PENGUNGKAPAN DIRI DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA INDIVIDU YANG MENIKAH MELALUI PROSES TA’ARUF

Authors

  • Fitri Sakinah Universitas Yasri - Fakultas Psikologi
  • Melok Roro Kinanth

DOI:

https://doi.org/10.14421/jpsi.v6i1.1466

Keywords:

Self Disclosure, Marital Satisfaction, Ta’aruf.

Abstract

The aim of this study was to examine the contribution of self disclosure toward marital satisfaction among individuals who married through ta'aruf process. Using the quantitative approach and associative design, the data in this study were collected from 88 participants through The Self-Disclosure Scale (Billetter, 2002) and ENRICH Marital Satisfaction (Fowers and Olson, 1993). Data were analyzed by simple regression analysis and revealed that the contribution of self disclosure to maritalsatisfaction were 8,7%. This research explores the way of self-disclosure in order to help individuals to achieve a satisfying marriage life.

Keywords: Self Disclosure, Marital Satisfaction, Ta’aruf.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Melok Roro Kinanth
    Universitas Yarsi - Fakultas Psikologi

References

Agustina, Y. (2016). Pengungkapan diri mengenai latar belakang keluarga yang broken home

kepada pasangannya. Jurnal E-Komunikasi, 4 (2), 1-12.

Ardhianita, I. & Andayani, B. (2005). Kepuasan pernikahan ditinjau dari berpacaran dan tidak

berpacaran. Jurnal Psikologi, 2(2), 101-111.

Arlina, A. (2012). Proses adaptasi antar budaya pasangan menikah melalui proses ta’aruf.

(Skripsi). Universitas Indonesia, Depok.

Bauimester, R.F., & Vohs, K.D. (2007). Encyclopedia of Social Psychology. California: Sage

Publications.

Billeter, C. B. (2002). An exploration of eight dimensions of pengungkapan diri with relationship

satisfaction. (Tesis). Virginia Polytechnic Institute and State University, Blacsburg, Virginia.

Burgess, E. W. & Locke. H. (1960). The Family from Institution to Companionship. 2nd edition.

NewYork: American Book Company.

Citra, A. (2013). Penerimaan terhadap pasangan dan religiusitas sebagai kepuasan pernikahan

pada pasangan yang menikah melalui proses ta’aruf. (Skripsi). Universitas Indonesia, Depok.

Clements, M. L., Stanley, S. M., & Markman, H. J. (2004). Before they said "I do": Discriminating

among marital outcomes over 13 years based on premarital data. Journal of Marriage and Family, 66, 613-626.

DeVito, J. A. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books.

Dewi, N. R,. & Sudhana. H. (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal pasutri dengan

keharmonisan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 1 (1), 22-31.

Donna, D. F. (2010). Penyesuaian perkawinan pada pasangan yang menikah tanpa pacaran

(ta’aruf). (Skripsi). Universitas Gunadarma, Depok.

Fagan, P.F, & Churcill, A. (2012). The effect of divorce on children. Marriage and Religion

Research Institute Research Synthesis, 11 Januari 2012.

Febrina, D. (2013). Intimacy pada pasangan yang menikah melalui ta’aruf. (Skripsi). Universitas

Indonesia, Depok.

Fowers, B. J., & Olson, D. H (1993). Enrich marital inventory : A discriminant validitas and cross

validity assesment. Journal of Marital and Family Therapy, 15(1), 65-79.

Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi

konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33 (1).

Halonen, J. S. And Santrock, J,W. (1999). Human Adjustment (2nd edition). New York : Brown

and Benchmark Publisher.

Hendrik, S. (1981). Pengungkapan diri and marital satisfaction. Journal American Psychological

Association, 40 (6), 1150-1159.

Hernanda, G. (2012). Pengaruh mediated self disclosore pendidikan via facebook terhadap

perceived credbility. (Skripsi). Universitas Indonesia.

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Kusuma, F. (2014). Kepuasan pernikahan pada wanita yang menikah melalui proses ta’aruf.

