesia, Playen,Gunung kidul, Yogyakarta). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Noeraini, A. A. (2015). Ekonomi Informal Di Indonesia, Suatu Tinjauan Pustaka. Journal and Proceeding Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jendral Soedirman, 5(1), 1–18.
Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (4th ed.). KENCANA PRENADAMEDIA GROUP.
Purwanto, S. A. (2022). Cultural Policy: Some initiatives and trends to manage cultural diversity in Indonesia. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 7(2), 245–254. https://doi.org/10.31947/ETNOSIA.V7I2.24827
PUTRI, L. N. (2009). Hazard Identification And Risk Assessment Pekerjaan Bekisting Buruh Konstruksi di PT X Kota Semarang (Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit). Iniversitas Diponegoro.
Sihombing, U. P., Asfinawati, & Gatot. (2011). Pekerja Sektor Informal Berjuang Untuk Hidup (R. F. H. Muhammad Isnur, Ed.; 2nd ed.). Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Stevia Lukmanasari, S. H., & Soemardi, B. W. (2016). Studi Upah dan Beban Biaya Pekerja Konstruksi di Indonesia (Studi Kasus: Pekerja Konstruksi Gedung di Pulau Jawa). Media Komunikasi Teknik Sipil, 22(2). https://doi.org/10.14710/mkts.v22i2.12876
Sukmawati, A. M. (2017). Keberlanjutan Kampung Lama Berbasis Potensi Kearifan Lokal di Kota Semarang. EMARA: Indonesian Journal of Architecture, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.29080/emara.v3i2.154
Suryani, S., F, T. E. R., & Andari, S. (2023). Kearifan Lokal dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial Saat Kebencanaan (Refleksi Pengalaman Masyarakat Saat Terjadi Covid-19). Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 12(3), Article 3. https://doi.org/10.33007/ska.v12i3.3347
Suryatni, L., Ketut, D., & Widana, K. (2023). Perception and Appreciation of The Indonesian Plural Society Toward Cultural Diversity. Technium Social Sciences Journal, 43, 466–479. https://doi.org/10.47577/TSSJ.V43I1.8768
Torrido, A., Ulil Abshor, M., & Umam, K. (2023). Perlindungan Kerja Bagi Pekerja Lanjut Usia di Daerah Pedesaan: Analisis Situasi dan Kebijakan di Provinsi Yogyakarta. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 12(3). https://doi.org/10.33007/ska.v12i3.3351
Widianto, H. W. (2018). Pekerja Konstruksi Informal, Tumbal Perubahan Wajah Kota. Majalah BASIS.
Widowati, N., Projo, K., & Pontoh, M. R. (2022). Fenomena Pekerja Tidak Tetap (Precarious Employee) di Indonesia dan Faktor-Faktor Penentunya. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 11(3), 422–434. https://doi.org/10.23887/JISH.V11I3.45516
Sumber wawancara
Wawancara Slamet, Ketua SBKI, 2023
Wawancara Agus, Sekretaris SBKI, 2023
Wawancara Sigit, Wakil Ketua SBKI, 2023
Wawancara Chandra, Bidang Pendidikan SBKI, 2023
Wawancara Kamijo, anggota SBKI, 2023
Wawancara Antok, anggota SBKI, 2023
Wawancara Regi, anggota SBKI, 2023
Wawancara Singgih, anggota SBKI, 2023
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Welfare: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).