(Skripsi). Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Kusumowardhani, R.P.A (2013). Strategi pemeliharaan hubungan dan kepuasan dalam hubungan:

Sebuah meta analisis.Jurnal Psikologi Integratif, 1(1).

Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistik Modern. Jakarta : Salemba Humanika.

Novitasari, D. (2015). Keterbukaan pada pasangan arranged married mengenai dimensi passion

dalam committed romantic relationship. Jurnal Commonline Departemen Komunikasi, 4(2).

Ogunleye, A & Balogun, S. (2013). Gender, age and length of relationship as factors affecting

sexual self disclosure among heterosexual adolescent in Nigeria. Journal of Humanities and Social Science, 7(2).

Pamuncak, D .(2011). Pengaruh tipe kepribadian terhadap pengungkapan diri pengguna

Facebook. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat.

Parker, T,. S. (2009). Marital satisfaction and religiostity: A comparison of two measures of

religiosity. (Disertasi). The Temple University.

Putri, S.L.S, & Kinanthi, M.R. (2016). Job Stress and Marital Satisfaction

among Husbands in Dual Earner Marriage. Dipresentasikan dalam Universitas Indonesia Psychology Symposium for Undergraduate Research, Depok, 18-19 Nopember 2016,

Puspitasari, S. R. (2015). Penyesuaian perkawinan pada pasangan yang menikah melalui ta’aruf.

(Skripsi). Universitas Negeri Semarang.

Rahmah, H. N. (2016). Hubungan religiusitas dengan kepuasan pernikahan pada individu yang

menikah melalui ta’aruf. (Skripsi). Universitas Bhayangkara.

Ramdhon ,A. & Wahyuningsih, H. (2013). Hubungan antara pengungkapan diri dan kepuasan

pernikahan dengan dimediasi oleh intimasi. Psikologika, 18 (1).

Rini, Q.K., & Retnaningsih. (2008). Keterbukaan diri dan kepuasan pernikahan pada pria dewasa

awal. Jurnal Psikologi, 1(2), 152 – 157.

Rosita, K., & Indriana, Y. (2014). Pengalaman subjektif istri yang menikah dengan proses ta’aruf.

Jurnal Psikologi UNDIP, 3(4).

Sadarjoen, S. (2005). Konflik Marital. Bandung : Refika aditama.

Seccombe, K & Rebecca, L.,W. (2004). Marriage and Families: Relationships in Social Context. Ottawa: Thomson Learning Inc.

Wuryandari, M.,Indrawati, E.S., & Siswati. (2010). Perbedaan persepsi suami istri terhadap kualitas pernikahan antara yang menikah dengan pacaran dan ta’aruf.. E-Journal Universitas Diponegoro. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/24788/1/jurnal_MYA_WURYANDARI_M2A003044.pdf

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta

Sumarna, E. (2015). Studi mengenai marital adjustment pada pasangan yang menikah melalui

proses ta’aruf di majelis ta’lim X kota Bandung. (Skripsi.) Universitas Islam Bandung, Bandung.

Wardhani, N. (2012). Pengungkapan diri dan kepuasan pernikahan pada istri di usia awal

pernikahan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Surabaya, 1(1).

Yeanita, L. (2012). Pengungkapan diri individu pada aktivitas kencana online. (Skripsi).

Universitas Indonesia, Depok.

Yuniarsih, R. (2013). Hubungan antara religiusitas dan stabilitas pernikahan pada individu yang

Menikah melalui Ta’aruf. (Skripsi). Universitas Indonesia, Depok.

Zainah, N.A., Nazir, R., Hashim, R.S., & Yusof, N., M.(2012). Effects of demographic variabels

on marital satisfaction. Journal Asian Social Science, 8 (9) .

Downloads

Published

2018-08-28

How to Cite

PENGUNGKAPAN DIRI DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA INDIVIDU YANG MENIKAH MELALUI PROSES TA’ARUF. (2018). Jurnal Psikologi Integratif, 6(1), 29-49. https://doi.org/10.14421/jpsi.v6i1.1466